Cerita Dibalik 3 Binatang Kecil Dalam Al-Qur'an

🔰 Rekap Kajian On Line Tholabul 'Ilmi 🔰

Oleh    : Ustadz Hiz
Hari    : Rabu, 2 Agustus 2017
Live dari : Group TI 9
Tema  : Hikmah Dibalik Cerita Tiga Binatang Kecil Dalam Al Qur'an
Notulen : Ukhty Donna

#################
🔰🔰🔰🔰🔰🔰🔰🔰🔰🔰🔰

Bismillahirrahmanirrahiim..

Sebuah Masa Sebuah Cerita

🐜🐝  🐝🐜

Tiga binatang kecil menjadi nama dari tiga surah di dalam al-Qur'an, yaitu an-Naml (semut), al-'Ankabut (laba-laba), dan an-Nahl (lebah).

🐜 Semut menghimpun makanan sedikit demi sedikit tanpa henti-hentinya. Konon, binatang kecil ini dapat menghimpun makanan untuk bertahun-tahun sedangkan usianya tidak lebih dari satu tahun. Ketamakannya sedemikian besar sehingga ia berusaha (dan seringkali berhasil) memikul sesuatu yang lebih besar dari badannya, meskipun sesuatu tersebut tidak berguna baginya.

Dalam surah an-Naml antara lain diuraikan sikap Fir'aun, juga Nabi Sulaiman yang memiliki kekuasaan yang tidak dimiliki oleh seorang manusia pun sebelum dan sesudahnya. Ada juga kisah raja wanita yang berusaha menggoda Nabi Sulaiman demi mempertahankan kekuasaan yang dimilikinya.

Lain lagi uraian al-Qur'an tentang laba-laba. Sarangnya adalah tempat yang paling rapuh (QS. al-'Ankabut : 41), ia bukan tempat yang aman, apa pun yang berlindung di sana atau disergapnya akan binasa. Jangankan serangga yang tidak sejenis, jantannya pun setelah selesai berhubungan seks disergapnya untuk dimusnahkan oleh betinanya. Telur-telurnya yang menetas saling berdesakan hingga dapat saling memusnahkan. Demikianlah kata sebagian ahli. Sebuah gambaran yang sangat mengerikan dari sejenis binatang.

🐝 Akan halnya lebah, memiliki insting yang (dalam al-Qur'an), atas perintah Tuhan ia memilih gunung dan pohon-pohon sebagai tempat tinggal (QS. an-Nahl : 68), dan sarangnya dibuat berbentuk segi enam bukannya lima atau empat agar tidak terjadi pemborosan dalam lokasi. Yang dimakannya adalah kembang-kembang dan tidak seperti semut yang menumpuk-numpuk makanannya, lebah mengolah makanannya dan hasil olahannya adalah lilin dan madu yang sangat bermanfaat bagi manusia. Lilin digunakan untuk penerang dan madu (dalam al-Qur'an) dapat menjadi obat yang menyembuhkan.

Lebah sangat disiplin, mengenal pembagian kerja, ada lebah pekerja, lebah ratu dan lebah pejantan. Segala yang tidak berguna disingkirkan dari sarangnya sehingga sarang lebah terkenal sangat steril, tidak ada bakteri/kuman yang masuk sehingga tidak ada pembusukan di sarang lebah. Lebah tidak mengganggu kecuali yang mengganggunya, bahkan sengatannya pun dapat menjadi obat.

Sikap hidup manusia seringkali dibandingkan dengan berbagai jenis binatang. Jelas ada manusia yang berbudaya semut, yaitu menghimpun dan menumpuk ilmu (tanpa mengolahnya) dan materi (tanpa disesuaikan dengan kebutuhannya). Budaya semut adalah budaya menumpuk yang disuburkan oleh budaya mumpung. Tidak sedikit problem masyarakat bersumber dari budaya tersebut. pemborosan adalah anak kandung budaya ini yang mengundang hadirnya benda-benda baru yang tidak dibutuhkan dan tersingkirnya benda-benda lama yang masih cukup indah untuk dipandang dan bermanfaat untuk digunakan. Dapat dipastikan bahwa dalam masyarakat kita, banyak sekali semut yang berkeliaran.

Entah berapa banyak jumlah laba-laba yang ada di sekitar kita, yaitu mereka yang tidak lagi butuh berpikir apa, di mana, dan kapan ia makan, tetapi yang mereka pikirkan adalah siapa yang akan mereka jadikan mangsa.

Nabi صلى الله عليه وسلم mengibaratkan seorang Mukmin sebagai lebah, sesuatu tidak merusak dan tidak pula menyakitkan, tidak makan kecuali yang baik, tidak menghasilkan kecuali yang bermanfaat dan jika menimpa sesuatu tidak merusak dan tidak pula memecahkannya.


