Pernikahan Barokah

REKAP KAJIAN ONLINE BAJA
OLEH KOMUNITAS THOLABUL'ILMI
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
NARASUMBER : Ustadzah Rochma Yulika
GROUP : BAJA
HARI/TGL : Jumat 30 Maret 2018
💾TEMA : Pernikahan Barokah
NOTULEN : Ukhty Eva
--------------------------------------------------------

Bismillahirrahmanirrahim...

Maghligai Indah Itu Pernikahan Barakah

Oleh: Rochma Yulika

Siapa yang tidak merindu hadirnya sebuah pernikahan nan indah?
Semua akan mengatakan bahwa kita semua sangat merindu pernikahan yang indah.

Tidak cukup dengan Indah, yang utama adalah penikahan penuh barakah.

Kehadirannya menyejukkan mata.
Bicara dengannya hadirkan bahagia.
Tutur katanya tulus adanya
Kesetiaannya tak tergoda oleh dunia
Dan wajahnya bak permata. Begitulah hadirnya pasangan yang terindukan.

Muslimah tangguh tak melupakan dirinya sebagai wanita yang bersanding dengan lelaki pilihannya. Aku jadi teringat firman-Nya yang begitu mengukuhkan jiwaku. “Maukah aku tunjukkan kepadamu perbendaharaan yang terbaik untuk disimpan seseorang ? Ialah istri shalihah, apabila dilihatnya, maka sungguh menyenangkan, apabila diperintah pasti menaatinya dan apabila ditinggal (pergi suami), pasti dapat menjaga dirinya dan harta suami”. (H.r. Abu Dawud, al-Hakim dishahihkannya dan disetujui adz-Dzahabi).

Laki-laki dan perempuan ibarat botol dan tutupnya, artinya satu sama lain saling membutuhkan. Semenjak diciptakan manusia pertama—Adam—Allah juga menciptakan Hawa supaya Adam merasa tenteram dengannya, dan Dia tidak membiarkan Adam seorang diri, sekalipun kesendirian itu di dalam surga. Bahkan, titah Allah, baik yang berupa perintah maupun larangan, ditujukan kepada keduanya secara bersamaan.

Bertemu belahan jiwa itulah saat yang paling membahagiakan. Sepinya jiwa tanpa teman bicara. Sunyinya hati tanpa ada yang mendampingi. Hidup sendiri tak mengikuti jejak nabi. Hampa jiwa terasa bila sudah sampai masanya. Hanya harap ‘kan bertemu belahan jiwa. Galau pun kadang terasa menyesakkan dada. Doa dan pinta selalu terpanjat pada-Nya.
Dan akhirnya takdir bicara untuk manusia. Saatnya pun tiba. Bertemulah ia dengan pasangannya. Dengan akad nikah menjadi awal status barunya. Kini hati yang sepi sendiri ada yang menemani. Terikat janji suci ‘tuk raih ridha Ilahi. Jadilah mereka pasangan suami istri. Membangun keluarga islami hingga akhirnya nanti.

Seperti hal Ali bin Abi Thalib yang ingin meminang Fatimah. Ali yang tak lain sepupu Rasulullah berkeinginan meminang keponakannya. Namun sayang Ali tak memiliki uang untuk mahar. Ali pun membatalkan niatnya. Bukan berarti tak berkeinginan lagi untuk meminang Fatimah. Ali pun bekerja keras untuk mewujudkan cita-citanya untuk meminang.

Tiba-tiba saja terdengar berita bahwa Abu bakar akan melamar Fatimah. Galau juga perasaan Ali, ternyata Fatimah akan dilamar oleh seseorang yang lebih tinggi ilmunya dan lebih hebat darinya. Ali tak lagi memedulikan berita itu, ia tetap bekerja dengan keras. Hingga akhirnya terdengarlah kabar bahwa lamaran Abu bakar terhadap Fathimah ditolak. Alangkah gembiranya hati Ali. Namun ia pun dikejutkan oleh berita tentang lamaran Umar bin Khaththab kepada Fatimah. Tak terbayang perasaan Ali kala itu. Tapi Ali tetap bersemangat untuk bekerja mengumpulkan uang untuk mahar. Dan ternyata lamaran Umar pun ditolak. Hati Ali pun kembali riang dan bersyukur.

