Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2015

Selamat (tengah) malam

Bahkan alarm sudah berbunyi yang ketiga kalinya untuk memperingatiku. Ya aku sengaja memasang alarm setiap sejam sekali setelah pukul duabelas malam agar aku tidak benar-benar tertidur saat jaga malam di Rumah Sakit. Ya, sebelumnya sudah pernah kuceritakan kalau aku bekerja di salah satu RS swasta di kota ini. Posisiku sebagai staf admin yang mengurusi rekam medik pasien. Kebetulan malam ini aku kena jadwal piket malam. Dan alarm di ponselku ini sudah berbunyi tiga kali yang artinya sudah pukul 03:00. Ah ya ampun. Padahal baru saja aku mematikan semua perangkat PC dan printer di ruanganku, lalu berniat mematikan lampu kamar untuk tidur, walaupun sebelumnya aku sempat pamitan untuk tidur duluan kepada mantri dan dokter jaga malam ini. Tapi sayang, baru saja merebahkan badan, mantri memanggilku karena ada pasien. Ya aku memang harus dipanggil untuk mendaftarkan pasien yang berencana rawat inap malam ini. Total tiga pasien sekaligus berdatangan saat aku memasuki ruang IGD dan menyerahkan

Pertanyaan tentang jodoh

Fahd Pahdepie PERTANYAAN TENTANG JODOH: SEBUAH KONSPIRASI Entah sudah lebaran ke berapa ini terjadi, entah untuk berapa lebaran lagi... “Kapan Tuhan akan mengirimkan jodoh buatku?” Itu pertanyaan pribadimu. Keluh rahasiamu. Yang kadang-kadang kamu gumamkan di saat-saat paling sunyi di kesendirian dirimu. “Kapan kamu menikah?” Itu pertanyaan mereka—entah mengapa selalu terasa seperti sebuah serangan terbuka. “Apa-apaan ini!?” Katamu, sambil mendirikan benteng pertahanan. “Aku juga ingin menikah, kok! Aku sudah berusaha sekuat tenaga! Aku sudah mengupayakan yang terbaik... Aku masih menunggu—aku hanya percaya Tuhan akan memberikan yang terbaik untukku!” Sambungmu. “Jadi, kapan kamu menikah?” Untukmu, di sini, sepandai apapun kamu menjawabnya atau tidak menjawabnya, pertanyaan itu akan selalu ada sebelum kamu menuntaskan semuanya. “Doakan saja...” Jawabmu. Diplomatis. Mereka mengangguk. Juga diplomatis. Semoga mereka benar-benar mendoakanmu... Tapi dua minggu, atau dua bulan, ata

Kapan nikah?

30 cara menjawab pertanyaan 'Kapan Nikah' ini diperlukan dalam menyongsong hari Lebaran yang sebentar lagi akan terjadi. Yang mana pertanyaan-pertanyaan kapan nikah, kapan merit, kapan punya anak, dan sejenisnya sering menimpa kita-kita para jomblo dewasa nan teraniaya. Di hari raya Idul Fitri, kita akan bertemu dengan banyak sanak family, teman-teman dan orang-orang dari berbagai elemen masyarakat lainnya. Dan pertanyaan 'Kapan Nikah?' pasti akan banyak dilontarkan oleh mereka tanpa memperdulikan perasaan kita bagaimana. Andai mereka tahu, bahwa pertanyaan seperti itu bisa membuat si korban merasa tertekan dan jadi males bersilaturrahmi merayakan lebaran. Tapi tenang, di malam yang sesunyi ini aku akan memberi bocoran 30 kunci jawaban dari pertanyaan "Kapan Nikah?". Ketika beberapa jawaban tersebut aku praktekkan di lapangan, reaksi si penanya cukup beragam. Ada yang langsung terdiam tanpa kata, ada yang ngakak, ada yang jambak-jambak gemes, ada juga yang me

Tips mudik lebaran

Pikeun baraya anu rek marudik make motor, 12 hal dihandap ieu kudu pisan diestukeun: 1. Kudu boga motor sorangan, sabab pan tukang ojeg oge marudik lebaran mah. 2. Pariksa rem dina kondisi hade. Ulah nepika di jalan ngerem make sapatu. 3. Lampu oge kudu harurung, sangkan engke teu kudu nyaangan jalan make hape. 4. Rante oge omat kudu dipariksa, bisi aya nu maling dipake tawuran ku barudak. Ma’lum kiwari teh keur musim tawuran. 5. Spion tah kade… Lumayan keur ngeunteung di jalan sangkan tetep PD. 6. SIM Kudu boga. Apal SIM? Surat Ijin Mengemudi. Kamari mah kajadian si Aling dipegat pulisi, ditanya SIM. Ujug- ujug ngabongkar Hape bari nyarita “Bade SIM1 atanapi SIM2 Pak? Hape Abdi mah Dual SIM” 7. Surat- surat motor kudu dibawa. Ulah sok pinter ngarayu “Pak Surat motor teu kacandak, kumaha upami urang ngadamel surat nikah?” 8. Kudu make Helm SNI. Najan gawe diproyek, helm nu karoneng mah tong dipake ari di jalan mah. 9. Barang- barang nu simpel nu dibawa. Sabangsaning meja, kasu