Tidak Terjangkau Akal

🔰We Are Tholabul'ilmi🔰

“Siapa Yang Menciptakan Allah Subhanahu Wa Ta’ala ..??”

Demikianlah terkadang setan membisik bisiki syubhatnya kepada salah seorang diantara kita.

Rasulullah shallallah ‘alaihi wasalam bersabda:

يأتي الشيطانُ أحدَكم فيقول من خلق كذا وكذا ؟ حتى يقول له من خلق ربَّك ؟ فإذا بلغ ذلك فليستعذ بالله ولينته

"Setan mendatangi salah seorang diantara
kamu lalu bertanya. "Siapakah yang
menciptakan ini? Siapa juga yang
menciptakan ini?" Hingga ia bertanya kepadanya "Siapakah yang menciptakan
Tuhanmu?" Maka ketika telah sampai kepadanya hal tersebut hendaklah dia berlindung kepada Allah dan menghentikan
(Pertanyaan2 trsebut)". (HR.BUKHARI)

Salah satu faidah dari hadits yang mulia diatas adalah terkadang karena keterbatasan akal kita, ada hikmah-hikmah dan tujuan yang tidak kita ketahui dibalik syari'at Syari'at Allah Subhanahu wa ta'ala yang telah Allah tetapkan kepada kita.

Misal:
- Kenapa Allah mewajibkan shalat 5 waktu?
- Kenapa kita diwajibkan berpuasa ramadhan sebulan penuh?
- Kenapa Allah melarang celana laki laki panjangny melewati kedua mata kaki?
- Kenapa ketika wudhu kita batal karena buang angin, yang dibasuh bukan (maaf dubur) kita tapi anggota anggota wudhu kita?
- Kenapa Allah perintahkan umat islam menghadap ke Ka’bah ketika shalat?
Dan masih banyak lagi pertanyaan-pertanyaan yang “Barangkali” tidak bisa dijangkau oleh akal kita.

Maka sudah seharusnya kita sabagai muslim yang Ridha kepada Allah sebagai Rabb kita. Tidak larut kedalam pertanyaan-pertanyaan tersebut dan membuat kita berpaling dari syari'at Allah Subhanahu Wa Ta'ala.

Karena itulah memang yang iblis inginkan.
Ia ingin melenyapkan iman kita dan membuat kita berpaling dari Allah Subhanahu Wata'ala.

Sahabat-sahabat Nabi Shallallahu Alaihi Wasalam pernah datang kepada nabi dan berkata,
"kami menjumpai dalam hati kami sesuatu yang kami merasa berat jika hal itu diungkapkan melalui kata-kata".

Nabi bertanya..
"kalian merasakan itu..?"

Sahabat menjawab, "ya".

Lalu Nabi Shallallahu Alaihi Wasalam bersabda:

ذاك صريح الإيمان

"Itulah bukti nyata dr keimanan" (HR.MUSLIM)

Melalui hadits diatas kita diberitahukan bahwa jika kita memiliki iman dihati kita, maka iman itu juga akan terus diuji dengan berbagai perasaan was-was (keragu-raguan) dan juga mungkin dengan berbagai pertanyaan-pertanyaan tentang syariat Allah yang hikmah dan tujuannya belum bisa dijangkau oleh akal kita.

Karena keterbatasan akal kita, maka kita menyerahkan jawaban dan pengetahuannya kepada Allah Subhanahu Wata'ala.
Hingga Allah mau mendatangkan kepada kita seorang ‘Alim yang lebih mengerti akan Alquran dan sunnah Sunah Nabi-Nya .

Kalaupun belum kita temui jawabannya maka sebagai muslim yang Ridho kepada Allah sebagai Rabbnya, kewajiban kita adalah berusaha sekuat tenaga menjalankan seluruh syariat-Nya tanpa bertanya ini itu dan membantahnya dengan akal kita.

Allah Ta'ala berfirman..

ﻭَﻣَﺎ ﻛَﺎﻥَ ﻟِﻤُﺆْﻣِﻦٍ ﻭَﻟَﺎ ﻣُﺆْﻣِﻨَﺔٍ ﺇِﺫَﺍ ﻗَﻀَﻰ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻭَﺭَﺳُﻮﻟُﻪُ
ﺃَﻣْﺮًﺍ ﺃَﻥْ ﻳَﻜُﻮﻥَ ﻟَﻬُﻢُ ﺍﻟْﺨِﻴَﺮَﺓُ ﻣِﻦْ ﺃَﻣْﺮِﻫِﻢْ ﻭَﻣَﻦْ ﻳَﻌْﺺِ ﺍﻟﻠَّﻪَ
ﻭَﺭَﺳُﻮﻟَﻪُ ﻓَﻘَﺪْ ﺿَﻞَّ ﺿَﻠَﺎﻟًﺎ ﻣُﺒِﻴﻨًﺎ

“Dan tidaklah pantas bagi laki laki yang beriman dan perempuan yang beriman apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka.Dan Siapa saja Yang mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguh ia telah sesat dengan kesesatan yang nyata”.

(QS :Al Ahzab . 36)

Allahu A'lam

🔰🔰🔰🔰🔰🔰🔰🔰🔰

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MACAM MACAM IKHTILAF (Perselisihan Pendapat Ulama)

Praktek Kerja Lapangan (PKL) - bagian 2

I.M.M 2