Ini kali ketiga Ali mendapat berita tentang lamaran kepada Fatimah yang tak lain adalah Usman bin Affan. Sempat tebersit di pikiran Ali kalau lamaran yang ketiga dari Usman bin Affan akan diterima. Ternyata lamaran ini pun tetap ditolak. Ali kembali bersemangat untuk melamar Fatimah. Sahabat-sahabatnya pun mendukung Ali untuk segera melamar. Pergilah Ali untuk melamar Fatimah. Dia menghadap Rasulullah menyatakan keinginannya. Dan jawaban atas lamarannya adalah diterima. Subhanallah. Rasa kecewa Ali terbayar dengan diterimanya pinangan tersebut. Dan akhirnya Ali pun menikahi Fatimah. Ali-lah yang menjadi pilihan Fatimah begitu juga Fatimah-lah yang jadi pilihan Ali.

Tempat berlabuh. Cukup hadirmu  bagiku. Tuk lewati sisa perjalananku. Kaulah jawaban segala gundahku. Berdua kita lewati jalan yang berliku. Pun kadang tikungan tajam. Namun bersamamu kan mampu kulalui. Kelelahan diri yang tak terkira dalam menjalani kehidupan butuh peristirahatan. Beban hidup yang dijalani, aral melintang yang dihadapi tak sanggup bila hanya ditanggung sendiri. Ia butuh tempat untuk kembali. Dan tempat itulah yang kan mengembalikan energi yang hilang terbawa derasnya arus kehidupan.
Bukan rumah mewah yang menghadirkan kenyamanan. Bukan makanan lezat yang mampu mengenyangkan. Bukan minuman segar yang bisa redakan kehausan. Bukan pula sekadar wanita cantik yang jadi idaman. Namun taman hati dari bidadari yang selalu dinanti. Dialah wanita shalihah yang sudah diperistri.

Istri yang shalihah, tak hanya sekadar istri namun ia bisa jadi teman serta sahabat yang mendukung  perjuangan dan amanah suami. Bila suami lelah, istrilah yang akan memulihkan tenaganya. Bila suami sedih dialah yang kan menghiburnya. Bisa menjadi teman cerita untuk mengurangi kepenatannya. Bisa membantu menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh suaminya. Dan bila pagi hari tiba semua kembali sedia kala. Seolah hilang segala masalah yang menghinggapi mereka.
Saling mengisi antara mereka hingga tak ada celah goda dunia yang menghampirinya. Inilah pelabuhan dalam kehidupan berkeluarga. Rumah yang nyaman tak harus berharga milyaran. Cukuplah rumah bersih dan nyaman. Yang di dalamnya banyak senyum yang tak lepas dari setiap pandangan. Surga dunia mereka dapatkan.

Selalu menghadirkan cinta. Indahnya tutur senantiasa ada di hati yang selalu bersyukur. Pesona jiwa tampak dari hati yang bertakwa. Bersihnya pikir ada pada bibir yang senantiasa berdzikir. Halusnya kata ada pada jiwa yang selalu terjaga. Dan harmonisnya rumah tangga bila selalu hadirkan cinta. Cinta dalam pernikahan penuh barakah menghadirkan kenyamanan.

Anis Mata menyampaikan bahwa cinta mampu menyeret energi negatif dan menghadirkan energi positif. Kenyamanan merupakan bahasa jiwa yang diciptakan oleh cinta. Sebuah rumah yang dipenuhi dengan cinta akan hadirkan kenyamanan.

Manajemen diri sebagai seorang istri menjadi kata kuncinya. Ia mampu mengolah perasaasnya, menjaga hatinya juga lisannya. Ia harus tampil prima ketika bersua dengan kekasih hatinya. Wajah yang selalu berbinar harus senantiasa ada. Dan senyum tulus di bibirnya diharapkan mampu menghapus luka dan duka.

Hakikat cinta hanya memberi. Dalam menjalani kehidupan berkeluarga selayaknyalah kita selalu bertanya dalam diri sendiri, apa yang sudah bisa kita berikan untuk pasangan kita? bukan sekadar mampu menuntut. Sudah Sunatullah dalam hidup ini semakin kita banyak memberi semakin banyak pula kita akan menerima. Janganlah kita selalu bertanya apa yang sudah diberikan pasangan kita pada diri kita. namun evaluasi diri, seberapa banyak yang sudah kita berikan kepada pasangan kita dari yang kita punya.

Keberadaan seorang istri sangat berarti kala suami sedang gundah dalam melangkah. Istrilah yang berkewajiban memberi suport atau semangat. Bukan malah sebaliknya membuat semangat semakin melemah. Bagaimana tidak, kala seorang suami yang mengemban banyak tugas atau amanah istri merasa keberatan, protes, dan lain sebagainya. Justru dukungan dari istri lah yang mampu memompa semangat meski sudah sangat lelah.

