Menentukan Bahagia Diri
💟 Rekap Kajian On Line JOSH(JOMBLO SAMPAI HALAL) 💟
Oleh : Ustadzah Muslikah
Hari : Rabu, 09 Agustus 2017
Live dari : Group JOSH2⃣
Tema : Menentukan Bahagia Diri
Notulen : Ukhty Diyah Balqis
➖➖➖➖➖➖➖➖➖
💟💟💟💟💟💟💟💟💟
Bismillahirrahmanirrahiim..
Assalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh..
Alhamdulillah wa syukurillah
La hawla wala quwwata illa billah.
Puji dan syukur hanyalah milik Allah semata. Tak henti2nya Dia limpahkan segala nikmat dan karunia pada setiap hamba-Nya. Baik yaang diminta ataupun tidak. Hingga dengannya setiap insan dapat merasakan kebahagiaan. Sholawat salam atas Rasul junjungan kita Nabi Muhammad saw. Yg dg risalahnya lah kita terbantu senantiasa dalam ril kebahagiaan.Apa kabar akhwatifillah semua???
Semoga semua bahagia. Aamiin...
Bahagia...
Apa sih bahagia itu?
Begitulah...
Banyak orang memaknai bahagia dg bermacam perspektif nya
Di banyak dinding fesbuk (😄) sering kita lihat status "Bahagia itu sederhana"
Tapi... pas lagi galau banyak juga yg nulis "Bahagia hanya sesaat"
Gerangan apa mjd sebab?
Stlh ditelusur2... (ceilee..)
Rupanya bermacam sebab
Ada yg jemu menanti
Ada yg kecewa merana
Ada yg sakit tergores di hati
Dan masih banyak lg lainnya
Berarti kiranya
Bahagia itu
Hati tenang, pikiran senang, badan nyaman. Bagaimana utk mendapatkan nya?
Sebagaimana judul yg saya buat utk malam ini "menentukan bahagia diri" Sesungguhnya kebahagiaan itu ditentukan oleh masing2 diri Koq bisa?????Begitulah faktanya
Contoh ni...
Ada orang sama2 terkena musibah.. satu mobil umpamanya..
Ternyata responnya beda2..
Ada yg merasa sialllll bangets
Ada yg merasa beruntunggggg bangets krn berfikir "untung masih diselamatkan Allah"
Jadi.. bagaimana agar kita selalu bahagia??
Gampang koq...
#teorinya
Hehehe....Pertama, kembalikan standar "baik" pada norma dan syari'ah
* Jangan menggantungkan ukuran baik pd orang lain. Tapi,.. kembalikan pada norma dan syari'ahnya
* Misalkan.. ada tmn mnt nasihat pd kita agar sholat di awal waktu dg segala hikmah dan fadhilahnya
Lalu kita berusaha utk bs sholat di awal waktu..
Eee..... lalu kita kecewa krn tau bahwa dianya sendiri malah nggak menjaga sholat di awal waktu.
Dalam hati kita ngedumel "nyuruh2 orang.. malah dianya sendiri nggak ngejalanin"
Nah.... klu yg demikian berarti kita msh menggantungkan ukuran "baik" pd orang tersebut
Pdhl... apa yg dinasihatkan itu "benar" Secara syariah benar
Maka.. jk kita kembalikan pd syari'ahnya... mestinya kita bisa melatih utk tdk kecewa... lalu bahagia.. krn telah berhasil melaksanakannya.
Tak peduli si dia mengamalkan atau tidak. Itu urusannya sama Allah sj. Meski kita pun tetep punya kewajiban saling mengingatkan. Dan silakan dicari contoh2 lain yg terkait syariah.
Contoh kedua.. yg terkait norma.
Contoh kedua misalnya..
Kita pernah kecewa.. krn kita dah berusaha tepat waktu dtg ke suatu acara.. ehhh... tmn2 kita pd molorrr....
Nah.... berarti kebahagiaan kita msh tergantung pd tmn2...bpd pd norma nya bahwa kita senang krn bisa dtg tepat waktu. Jadi... jangan menggantungkan bahagia kita pd "mereka"..
Tapi.. bahagialah saat kita diberi kemudahan mengamalkan syariat
Bahagialah saat kita diberi pertolongan.. bermuamalah sesuai normanya. Itu cara pertama, Cara kedua... agar selalu bahagia adalah..
Terus berupaya membersihkan hati dr penyakit iri, dengki, dan riya'.
Allah melarang kita iri pada yang lain karena rezeki yang mereka dapat itu sesuai dengan usaha mereka dan juga sudah jadi ketentuan Allah.
Ÿوَلا تَتَمَنَّوْا مَا فَضَّلَ اللَّهُ بِهِ بَعْضَكُمْ عَلَى بَعْضٍ لِلرِّجَالِ نَصِيبٌ مِمَّا اكْتَسَبُوا وَلِلنِّسَاءِ نَصِيبٌ مِمَّا اكْتَسَبْنَ وَاسْأَلُوا اللَّهَ مِنْ فَضْلِهِ إِنَّ اللَّهَ كَانَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمًا
“Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebahagian kamu lebih banyak dari sebahagian yang lain. (Karena) bagi orang laki-laki ada bahagian dari pada apa yang mereka usahakan, dan bagi para wanita (pun) ada bahagian dari apa yang mereka usahakan, dan mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” [An Nisaa’ 32]. Allah melarang kita iri pada yang lain karena rezeki yang mereka dapat itu sesuai dengan usaha mereka dan juga sudah jadi ketentuan Allah.
