Menyikapi Ikhwan yang Menjadi Pikiran dan Bisa Menghalangi Kita dalam Dakwah

💟 Rekap Kajian On Line JOSH(JOMBLO SAMPAI HALAL) 💟

Oleh           : USTADZAH MIFHTA
Hari           : Sabtu, 12 Agustus 2017
Live dari   : Group JOSH3⃣
Tema         : Menyikapi Ikhwan yang Menjadi Pikiran dan Bisa Menghalangi Kita dalam Dakwah
Notulen     : Ukhty Diyah Balqis

➖➖➖➖➖➖➖➖➖
💟💟💟💟💟💟💟💟💟

Bismillahirrahmanirrahiim..
Wanita bukanlah “budak peradaban”, seperti anggapan orang jahiliyah terdahulu dan perilaku budaya masyarakat sekarang yang merendahkan kaum perempuan. Anggapan seperti ini telah ditepis sejak Islam datang ke muka bumi. Bahkan Rasulullah SAW memuliakan kaum wanita dengan memperlakukan mereka dengan sebaik-baiknya perlakuan dengan memperhatikan perasaan kaum perempuan. Perhatikan kisah Rasulullah bersama istri-istrinya, anak-anak perempuannya dan para shahabiyah.

Begitulah Islam memandang wanita, lantas mengapa di era globalisasi sekarang ini kita masih saja mendengar teriakan seorang wanita yang menuntut hak-haknya. Sehingga lahirlah wacana kesetaraan gender dan feminisme? Islam memberikan kesetaraan hak antara kaum pria dan wanita, berbeda dengan cara pandang feminisme yang dibawa oleh sekelompok aktivis wanita Barat dengan berbagai definisi yang sangat relatif dengan makna yang paling mendasar, yaitu keyakinan bahwa perempuan benar-benar bagian dari manusia, dan bukan jenis yang terpisah. Allah menjelaskan tentang penciptaan manusia, sebagaimana firman-Nya :

“Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu, dan daripada Allah menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Allah mengembangbiakkan pria dan wanita yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (Mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim, Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu. (QS An-Nisaa : 1) Islam juga telah menyamakan hak-hak kaum pria dan wanita dalam firman-Nya :

“Dan para wanita mempunyai hak yang seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang makruf. Akan tetapi para suami mempunyai satu tingkatan kelebihan dapada isterinya” (QS Al-baqarah:228)

Untuk para wanita, jangan merasa tidak percaya diri, walau dalam ayat ini dinyatakan bahwa suami memiliki satu tingkat kelebihan daripada istrinya sehingga kemudian muncul anggapan bahwa Islam bias gender. Wanita memiliki keunggulan dibandingkan pria dalam hal mengurus rumah tangga dan mendidik anak. Kesemua hal tersebut sudah diatur oleh Allah, sehingga keunggulan wanita tersebut sudah sesuai dengan fitrah jasmani dan kejiwaannya yang penyayang, lemah lembut dan keibuan.

Bahkan Islam juga menyamakan pria dan wanita dalam pelaksanaan kewajiban syar’i dan ganjaran pahala yang didapatkannya. Firman Allah SWT :

“Barang siapa yang mengerjakan amal shaleh, baik pria maupun wanita dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan kami berikan kepadanya kehidupan yang baik. Dan sesungguhnya akan kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan”. (QS An-Nahl : 97)

Perlu dipahami secara mendalam bahwa success story kejayaan umat Islam di masa lalu tidak terlepas dari sukses membangun sinergi antara wanita dengan pria. Bangunan peradaban manusia yang sukses dan bermartabat hanya bisa dibangun dengan kerjasama yang harmonis dan sinergis antara pria dan wanita.

Sebagaimana Allah berfirman :

“Dan orang-orang yang beriman, laki-laki dan perempuan, sebagaimana mereka menjadi penolong bagi sebagian yang lain. Mereka menyuruh yang makruf dan mencegah dari yang mungkar… “ (QS at-Taubah : 71)

Dilema Muslimah: Keluarga atau Karir?

