Berjuang Membawa Lapang Hati Bersama Tidur

•••┈┈•┈┈•⊰✿💟✿⊱•┈┈•┈┈•••

Alhamdulillah malam ini Kita Telah Berkumpul Kembali Untuk Menyimak Kajian Bersama Narasumber Kita

🧕 Ustadzah Hj. Dwi

📝 Dengan tema :
Berjuang Membawa Lapang Hati Bersama Tidur

Semoga Dengan Izin Allah Ta'ala.. Acara Kita Malam Ini Bisa Berjalan Dengan Lancar..

Aamiin Yaa Rabbal'Alamiin...

•••┈┈•┈┈•⊰✿💟✿⊱•┈┈•┈┈•••

Sahabat JOSH Yang dimuliakan oleh Allah..
Untuk lebih mengenal Narasumber Kita

••••••••••══✿❀✿❀✿══••••••••••
        BIODATA NARASUMBER
••••••••••══✿❀💟❀✿══•••••••••

Nama Lengkap : Hj Dwi Aryani, SH, MKn

Nama Panggilan:  Dwi

TTL : Jakarta 18 Januari 1970

🏡 Domisili : Jebus Bangka Barat Prov Bangka Belitung

Status : Istri dan ibu dr 5 anak

📚 Pendidikan : S 2 Magister Kenotariatan FH Universitas Indonesia

💼 Aktivitas : Dosen UT, k

Amanah Sosial dan Dakwah : Pendiri Yayasan Pendidikan Bunayya, Pendiri Yayasan Sosial Karimah,

📌 Motto Hidup : jadilah org yg bermanfaat bagi org lain

📧 Email :dwi.zuhri@uahoo.com

📱 Whatsapp No : 08117818567

✍ Motivasi bergabung dalam TI Mencari Ridho Allah dan ukhuwah Islamiya

•••┈┈•┈┈•⊰✿💟✿⊱•┈┈•┈┈•••
💗💞💕==================

BERJUANG MEMBAWA LAPANG HATI BERSAMA TIDUR

===================💕💞💗
Sahabat Fillah

😴 Seperti halnya makan, minum, tertawa dan menangis, tidur itu adalah tabiat kita sebagai makhluk, yang bisa kita lakukan kapan saja, ketika dorongan untuk melakukannya dating. Ketika kantuk dan rasa lelah menyerang, tidur bisa dilakukan di mana saja dan kapan saja. Tapi tatkala kita bicara soal tidur dan malam sebagai ruangnya, maka ia tidak selalu sesederhana yang kita kira. Terlebih jika topiknya adalah membawa kelapangan hati, walaupun itu sesuatu yang memang harus kita usahakan, harus kita perjuangkan.

[Melepas Beban Hati, Meretas Keridhaan]

~~~~~~~~~~~~

Perjalanan kita bersama waktu di sepanjang hari tentu tidak semua menyenangkan. Di belakang interaksi kita dengan banyak orang dan dengan beragam keadaan, pasti di sana menyelinap sesuatu yang tidak nyaman. Pasti karena manusia, kita punya perasaan, karena kita punya hati. Dan sesuatu yang tidak nyaman itu pasti pula menjadi beban dalam hati kita, dalam kehidupan kita.
Tidak mudah melupakan beban itu. Tidak gampang melupakan kekeliruan orang pada kita. Seperti juga tidak gampang memberi maaf untuk sebuah kesalahan. Tapi  kita diberi sarana tidur oleh Allah Swt untuk melepaskan segala jenis kelelahan yang kita temui di sepanjang hari. Termasuk pula kelelahan bantin dan hati yang lahir dari interaksi kita dengan sesama manusia.

✍🏻Namun agama kita mengajarkan, bahwa beban hati itulah yang lebih layak untuk segera kita buang bersama tidur, ketimbang sekedar rasa capek dan lelah fisik. Ketika kita merebahkan badan di atas kasur atau dipan, meletakkan kepala di atas bantal, setelah berdoa dan berdzikir, segera pula hati kita kosongkan dari berbagai penyakit seperti dendam, dengki, angkuh, sombong dan sebagainya. Sebab itulah salah satu jalan kita meraih ridha Allah Swt, itulah salah satu jalan kita meraih maaf dan perlindungan-Nya.
Imam Ibnu Katsir dalam tafsirnya, mengisahkan seorang sahabat Nabi yang selalu melakukan hal seperti itu sebelum tidurnya. Dan Rasulullah Saw mengapresiasi perilaku terpuji itu dengan janji surga, seperti yang disampaikan Allah Swt kepada beliau.

✍🏻 Berjuang membawa lapang hati bersama tidur, memiliki ujung yang sangat jauh, jauh sekali. Ialah bahwa seseorang bisa dengan itu mencapai derajat tinggi, mendapat janji surge. Maka tidak berlebihan bila urusan tidur tidak sekedar memejamkan mata dan melemparkan tubuh. Tidur adalah saat-saat sangat penting dan utama, tempat kita mengejar surga dengan membangun suasana hati yang benar. Itu yang dimaksud dengan perjuangan membawa lapang hati.
~~~~~~~~~~~~~
Sahabat Fillah