Ÿوَلا تَتَمَنَّوْا مَا فَضَّلَ اللَّهُ بِهِ بَعْضَكُمْ عَلَى بَعْضٍ لِلرِّجَالِ نَصِيبٌ مِمَّا اكْتَسَبُوا وَلِلنِّسَاءِ نَصِيبٌ مِمَّا اكْتَسَبْنَ وَاسْأَلُوا اللَّهَ مِنْ فَضْلِهِ إِنَّ اللَّهَ كَانَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمًا
“Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebahagian kamu lebih banyak dari sebahagian yang lain. (Karena) bagi orang laki-laki ada bahagian dari pada apa yang mereka usahakan, dan bagi para wanita (pun) ada bahagian dari apa yang mereka usahakan, dan mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” [An Nisaa’ 32].
Maka tetangga dpt rizqi... kita ya tetep bahagia ajah... dak usah demam hehe.....
Iri hanya boleh dalam 2 hal. Yaitu dalam hal bersedekah dan ilmu. “Tidak ada iri hati kecuali terhadap dua perkara, yakni seorang yang diberi Allah harta lalu dia belanjakan pada jalan yang benar, dan seorang diberi Allah ilmu dan kebijaksaan lalu dia melaksanakan dan mengajarkannya.” (HR. Bukhari)
Dengki lebih parah dari iri. Orang yang dengki ini merasa susah jika melihat orang lain senang. Dan merasa senang jika orang lain susah. Tak jarang dia berusaha mencelakakan orang yang dia dengki baik dengan lisan, tulisan, atau pun perbuatan. Oleh karena itu Allah menyuruh kita berlindung dari kejahatan orang yang dengki:
وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ
“Dan dari kejahatan pendengki bila ia dengki.” [Al Falaq 5]
Selain menghilangkan pahala.. dengki juga melenyapkan bahagia. Kedengkian bisa menghancurkan pahala-pahala kita. “Waspadalah terhadap hasud (iri dan dengki), sesungguhnya hasud mengikis pahala-pahala sebagaimana api memakan kayu.” (HR. Abu Dawud
Kebahagiaan nya hanya jika mendapat pujian dan sanjungan.. Imam Al Ghazali mengumpamakan orang yang riya’ itu sebagai orang yang malas ketika dia hanya berdua saja dengan rajanya. Namun ketika ada budak sang raja hadir, baru dia bekerja dan berbuat baik untuk mendapat pujian dari budak-budak tersebut.
Seperti itulah orang riya’. Ketika hanya berdua dengan Allah Sang Raja Segala Raja, dia malas dan enggan beribadah. Tapi ketika ada manusia yang tak lebih dari hamba/budak Allah, maka dia jadi rajin shalat, bersedekah, dan sebagainya untuk mendapat pujian para budak.
Agar terhindar dari riya’, kita harus meniatkan segala amal kita untuk Allah ta’ala (Lillahi ta’ala).
TANYA JAWAB KOL JOSH AKHWAT 2⃣
■□■□■□■□■□■□■□■
💟 PERTANYAAN:
1⃣ Assalamualaikum ukhti saya ingin bertanya gimana klu kita sedang kena musibah pisah dengan orang keluarga dan kita iri kepada klrga tmen atau kerabat kita yg hari2 nya ny ngumpul sama kelurga apa kah saya salah jika saya iri saya ingin seperti krlga yg lain juga terimakasih
💟JAWABAN:
1⃣ rasa kangen, rindu, dg keluarga/orang2 yg kita cintai itu sangat wajar. Apalagi saat kita berada pada suasana yg mengingatkan pd keluarga yg kita cintai tsb.
Sebenarnya itu bukan iri. Awalnya hanya rasa kangen sj... ingin mengulang masa2 indah "seperti mereka". Keinginan itu muncul sangat wajar. Boleh2 sj. Menunjukkan betapa kita sangat menyayangi keluarga.
Maka.. kita harus menjaga, agar rasa kangen dan rindu tdk berubah menjadi iri dan menyalahkan keadaan bahkan menyalahkan Allah. Naudzubillah..
Tidak boleh berlarut larut dlm penyesalan.. jadikan kenangan itu penyemangat utk saling membahagiakan. Allahu 'alam
💟💟💟
- Facebook : Tholabul'ilmi Group
- Instagram : Tholabulilmi_ig
- www.tholabulilmi.org
- Fp Tholabul'ilmi Fanpage
- tumblr tholabulilmiwa
- Telegram @kajiantholabulilmi
▶▶▶
Gabung Yuk
Caranya Ketik :
👉 Nama#L/P#Domisili#no.WA
Kirim ke :
[WhatsApp]
@dmin TI
082386479887
💟💟💟💟💟💟💟💟💟
Komentar
Posting Komentar