Kisah ummu Sulaim, seorang istri yang luar biasa. Suatu hari anak Abu Thalhah meninggal dunia. Banyak tetangga yang mendatanginya untuk takziyah di rumahnya. Saat itu Abu Thalhah sedang bepergian. Ummu Sulaim pun memohon kepada orang-orang yang takziah tersebut, “Janganlah ada yang memberi kabar kepada Abu Thalhah hingga akulah sendiri yang memberi kabar duka ini.” Subhanallah, luar biasa seorang istri dan ibu yang tabah ketika anaknya tiada sedangkan suaminya pun bepergian. Setelah berkata begitu kemudian Ummu Sulaim merapikan jenazah putranya. Malam harinya ketika Abu Thalhah pulang, ia segera menanyakan keadaan putranya. Ummu Sulaim pun menjawab, “Dia tenang seperti sedia kala.”
Seorang istri yang taat itu mulai menyiapkan makan malam untuk suaminya. Bahkan ia pun berdandan di depan cermin agar tampak lebih indah. Malam berlalu biasa saja. Mereka bercakap sambil melepas kerinduan setelah bepergian jauh. Setelah waktu dirasa tepat mulailah Ummu Sulaim angkat bicara tentang anaknya.

Dengan perlahan ia memulai percakapan dengan abu Thalhah. “Wahai Abu Thalhah, bila ada keluarga yang meminjam sesuatu kepada keluarga yang lain, lalu mereka meminta kembali barang pinjamannya itu, tetapi keluarga itu menolak mengembalikan pinjamannya, bagaimana menurutmu?” Abu Thalhah pun menjawab pertanyaan istrinya, “Sungguh sekali-kali mereka tak berhak untuk menolaknya, karena barang pinjaman harus dikembalikan kepada pemiliknya.” Mendengar jawaban tersebut bersegeralah Ummu Sulaim membalasnya, “Sesungguhnya anakmu adalah barang pinjaman dari Allah, dan Allah telah mengambilnya.” Mendengar kalimat istrinya seketika terucap dari bibir Abu Thalhah, “Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji’un.” Keesokan harinya Abu Thalhah memberitahu Rasulullah dan Rasulullah membenarkan apa yang telah dilakukan Ummu Sulaim.

Apabila cobaan kehilangan anak yang kita sayangi datang pada kita, mampukah kita setegar dan sesabar Ummu Sulaim? Bisa jadi kita akan histris menyambut kedatangan suami kita sambil menangis menceritakan keadaan sebenarnya. Tak bisa dibayangkan seperti apa perasaannya bila tak mampu mencontoh Ummu Sulaim kala kita diuji oleh allah seperti dia.

Tampilkan dari diri kita sosok yang bisa menghadirkan ketenangan meski dalam keadaan genting sekali pun. Dia mencari kesempatan yang tepat dan dengan kepala dingin sehingga setiap masalah yang muncul benang kusutnya akan terurai. Seyogianyalah kita bisa mengerti keadaan pasangan kita, sehingga semaksimal mungkin kita bisa mengantisipasi berbagai kemungkinan yang ada. Bukan semakin menambah kusut permasalahan yang ada. Bahagia kan selalu ada. Berjalan bersamanya ada rasa bahagia. Berada di sisinya nyaman adanya. Bila jauh darinya ada rasa saling percaya. Karena kesetiaan selalu terjaga. Sebagai istri harus mempunyai keahlian membuat suasana menjadi selalu baru. Ada hal-hal yang mengejutkan ia buat, sehingga tak ada kejenuhan dalam menjalani kehidupan. Selalu ada waktu untuk membina kebersamaan. Bila bis punya terminal, bila kereta punya stasiun, bila kapal punya pelabuhan, dan bila pesawat punya bandara. Inilah istri yang bisa jadi tempat mengistirahatkan keletihan lantaran beban tugas yang diemban.