[Agar Malam Tidak Ternoda oleh Perilaku Kita yang Buruk]
===================💕

Malam adalah bagian dari kehidupan kita yang memiliki banyak keistimewaan. Allah Swt menurunkan Al-Qur’an di malam hari. Allah Swt meng-Isra’-kan Rasulullah Saw juga di malam hari. Allah turun untuk mendengarkan dan menjawab doa-doa kita pun di malam hari. Maka tidak pantas rasanya, jika malam yang menjanjikan banyak keindahan, kedamaian, dan pahala itu kita habiskan hanya untuk hal-hal yang tidak bermanfaat.
✍🏻💕
Karena itu syari’at Islam melarang kita melewati malam dengan banyak begadang, mengobrol yang tidak penting, sebab berpotensi mendatangkan perilaku dan keadaan yang buruk.

Nabi Saw mengingatkan,”Tidak ada begadang kecuali bagi orang yang melakukan sholat atau menempuh perjalanan.” (HR. Ahmad)

Salman Al-Farisi RA meriwayatkan :
Ia berkata,”Jika manusia telah melakukan sholat Isya’, maka mereka berada dalam tiga keadaan: di antara mereka ada yang mendapatkan kebaikan dan tidak ditimpa keburukan; ada yang ditimpa keburukan dan tidak mendapatkan kebaikan; dan ada juga yang tidak mendapatkan kebaikan dan juga tidak ditimpa keburukan.

Salman kemudian menjelaskan, bahwa orang yang melakukan sholat Isya’, lalu mengambil kesempatan dari kelalaian orang lain dari gelapnya malam dengan melaksanakan sholat malam maka itulah golongan pertama. Sedangkan orang yang tidur, maka dia tidak mendapatkan kebaikan dan tidak juga ditimpa keburukan.

Adapun orang yang tidak termasuk ke dalam dua golongan ini, tentulah ia termasuk kelompok yang ketiga; akan ditimpa keburukan dan tidak akan mendapatkan kebaikan.

🌑 Sholat malam tentu sesuatu yang mulia. Tapi akan lebih baik jika kita tetap menyisakan waktu untuk tidur, sebelum sholat malam tersebut atau sesudahnya.

Sahabat Premium rahimakumullah

[Setelahnya Ada Sumber Kekuatan yang Kita Butuhkan]

Malam dihadirkan Allah Swt untuk kita sebagai tempat beristirahat, sebagai waktu untuk tidur.
Malam tidak dibentangkan hanya untuk memejamkan mata agar kegelapan berlalu tanpa kita rasa, atau agar kelelahan benar-benar hilang sebelum kita menikmati berbagai aktifitas di siang selanjutnya.
Malam terlalu murah jika harus kita habiskan hanya untuk tidur. Malam terlalu rendah jika harus kita lewati hanya dengan mendengkur. Sebab malam tidak hanya membantu kita memulihkan kekuatan kita yang terkuras di siang hari, tapi juga mengasup kita kekuatan maknawi yang jauh lebih kita butuhkan untuk kehidupan.

☄Di sebagian malam ada waktu untuk bermunajat, mendirikan sholat dan berdoa setelah kita tidur. Itulah sumber kekuatan yang seringkali kita lewatkan karena mengutamakan tidur. Itulah sumber kekuatan yang seringkali kita lewatkan karena mengutamakan tidur. Itulah yang kita sebut dengan sholat tahajud atau sholat malam.
Dikatakan oleh sebagian ulama bahwa tahajud berarti perbuatan meninggalkan tidur dalam makna fisik untuk melakukan sholat.