Sementara Al Qur’an sudah dengan baik menjelaskan tetapi mengapa banyak wanita masih berada di persimpangan jalan? Di satu sisi ingin maju mengikuti gaya hidup bebas namun kehilangan jati dirinya sebagai wanita. Di sisi lain, tetap bertahan dengan jati diri sebagai wanita namun tidak memiliki kemampuan untuk mengembangkan diri. Menurut penulis perbedaan pandangan ini muncul disebabkan :

Pertama, wanita ingin bebas menentukan nasibnya sendiri tanpa harus bergantung dengan laki-laki karena laki-laki dianggap sebagai sumber masalah, seperti pemikiran kebanyakan kelompok feminis modern sekarang ini. Pandangan ini muncul dikarenakan wanita tidak mendapatkan keadilan gender yang umumnya diyakini di negara-negara Barat.

Kedua, pandangan yang mengharuskan perempuan berada di rumah saja sementara tugas bekerja di luar rumah menjadi tugas laki-laki. Akhirnya, wanita tidak memiliki kesempatan untuk menempuh pendidikan yang layak yang semestinya. Padahal pendidikan menjadi penting agar menjadikan perempuan itu cerdas untuk menjalankan tugas utamanya sebagai istri dan ibu dalam keluarga.

Di zaman modern dengan teknologi canggih seperti sekarang ini, banyak wanita di luar sana yang mendambakan bekerja untuk meningkatkan keahlian, mengembangkan diri dan menambah penghasilan. Bagi sebagian wanita, sosok wanita karir adalah sosok yang diidolakan dan dianggap berhasil. Wanita karir yang dapat bebas pergi kemana saja sesuai kemauannya, mendapatkan penghasilan yang banyak untuk menunjang penampilannya sesuai dengan standar fesyen dan kecantikan. Lantas apakah wanita memang tidak boleh bekerja, atau tidak boleh memegang jabatan publik?

Jawabannya, Islam tetap memperbolehkan wanita bekerja atau memegang jabatan-jabatan publik tetapi tetap dalam menjaga adab syar’i dan batas etika yang wajar dalam Islam. Banyak pandangan yang keliru tentang wanita bekerja, salah satunya adalah pandangan yang keliru menganggap wanita yang bekera di luar untuk memperoleh nafkah penghasilan lebih baik daripada mengerjakan kewajiban sebagai seorang istri yang berdiam di rumah dan hanya mengurus anak dan keluarga.

Jika wanita keluar rumah dengan niat untuk mencari nafkah maka ia akan mengeluarkan uang lebih banyak untuk keperluan merias diri seperti pakaian, parfum, kosmetik dan perhiasan. Misalkan pegawai kantoran, yang mau tidak mau harus merias diri dan berpenampilan menarik, dan kesemua hal tersebut membutuhkan banyak uang untuk memenuhinya. Oleh sebab itu pilihlah lapangan pekerjaan dan mitra kerja yang sesuai dikerjakan oleh wanita dan sesuai dengan etika Islam.

Ada banyak contoh inspirasi di masa lalu tentang aktivitas luar biasa dalam ranah publik yang digeluti oleh wanita muslimah. Sebagai contoh kisah seorang wanita yang diceritakan dalam kitab Ath-Taqabat karangan Ibn Sa’id, mengisahkan tentang Ummu Qailah dari Bani Ammar pernah datang kepada Rasulullah SAW untuk meminta petunjuk mengenai pengelolaan jual beli. Istri Rasulullah SAW, Zainab binti Jahsy, juga aktif bekerja menyamak kulit binatang, menjualnya dan hasil usahanya sebagian disedekahkan. Ada lagi kisah seorang wanita yang pandai menulis bernama Asy-Syifa, yang ditugaskan oleh Khalifah Umar bin Khattab r.a. sebagai petugas yang mengatur manajemen perdagangan kota Madinah. Tidak lupa ibunda Khadijah, istri Rasulullah SAW, yang sangat terkenal dengan kepiawaiannya dalam mengelola perdagangan bahkan sampai level perdagangan lintas negara.

