Tumor otak ganas
Testimoni tentang tumor otak ganas
(Disadur dari cerita Bapak Wied Harry, Tokoh FCI)
♤JUMAT PAGI 'MBREBES MILI'♤
'Mbrebes mili' dalam bahasa Jawa berarti berurai airmata, biasanya tanpa suara tangis. Nah, itu pula yang terjadi pada saya Jumat pagi 29/4/2016 ketika baca pesan WA dari Mb Dinda Aspira Widianputri.
Mas Sani, suami Mb Dinda, adalah penyandang glioblastoma multiforme (tumor otak ganas) grade 4, salah satu klien yang selama ini saya dampingi pola makannya.
Ketika ketemu saya untuk konsultasi pada 3/2/2016, Mas Sani tengah menjalani radiasi ke-11 dari total 33 kali. Sejak ketemu itu, saya memintanya menjalani pola makan totally raw food, dengan banyak catatan agar kadar oksigen darah meningkat (sehingga sel kanker "mati") dan tubuhnya tidak kekurangan gizi.
Gaya hidup baru ini dijalani Mas Sani dengan ikhlas dan sukacita, termasuk Mb Dinda yang kebagian merancang dan menyiapkan menu raw food Mas Sani ikut excited.
Hasilnya?⏭Copy paste WA sesuai aslinya:
🔺WA Mb Dinda:
"Pak wied apkabar
Kami mau berbagi berita bahagia
Tumor ganas di kepala baba* sudah tidak aktif. Hasil MRI terakhir...Tumor mengecil
Makasih ya pak wied."
[Catatan Wied Harry: 'Baba' adalah panggilan untuk Mas Sani]
Rasa haru seketika membuat pandangan saya berkabut. Entah bagaimana kaitannya, sekonyong-konyong rambut kepala menegak, bulu-bulu tangan merinding. Dan mendadak ... mbrebes mili. Haru bahagia.
🔺WA Mb Dinda:
"Suamiku Sani tri Christian
Semakin semangat konsisten hidup sehat. Berat stabil di 83kg...
Awal 100 kg. Ca gak dpt makanan."
[Catatan Wied Harry: Ca maksudnya kanker.]
Airmata saya makin meleleh. Seperti deja vous. Kejadian ini pernah saya alami ketika Mas Simon D Susanto, klien dampingan saya penyandang limfoma (kanker kelenjar getah bening), mengabarkan sel kankernya sudah tidak aktif lagi. Dia menjalani 6x kemoterapi, tetapi setelah kemo ke-3 sel kankernya sudah tidak aktif. Sama seperti Mas Sani, Mas Simon menikmati menu harian disiplin raw food.
🔺WA Mb Dinda:
"Aku ngetik ini sambil nangis, paak
Terima kasih dari kami berlima... plus eyang kakung... saat ulang tahun si bungsu Ernesto yg ke 4... insyaAllah baba terus bersama kami... merayakan ulang tahun anak-anaknya... di tahun2 mendatang... cakep ya paaak suamikuuuuuuu... segeeer sehaaat."
[Mb Dinda melampirkan foto Mas Sani dan anak-anak before and after. Tapi sayangnya WA saya trouble, tidak bisa mengambil gambarnya.]
🔺WA Mb Dinda:
"Sekali lg makasih ya paaaaak
InsyaAllah berkah kemuliaan dunia akhirat untuk bapak Wied dan keluarga."
Cuma gumaman terima kasih yang terucap dari hati saya terdalam. Tanpa bisa menuliskannya di pesan WA, karena pandangan tak jelas oleh kabut airmata.
Terima kasih, Tuhan
🌾🌾
Komentar
Posting Komentar