✊Memerlukan kesungguhan dan kesadaran untuk meraih yang terbaik. Seperti yang Allah tegaskan,”Sesungguhnya bangun di waktu malam, dia lebih berat dan bacaan di waktu itu lebih berkesan. Sesungguhnya bagimu di siang hari kesibukan yang panjang.” (QS. Al-Muzammil:6-7)

Ayat ini memberi kita dua kesimpulan penting. Pertama, sengaja untuk bangun malam. Kedua, bacaan di malam hari memiliki efek dan dampak yang lebih mengesankan. Sengaja bangun malam hanya bisa dilakukan oleh orang yang memiliki niat kuat. Dan niat yang kuat pasti didorong oleh motivasi yang kuat, sehingga pekerjaan tersebut akan dilakukan dengan ikhlas dan bersungguh-sungguh.
💧Sebenarnya bukan hanya surga, bahkan di dunia pun kita akan mendapatkan kekuatan yang sangat kita butuhkan dari tahajud atau munajat kita; meneguhkan iman kita, jiwa kita, dan mental kita untuk menghadapi masalah hidup di dunia ini. Dan melakukan itu, sekali lagi tidak mudah. Tapi perlu niat, kesungguhan dan perjuangan.

[#Kadang Kita Menciptakan Kerumitan Sendiri]

😴 Tidur di malam hari sebenarnya hanyalah aktifitas yang mudah. Sekadar merebahkan badan yang kelelahan, kemudian memejamkan mata yang telah didera kantuk. Tapi seringkali kita tidak mampu melakukan hal yang sederhana itu. Bahkan sebagian kita merasakan ketersiksaan yang amat berat karena tidak mampu melakukannya. Bukan lantaran kita didera sakit parah, atau menderita insomnia yang akut, tapi karena kerumitan yang kita ciptakan sendiri.

😩Kita menciptakan gelisah, gundah, dan cemas yang tidak perlu dalam diri kita. Ketika telah berada di atas tempat tidur, kita biarkan pikiran kita bermain dengan segala macam problem yang kita hadapi di siang hari. Kita lepaskan ingatan kita berselancar di atas segala persoalan-persoalan kerja yang belum selesai, mengarungi gelombang ketidakpastian materi yang kita kejar, dan menelusuri lorong-lorong gelap obsesi yang tak terkendalikan. Akhirnya, malam terus berlalu tapi kita belum juga bisa memejamkan mata. Fisik mulai teras tak nyaman, sementara pagi semakin dekat. Malam-malam yang panjang hanya kita lewati dengan kegelisahan yang kita ciptakan sendiri.
Kita menciptakan kerumitan sendiri dalam diri kita. Kita menyiksa diri sendiri dengan sesuatu yang tidak perlu. Persoalan-persoalan yang kita bawa hingga ke tempat tidur itu, tentu tidak akan selesai hanya dengan dipikirkan. Dia akan tetap seperti itu, dan esok hari akan kita hadapi kembali, sementara fisik kita tidak cukup sehat untuk menghadapinya lantaran kehilangan waktu untuk menikmati tidur dan istirahat yang memadai.
Rasulullah Saw mengingatkan,

☄💕☄💕☄💕☄💕

Kosongkan hati kalian dari keinginan-keinginan duniawi sekuat kemampuan kalian. Sebab barangsiapa yang menjadikan dunia itu sebagai cita-citanya yang paling besar, Allah akan melebarkan jalan bagi kehilangannya dan menjadikan kemiskinan di depan matanya.”(HR. Baihaqi)

😴Tidur itu mudah. Tapi membawa kelapangan hati bersama tidur tidak selalu mudah. Mungkin kita perlu perjuangan. Namun seperti apapun usaha kita, semoga kita bisa melakukannya, karena kita memang harus tidur tanpa ada beban, tanpa ada sesuatu yang mengganjal hati. Sebab sebagian kebahagiaan kita ada bersama tidur yang tanpa beban, bersama kelapangan hati.

Wallahu a’lam

Komentar

Postingan populer dari blog ini

GANGGUAN JIN ASYIQ DAN PENYEBABNYA

Praktek Kerja Lapangan (PKL) - bagian 2

TA'ARUF