Selain aktivitas perekonomian, tidak sedikit pula wanita muslimah yang sangat menonjol pengetahuannya dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan. Aisyah r.a. adalah contoh wanita muslimah yang sangat dalam pengetahuan agamanya, meriwayatkan banyak hadist serta dikenal kritis dan cerdas. Asy-Syaikhah Syuhrah yang digelari sebagai Fakhr An-nisa (kebanggan perempuan) adalah salah seorang guru dari Imam Syafi’i. Ratu Rukhayah, istri dari Raja Akbar dari dinasti Mughal di India, terkenal karena kemampuannya menguasai banyak bahasa dan kecerdasannya dalam mengelola negara bersama Raja Akbar. Terdapat juga Ummu Salamah yang terkenal cerdas dan berjasa memberikan masukan kepada Rasulullah SAW pada momen Perjanjian Hudaibiyah. Kemudian Ummu Hani’ yang sikapnya dibenarkan oleh Rasulullah SAW ketika memberikan jaminan keamanan kepada sebagian orang musyrik.

Dari kisah-kisah di atas terlihat jelas bagaimana aktivitas muslimah pada masa itu menggambarkan perempuan yang taat beragama, cerdas, terpelihara martabat kewanitaannya dan harmonis dalam kehidupan keluarganya. Hal ini dibuktikan sebelum memutuskan suatu hal yang penting, para wanita muslimah bertanya lebih dahulu kepada Rasulullah SAW, agar keputusan yang mereka buat tidak bertentangan dengan nilai-nilai Islam dan mendapatkan restu dan keridhaan Rasulullah SAW.

Begitulah teladan luar biasa dari istri-istri Rasulullah dan para shahabiyah, semoga kita dapat meneladani mereka dengan baik. Bekerja ataupun terlibat dalam aktivitas di luar rumah seperti aktivitas sosial dan aktivitas dakwah dapat dilakukan oleh wanita muslimah selama tidak melanggar batasan syar’i dan aturan-aturan Islam. Idealnya wanita muslimah dapat beraktivitas secara proporsional untuk kemudian bersinergis dengan masyarakat dalam membangun peradaban yang Islami.

Wallahu a’lam bis shawwab

TANYA JAWAB  KOL JOSH AKHWAT 3
■□■□■□■□■□■□■□■

💟 PERTANYAAN:

1⃣ Assalamu'alaykum
Afwan mau tanya mana yang harus di dahuluin kalo kita perempuan sebagai tulang punggung keluarga, apa hukumnya nikah tapi kita masih ada tanggungan keluaragga?

2⃣ Afwan ana mau bertanya
Perasaan suka itu memang fitrah manusia.
Namun yg saya herankan kenapa perasaan suka ini sudh hampir bertahun2 tidk pernah hilang untknya. Padahal kami tidk pernah chatt,.
Bagaimana caranya untk menghilangkan rasa suka itu? Ana sudh mencoba melupakan, namun sulit ketika ana ingat kebaikan akhlak dan agamanya.
Krn sebab it jika ana dikenalkan dg seorg ikhwan selalu teringat dia yg lebih bagus akhlak dn agamnya.

3⃣ Assalamualaikum ustadzah
ana mau nanya bagaimana jika ada ikhwan yang di jodohkan dengan kita oleh orang tua sejak kita anak kecil akan tetapi ikhwannya meninggal jadi semuanya sudah selesai tapi kenapa ana masih selalu kepikiran sama dia ketika kepikiran ikhwan lain ustadzah?

4⃣ Assalamualaikum ustadzah.  Ana mau tanya.  Apakah kita salah dalam memilih jalan kahidupan kita sendiri?  Apakah kita salah dalam memilih untuk seseorang untuk kita jadikan imam kita?  Minta pendapat nya ustadzah..

5⃣ Assalamualaikum ustadzah, gimana kalau orang tua kita menjodohkan kita sama ikhwan yang tidak kita kenal. Dan ikhwan itu melamar kita, lalu orang tua kita menerimanya tanpa sepengetahuan kita.  Dan dia baru memberitahu kita setelah dia terima lamaran itu. Namun kita menolaknya karena alasan tertentu. Sperti masih ingin sekolah. Berdisakaha kita kepada orang tua ustadzah??

6⃣ Assalamualaikum . Ismahli ya ustadzah .. bagaimana hukum nya jika wali ( Ayah kandung) tidak mau menikahkan  puterinya . Bolehkah menikah dengan wali hakim? Dan bagaimna hukum pernikahannya,, sah atau kah batil?

