Mengapa Harus Malu?

••••••••••══✿❀✿❀✿══•••••••••••
    🔰WE ARE THOLABUL'ILMI 🔰
•••••••••••══✿❀✿❀✿══••••••••••

MENGAPA HARUS MALU?

Mungkin sebagian kita pernah mendapati seorang ibu ibu atau bapak bapak yang sudah berumur, namun ia belum lancar mengaji, belum paham benar tatacara berwudhu atau shalat sesuai tuntunan Nabi shallallahu alaihi wa sallam.
Ketika diajak belajar mengaji atau menghadiri majelis ilmu dia malu.

Ia berkata “Malu saya, ngajinya belum lancar”. “nggak ah, saya malu,” atau jawaban serupa lainnya.

Bapak, Ibu, mengapa malu?
Justru kalau tidak dimulai dari sekarang, semakin berumur akan lebih malu lagi.

Justru kalau ditunda terus sementara ibadahnya belum bagus, akan lebih malu lagi nanti di hadapan Allah.

Justru, kalau kita tidak belajar dari sekarang, dikhawatirkan meninggal dunia dalam kebodohan dan jauh dari agama.

Maka itu janganlah malu menuntut ilmu, berapapun umur Bapak atau Ibu.

Bila malu belajar bersama sama, Bapak bisa belajar sendiri di hadapan Ustadz atau seorang teman yang berilmu secara empat mata.
Sehingga tidak ada yang melihat, cukup hal tersebut menjadi rahasia berdua.

Jika malu berbuat salah ketika belajar bersama sama, Ibu bisa meminta waktu kepada tetangga yang lebih pintar atau belajar di depan Ustadzah.
Sehingga tidak perlu malu karena orang orang tidak tahu.

Tidak perlu malu kalau salah.
Sebab semua orang tidak luput dari kesalahan.

Jangan malu jika mengulang dari Iqro’ satu.
Insya Allah setelah beberapa bulan akan lancar membaca al Qur’an.

Jangan malu jika butuh waktu lama ketika menghafal doa dan bacaan shalat.
Insya Allah proses yang lama tersebut akan diganjar pahala oleh Allah ta’ala.

Jangan malu untuk menuntut ilmu, sebab malu tersebut dapat menghalangi diri dari mendapatkan ilmu.

Mujahid rahimahullah mengatakan :

لَا يَتَعَلَّمُ الْعِلْمَ مُسْتَحْيٍ وَلَا مُسْتَكْبِرٌ.

Tidak akan menuntut ilmu orang yang pemalu dan orang yang sombong.
(HR. al-Bukhari)

Yang pemalu, rasa malunya menghalangi dirinya dari menuntut ilmu.

Sedangkan yang sombong, ia merasa sudah berilmu, jadi tidak butuh ilmu lagi.
Allahul musta’aan.

Aisyah radhiyaAllahu anha berkata:

نِعْمَ النِّسَاءُ نِسَاءُ الْأَنْصَارِ لَمْ يَمْنَعْهُنَّ الْحَيَاءُ أَنْ يَتَفَقَّهْنَ فِي الدِّيْنِ.

Sebaik baik wanita adalah wanita kaum Anshor, rasa malu tidak menghalangi mereka untuk mendalami agama.
(HR. al-Bukhari)

عَنْ أُمِّ سَلَمَةَ أُمِّ الْمُؤْمِنِيْنَ أَنَّهَا قَالَتْ: جَاءَتْ أُمُّ سُلَيْمٍ امْرَأَةُ أَبِيْ طَلْحَةَ إِلَى رَسُوْلِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَتْ: يَا رَسُوْلَ اللَّهِ، إِنَّ اللَّهَ لَا يَسْتَحْيِيْ مِنْ الْحَقِّ، هَلْ عَلَى الْمَرْأَةِ مِنْ غُسْلٍ إِذَا هِيَ احْتَلَمَتْ؟ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: نَعَمْ، إِذَا رَأَتْ الْمَاءَ.

Dari Ummu Salamah Ummul Mukminin bahwasanya ia berkata: “Ummu Sulaim istri Abu Tolhah datang menemui Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam lalu bertanya: “Wahai Rasulullah, sesungguhnya Allah tidak malu dari kebenaran, apakah seorang wanita wajib mandi apabila dia mimpi basah?”

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam menjawab:
“Iya, apabila ia melihat ada air.”
(HR. al-Bukhari dan Muslim)

Kalau tidak belajar sekarang, kapan lagi? Mari kita jadikan sifat malu tersebut sebagai motivasi untuk semakin semangat dalam belajar agama.

Malu kalau sudah dewasa belum pandai mengaji.

Malu umur di atas 40 tapi belum tahu banyak perkara agama.

Ayo terus menuntut ilmu dan mengamalkannya. Jika nyawa kita dicabut dalam keadaan sedang menuntut ilmu, semoga menjadi husnul khotimah bagi kita. 

Semoga Allah memudahkan jalan menuntut ilmu bagi kita dan memberikan taufik kepada kita untuk mengamalkannya. Aamiin.

•••┈┈•┈┈•⊰✿📚✿⊱•┈┈•┈┈•••
Website :

Website Tholabul'ilmi: tholabulilmiindonesia.blogspot.com
Website Josh:
JOSHindonesia.blogspot.com
Website Laskar Subuh:
Laskarsubuhindonesia.blogspot.com
Telegram :
t.me/tholabulilmiWA
facebook FP :
m.facebook.com/TholabulilmiWhatsApp
facebook Group :
m.facebook.com/profile.php?id=183387271707797

Follow IG Tholabul'ilmi WA :

▶ Gabung Komunitas Tholabul'ilmi :
Ketik : GabungTI#Nama#Domisili#Status#L/P
Kirim ke:
~ Ukh Nur Shafiyyah :
+886975707348
~ Ukh Anah Athifah :
+6285778166221

•••┈┈•┈┈•⊰✿🔰✿⊱•┈┈•┈┈•••
    🔰WE ARE THOLABUL'ILMI🔰

Komentar

Postingan populer dari blog ini

GANGGUAN JIN ASYIQ DAN PENYEBABNYA

Praktek Kerja Lapangan (PKL) - bagian 2

TA'ARUF