Pengalaman Mengikuti Proses Rekrutmen Kantor Pos Sorong

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Kali ini saya ingin berbagi pengalaman proses rekrutmen di kantor Pos Indonesia. Saya posting ini melalui aplikasi blogger untuk android ya, jadi maaf jika berantakan dan tidak bisa menyertakan semua foto.

Awal April lalu saya mengecek halaman facebook “Info Loker Sorong” dan mendapati postingan loker di Kantor Pos Sorong 98400. Posisi yang dibutuhkan adalah frontliner dan operational. Batas pendaftaran terhitung sampai tanggal 07 April 2018. Lamaran diantar ke Kantor Pos Sorong, Jl. Ahmad Yani No.19 Klademak Sorong, dengan menggunakan pengiriman pos kilat khusus. Sebelumnya saya ragu untuk mendaftar, mengingat banyak penipuan berkedok loker yang selalu marak beredar di masyarakat. Jadi saya segera menghubungi seorang kenalan saya yang bekerja di kantor Pos Sorong dan ternyata info loker tersebut benar adanya.

# Tanggal 02 April 2018.
Saya mempersiapkan surat lamaran dan beberapa kelengkapan standar dokumen seperti curriculum vitae, pas foto 4x6, fotokopi KTP,  ijazah, transkrip nilai, dan surat pengalaman kerja. Setelah dipastikan sudah lengkap dan dimasukan ke dalam amplop coklat besar, saya menuju Kantor Pos Sorong pukul satu siang. Di sana ternyata sudah banyak orang yang datang untuk membawa lamaran atau sekedar melihat pengumuman di mading Kantor Pos. Setelah bertanya pada satpam, kami langsung masuk untuk mengirim berkas lamaran kami dengan biaya Rp51.000,-. Setelah itu saya pulang dan menunggu pengumuman hasil seleksi administrasi pada tanggal 09 April 2018.

# Tanggal 09 April 2018.
Saya kembali ke Kantor Pos untuk melihat daftar peserta yang lulus seleksi administrasi dan mengikuti Tes Potensi Akademik dan Komputer pada tanggal 12 dan 13 April 2018. Menurut saya sistemnya lumayan baik, karena pihak kantor mencantumkan seluruh nama peserta yang lulus dan tidak lulus. Ada sekitar 100 peserta yang dinyatakan lulus seleksi administrasi beserta waktu pelaksanaan tes TPA dan komputer. Alhamdulillah, nama saya masuk daftar peserta lulus administrasi untuk mengikuti tes pada tanggal 12 April 2018, pukul 08.00 – 09.00 WIT. Sedangkan peserta yang tidak lulus seleksi administrasi sekitar 30 orang dengan alasan ketidaklulusan berupa nilai IPK yang di bawah 3.00 atau usia melebihi 27 tahun.

# Tanggal 12 April 2018.
Saya kembali ke Kantor Pos dengan persiapan belajar soal-soal seadanya semalam. Tiba di sana sekitar lima belas menit sebelum waktu tes dan terlihat banyak peserta lain yang sudah datang lebih dulu. Kami masuk ruangan sepuluh menit sebelum tes dimulai dengan mendengar petunjuk pengisian soal dan mengisi daftar hadir peserta. Peserta yang mengikuti tes tahap pertama adalah 30 orang.  Jumlah soal adalah 50 nomor, dengan 35 soal pilihan ganda dan 5 soal essay. Soal TPA seperti pada umumnya, ada soal verbal berupa sinonim dan antonym, soal numeric berupa baris dan deret serta soal logika. Soal Komputer mengenai pertanyaan dasar. Seingat saya soalnya: Apa nama browser terbaru dari google, siapa penemu android, lupa yang lainnya. Soal essay seputar program pembuat dokumen, aplikasi edit gambar, soal program dari kantor Pos, alamat website kantor Pos beserta layanan apa saja yang tersedia. Setelah selesai kami pulang dan menunggu hasil tes yang akan diumumkan pada tanggal 16 April 2018 melalui Instagram dan mading kantor Pos Sorong.