7⃣ Assalamualaikuk ukh nanya,  gmna dengan ikhtilat??

Di dalam kerja itu ikhtilat ukh.  Gmn?

8⃣ Assalamu'alaikum ustazah ana ingin bertanya..
Ustazah bagaimana cara melupakan yg efektif dan ampuh untuk seorang ikhwan yg selalu ngasih kode ke kita..dan dikalangan teman2 nya juga dia ngasih kode bahwa dia ada rasa ke kita ustadzah.. jadi dalam hal ini pun teman ana mendukung 100 persen ana sama ikhwan tersebut ustazah.. ana dengar dari teman ana kalau dia ikhwan tersebut cerita sama teman (lk2) yg ana kenal, katanya dia mau serius sama ana, tapi sampai selesai S3 dulu..jadi karena banyak nya dukungan yg setuju ana dengan ikhwan tersebut, semakin lama semakin buat ana baper ustazah..jadi bagaimana solusinya ustazah agar ana bisa melupakan semua itu ustazah, syukron..

9⃣ Ukhty kalo sudah berumah tangga sebaiknya dirumah saja atau gmn? 
kalo kita di rumah saja.
Tapi pengen berpenghasilan. Gmn?

Apa yang bisa di perbuat ukh?

🔟 Assalamualaikum bunda. Gimana kalau ada ikhwan yang ngelamar kita tiba-tiba sedangkan kita aja baru kenla beberapa detik yang lalu??

1⃣1⃣ Assalamu'alaikum ukh. Ana mau nanya,  ana Sebagai wanita, In syaa Allah mau nikah. Apa yang ana perlu siapkan,  dari segi fisik mental dan keimanan? Syukron 🙏

1⃣2⃣

💟JAWABAN:

1⃣ Nikah,  dijelaskan sama calon suami bila menjadi tulang punggung keluarga,  beri pengertian,  karena setelah menikah kita milik suami

2⃣ Itu lumrah,  keren nya bahasa hati,  tapi jangan terhanyut ada setan di antara kita,  mending minta taaruf,  istiqoroh,  cewek boleh lho minta taaruf dari pada zina hati,  hiiii kadang  gak sadar,  jadi zina hati

🔘 Kalau ndak tau saudara atau orang yg dekat dengan ikhwan itu gimana bund? Sedang kalau sampein sendiri ndak berani

☑ Temanya,  cari guru ngaji nya,  kok omong sendiri itu nembak🔫

3⃣ Masa lalu jangan di ingat tapi buat pelajaran,  tutup masa lalu buka hati buat masa depan,  istikfar,  mohon kpd allah untuk memudahkan semua,  banyakin kegiatan,  bergaul seluas mungkin dengan tetap jaga aqidah

4⃣ Tidak salah boleh asal sesuai aturan yg berlaku

5⃣ Bicarakan baik baik,  lihat akidah,  shalat, ilmu agamanya,  penghasilan,  bila baik tdk salah diterima,  tidak ada orang  tua yg menjerumuskan anak,  hanya caranya,  biar mantap tahajud , istiqoroh,  toh kuliah boleh nikah

Jangan dijadikan alasan sekolah, pendidikan,  kok gak sreg omong saja jelaskan baik baik sama ortu,  ambil hatinya,

6⃣ Waallaikumsalam boleh,  sah,  bunda dulu begitu,  tidak berdosa tapi di mata masyarakat kurang baik,  tp bila dihitung hukum agama mending segera menikah dari pada tampa status,  toh proses lama lama ortu setuju bila sudah ada cucu 😞
Asal alasannya penggunaan wali hakim jelas gak apa

Bunda dulu nikah wali hakim karena orang tua tidak setuju,  tp akhirnya setelah cucu lahir jadi baik semua, kita terus sapa

7⃣ Dalam bekerja sebaik dipisahkan antara laki laki dan perempuan tapi masalah nya aturan dipertahankan tdk begitu jadi yaa,  jaga pakaian   jaga sikap,  jagaa mata untuk menghindari fitnah   niat kan bekerja mencari rejeki

8⃣ Minta tolong orang terdekat buat taaruf dulu,  minimal mengenal dulu,  toh kuliah boleh juga nikah,  drpd baper sendiri malah dosa,  iya kok bener,  kok cuma pengaanggum,  istikfar, istiqoroh,  tahajud,  curhat dengan allah bila jodoh mohon di dikatakan kok tdk mohon di jauhkan