Dapatkah kita menjadi ibarat lebah, ~bukan semut apalagi laba-laba~?

والله أعلم

TANYA JAWAB THOLABUL 'ILMI AKHWAT T9
■□■□■□■□■□■□■□■

🔰 PERTANYAAN:

1⃣ Ustadz bagaimana cara menjelaskan kepada anak2  agar tidak sampai membunuh ketiga binatang tersebut ketika mereka sedang bermain?

2⃣ Assalammu'alaikum,, ustad, mengenai mukmin yg disebutkan oleh Rosulullah salallahu'alaihi wassalam, langkah awal apa yg sebaiknya dan memang harus kita lakukan untuk bisa menjadi mukmin yg seperti ini? Dasar-dasarnya ustad, supaya nanti bisa menjadi kunci2 menuju kebaikan2

3⃣ asalamualaikum ustadz kadang dirmh kita banyak sekali semut merah di pintu itu knpa yah boleh engga kita mengusirnya pake sapu...
4⃣ Assalamu'alaikum ustad, mengenai apa yg d ambil pelajaranny dri Si lebah....yg mana bila d ganggu maka lebahny akan gantian menganggu...apakah kita sebagai ummat Islam d perbolehkan bersikap seperti ITU juga?...
Contohny misal kita d khianati temen sendiri trus apa kita harus membalasny seperti yg pernah temen ITU lakuin k kita?....

5⃣ Assalamualaikum ustad...
Bagaimana hendaknya kaum muslimin dapat bisa seperti lebah terutama dalam berjuang di jalan Allah

6⃣ kalo engga sengaja ke bunuh semut nya gara2 menggigit tangan kita sampe merah itu gimana ustadz

🔰JAWABAN:

1⃣ Ajarkan cinta dan kasih sayang kepada sesama makhluk ciptaan Allah, ajarkan juga ketika kita menyakiti makhluk apa pun yang merupakan ciptaan Allah maka kita akab dihisab untuk mempertangung-jawabkannya 🙂

Telah mengabarkan kepada kami 'Amr bin Ali, ia berkata; telah menceritakan kepada kami Yahya, ia berkata; telah menceritakan kepada kami Syu'bah, ia berkata; telah menceritakan kepadaku al-Minhal bin 'Amr dari Sa'id bin Jubair dari Ibnu Umar, ia berkata; saya mendengar Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda, Allah melaknat orang yang mencincang hewan (HR. Nasa'i nomor 4442)

2⃣ Islam adalah agama yang mencintai kedamaian, Islam tidak akan merusak dan merugikan orang lain 🙂

Jadilah seseorang yang taat dalam beragama, jauhi segala larangan Allah dan taati segala perintah Allah, selalu belajar ilmu agama, dan pastikan hanya mengambil rezeki yang halal dan memang hak, hindari syubhat apalagi yang riba 🙂

3⃣ sile, usahakan jangan sampai dibunuh 🙂

4⃣ sahabatku yang dirahmati Allah 🙂

bagi lebah menyakiti (menyengat) adalah jalan terakhir, lebah lebih memilih menghindar sebelum membalas, kecuali memang sudah mengancam koloninya 🙂

bahkan dalam sengatan lebah itu terdapat obat, terapi alternatif yang disebut dengan apipunktur

karenanya ketika disakiti seorang teman, maka wajar saja teman khianat, kita jangan membalas apa yang sudah ia lakukan kepada kita, cukup jadikan pengalaman berharga, layaknya lebah, cukup dengan berpindah ke dahan yang lebih tinggi ketika ia diganggu oleh beruang madu.

5⃣ cerdaslah, bijaklah, selalu belajar, selali berikan yang terbaik bagi orang lain, siapapun ia, dengan batasan yang sudah ditentukan oleh Alluah 🙂
6⃣ الضَرَرَ يُزَالُ
Semua madharat (bahaya, gangguan) (harus) dihilangkan.
itu kaidahnya 🙂

      🔰We Are Tholabul'ilmi🔰

🔰🔰🔰
- Facebook : Tholabul'ilmi Group
- Instagram : Tholabulilmi_ig
- www.tholabulilmi.org
- Fp Tholabul'ilmi Fanpage
- tumblr tholabulilmiwa
- Telegram @kajiantholabulilmi

▶▶▶
Gabung Yuk
Caranya Ketik :
Nama#L/P#Domisili#no.WA
Kirim ke :

[WhatsApp]
@dmin TI
081355111241
🔰🔰🔰🔰🔰🔰🔰🔰🔰🔰🔰

Komentar

Postingan populer dari blog ini

GANGGUAN JIN ASYIQ DAN PENYEBABNYA

Praktek Kerja Lapangan (PKL) - bagian 2

TA'ARUF