# Tanggal 16 April 2018.
Paginya, saya kembali ke Kantor Pos Sorong dan mendapati nama saya tertera pada daftar peserta yang lulus tes tertulis dan akan mengikuti wawancara pada tanggal 18 April 2018. Persyaratan lulus tes tertulis adalah nilai minimal 76. Jumlah peserta yang lolos adalah 31 orang. Sayangnya kali ini tidak tercantum berapa nilai yang diperoleh peserta. Jadwal tes saya hari pertama di ruang 1, pukul 10.30 – 11.00 WIT. Saya tidak ingat jika bisa mengecek pengumuman lewat instagram kantor Pos Sorong. Postingan tentang pengumuman peserta wawancara ini banyak menuai komentar negative, mungkin dari calon peserta yang gagal di tahap sebelumnya.

#Tanggal 18 April 2018.
Saya datang sekitar 16 menit sebelum waktu wawancara di mulai. Sudah ada dua orang yang sedang diwawancarai dan dua orang yang menunggu di luar. Kami saling berkenalan dan menyemangati satu sama lain agar tidak gugup. Waktu wawancara saya melewati yang ditetapkan, mundur sekitar 10 menit lebih. Peserta sebelum saya terdengar sedang menjelaskan tentang pelayanan apa saja yang ada di kantor Pos. Akhirnya tiba giliran saya. Saya masuk ke dalam ruangan dan bersikap sebagaimana seharusnya. Tips ini saya pelajari dari laman internet semalam. Mengucap salam saat masuk, tidak langsung duduk sebelum dipersilahkan, mengisi daftar hadir peserta wawancara dan menjawab pertanyaan yang diberikan dengan jujur dan spontan serta tidak banyak pengulangan kata em, eng, dsb. Pertanyaannya sebagian besar sama dengan tips yang saya baca malamnya di laman blog. Ceritakan siapa diri kita, keluarga kita, apa itu kantor Pos, apakah saat ini kantor Pos masih bisa bersaing dengan layanan pengiriman lainnya, apa yang dilakukan jika ada rekan kantor atau pimpinan yang tidak suka dengan kita, apa yang dilakukan berkenaan dengan komentar negative di postingan instagram Kantor Pos, apa kita mau jika diberikan gaji sebesar Rp500.000 bahkan Rp200.000 per bulan, dan apakah kita bersedia ditempatkan di bagian operational atau bagian pengantaran barang. Saya rasa hanya sekitar sepuluh atau lima belas menit saja di dalam ruangan tersebut, berbeda dengan peserta sebelum saya. Setelah itu saya diminta banyak berdoa sambil menunggu keputusan penerimaan yang akan disampaikan lewat telepon langsung. Saat keluar ruangan, respon tiga peserta lain sangat heran karena saya paling cepat keluar dari ruangan. Apalagi saat itu saya ingat tidak diminta menjelaskan sesuatu tentang layanan kantor Pos seperti peserta sebelum saya. Itu membuat saya lebih was-was lagi dengan berpikir mungkin saya tidak akan lolos wawancara. Hiks.

#Tanggal 24 April 2018.
Dan ternyata benar, setelah tiga hari sampai hari senin menunggu panggilan telepon, tidak ada panggilan kepada saya. Saya masih berpikiran baik mungkin besok ada, tapi sampai hari selasa siang pun tetap tidak ada. Saya memberanikan diri untuk bertanya pada salah satu pegawai kenalan saya, apakah sudah ada pegawai baru yang diterima? Dan kakak itu menjelaskan jika pada senin kemarin para pegawai baru sudah diperkenalkan pada seluruh karyawan kantor Pos Sorong. Dengan besar hati saya menerima berita itu dan menulis pengalaman ini di laman blog saya, dengan pikiran positif.

Baiklah, tidak mengapa jika tidak lolos pada kesempatan ini, mungkin lain kali ada kesempatan yang bisa diikuti. Setidaknya sudah berusaha dari awal, bolak-balik ke kantor Pos yang jaraknya cukup jauh dari rumah, berusaha melengkapi berkas, berusaha belajar dan mengikuti tes dengan baik, menjawab pertanyaan wawancara apa adanya dan pastinya berserah diri pada Allah atas segala sesuatu yang terjadi. Insya Allah ini yang terbaik dari Allah. Sekian pengalaman pertama saya mengikuti rekrutmen di salah satu BUMN ini. Semoga bermanfaat. Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Komentar

  1. Kak kalau kelulusan tahap adminitrasi di infokanya memang tidak via email atau tlp, atau sosmed pos atau harus datang langsung k kantornya ?

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

MACAM MACAM IKHTILAF (Perselisihan Pendapat Ulama)

Praktek Kerja Lapangan (PKL) - bagian 2

I.M.M 2