Sebelum resmi taaruf lebih baik menjauh dulu

🔘 Bagaimana ana bisa menjauh ustazah, sedangkan dia adalah seorang pengajar di kampus terkhusus di jurusan saya ustadzah, jadi setiap hari momen ketemu itu banyak banget peluangnya

☑ Jaga pandangan,  niat kan belajar,  bila tdk perlu hindari pertemuan

Jangan dibuat susah kok jentelmen tahu hukum agama dia pasti ngajak taaruf

9⃣ Kalau bisa dirumah,  buat roti  jahit,  Semua pekerjaan banyak yg bisa dilakukan dirumah,  asal mau belajar dan ada kemauan,  tempat kita wanita dirumah  , seumpama harus Keluar rumah niatkan bekerja buat keluarga,  ☺

Allah sudah mengatur rejeki kita asal kita usaha

🔘 Ukhty apa tanggapan ukhty mengenai
ini percuma sekolah tinggi klo ijazahnya ga di pake

Syukron

☑ Gak masalah,  bunda ijazah nongkrong di Stop map,  kita berguna bukan Cuma di perusahaan besar,  bermanfaat bagi keluarga lingkungan agama  itu sudah luar biasa,  bermanfaat,  dan carilah ilmu sampai negeri Cina,  kok ijazah cuma tulisan tanda saja

Kok lulusan ini,  pas mati gak ada yg tanya lulusan mana 😂😂

🔘 Iya ukh

Mmg si blum ada yg blg gitu hehe

Berguna bagi anak.
Seharusnya kuliah itu bukan utk mendapat kerja ya ukh. Tp untuk mencetak generasi. Menurut ukhty?

☑ 👍👍👍👍joss gandos  betul cah ayu

🔘 Ana da kepengen kali nikah ukh

Eh curhat

Tapi kan nikah itu ibadah terlama
Jd harus punya ilmunya dlu ukh. Gmn menurut ukhty?

☑ Ya belajar,  membaca,  lihat lingkungan,  lihat keluarga kita,  nanti itu akan mengalir dengan sendirinya,  tdk perlu dipusingkan,  tapi secara praktik 😂😂☺

🔟 Waallaikumsalam Minta waktu untuk mengenal nya,  istiqoroh,  mohon petunjuk allah,  tanya orang sekitarnya tentang sifat nya

🔘 Tapi dia jauh bun. Sumatra sedang ana sulawesi selatan. Ana ngga tau dia serius atau tidak

☑ Minta tolong keluarga,  teman,  yaa proses yg wajar,  ikuti aturan agama

🔘 Kenal baru beberapa menit bun. Orangnya pun ana ngga pernah lihat

☑ Jangan dipersulit cari cara supaya kita tau,  kok gak sreg tolak saja

🔘 Caranya gimana nolaknya kalau midalkan ngga sreg bun??

☑ Yaa katakan blm berjudul hati blm sreg,  dengan kata kata yg baik

In sya allah kok jodoh ada cara lain alloh mendekat kan kata katanya yg sopan rendah diri biar gak tersinggung

1⃣1⃣ Ohhh,  mental,  ilmu,  keluarga nya,  kita menikah itu menyatu kan 2"keluarga,  bukan cuma 2hati,  ilmu,  persiapan istri itu harus bisa melayani suami dr atas perut sampai bawah perut,  dan intinya menjalani pernikahan karena allah


💟💟💟
- Facebook : Tholabul'ilmi Group
- Instagram : Tholabulilmi_ig
- www.tholabulilmi.org
- Fp Tholabul'ilmi Fanpage
- tumblr tholabulilmiwa
- Telegram @kajiantholabulilmi

▶▶▶
Gabung Yuk
Caranya Ketik :
👉 Nama#L/P#Domisili#no.WA
Kirim ke :

[WhatsApp]
@dmin TI
082386479887

💟💟💟💟💟💟💟💟💟

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MACAM MACAM IKHTILAF (Perselisihan Pendapat Ulama)

Praktek Kerja Lapangan (PKL) - bagian 2

I.M.M 2