Menjadi kewajiban bagi para istri untuk menjaga penampilannya. Bila suami datang dari tugasnya ia menangkap ceria wajah sang istri kan mampu menghilangkan penat yang bertumpuk seharian. Jangan sambut kedatangannya dengan masalah atau suasana tak menyenangkan. Berikah suasana kehangatan sehingga ia pun merasa nyaman.
Bertutur yang baik bagian dari komunikasi. Kita tahu bahwa wanita punya perasaan sangat dominan untuk disayang. Namun perasaan itu sebenarnya bisa dikelola sebaik mungkin sehingga tak selalu yang kita harapkan menjadi kenyataan. Saling memahami, saling mengerti. Kuncinya adalah komunikasi. Namun untuk menjadi sesuatu yang ideal tak cukup waktu yang singkat. Semua butuh proses untuk menjadi lebih baik dan bijaksana. Insya Allah bila Al-Qur`an dan Sunnah Rasul yang menjadi sandarannya kelak kita kan menemukan bahagia.

Menjadi keluarga berkah, barakah. Sebuah cita-cita dalam membangun rumah tangga yang mampu membuat penghuninya sebagai ahli surga. Apa pun yang kita lakukan, niatkan semua karena Allah. Bahkan menikah pun, lakukan karena kecintaan kita kepada Allah. Bila mungkin kemarin belum meniatkan apa yang kita lakukan hanya karena-Nya segera perbaharui niat kita.
Apa yang kita jalani sebuah pilihan. Maka pilihlah jalan yang mampu mengantarkan pada kebahagiaan. Bila kita sudah berazam karena Allah, yakinlah Allah akan memudahkan dan memberikan jalan-jalan yang penuh rahmat. Bila kita cinta sepenuhnya pada Allah, maka allah akan menghadirkan cinta dalam hati kita. Dan cinta yang datang dari Allah akan semakin menumbuh suburkan cinta kita pada pasangan kita dan keluarga kita.

Bahagia akan mampu kita rasakan sepanjang usia kita. sedih akan segera terhapus. Duka akan mudah sirna. Nestapa akan tergantikan bahagia. Kesulitan ditukar dengan kemudahan. Kesempitan akan berubah jadi kemudahan. Semua itu bila Allah sebagai sandaran.

Wallahu a’lam bishshawab.

أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُوْا اللهَ لِيْ وَلَكُمْ - والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته

••••••••••══✿❀✿❀✿══••••••••••

GROUP AKHWAT 1⃣
MODERATOR: Ukh SellaAulia

📝PERTANYAAN:
•••••••✿❀✿❀✿•••••••

1⃣ Assalamualaikum ustadzah...
trkmsh admin atas waktunya
bagaimana caranya menyikapi jika ada teman wanita suami yg ternyata menyimpan rasa cinta dan rindu trhdp suami kita,mngkin lewat sms atau wa dgn kata2 yg seakan2 mencoba mengenang masa2 pertemanan mereka dulu
jika istri marah apakah salah ustadzah?

dan bagaimana jika ad seorang istri yg melakukan magic trhdp suaminya spy tdk bisa melakukan hub.an dgn wanita lain,krn.suami kedapatan selingkuh...
apkh jg berdosa ustadzah?

2⃣ assalamualaikum ana ingin bertanya ana sering mendengar bahwa ada istri yg baik tapi malah dapat suami yang kurang baik itu bagaimana?

3⃣ Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Ana anita,izin bertanya..
Bagaimna bila kita sebagai seorng wanita mnyukai ikhwan,sdngkn kita sngat ingin dia untuk sgra meminta ta'aruf namun dia tak kunjung mengatakan..bagaimna seharusnya sikap kita ?
Jazakillah khair 😊

JAWABAN:
••••✿❀✿❀✿••••

1⃣ magic spt apa. Jk tdk berbasis syariah ya jls salah. Selesaikam baik2 dg mediator. Semisal guru ngai atau org yg disegani. Lantas ktk perempuan lain td merindu suami kt apakah suami kt jg membalas? Jk tdk abaikan sj. Tuh para ust yg ganteng jg banyak kan akhwat umahat yg maaf blm bs mengamalkan agana dg bnr baper jg.

Addu'a silahul mukmin. Doa itu senjata bg org beriman. Maka kuatkan keutuha  keluarga dg doa.

2⃣ berprosesmya bagaimana? Atthayibatu litthayibin. Org baik dpt pasangan yg baik. Itu quran y berkata masa kt ragu. Bs jd awalnya sama baik tp yg namanya jodoh itu bukan hanya diawal dan menjaganya wajib bukan tanpa usaha. Merawat cinta itu spt merawat bunga. Adakalanya hrs dipupuk, disiram, disiangi dr rumput penganggu shg tumbuh subur. Dan keberadaannya dpt banyak kemanfaatan bg sesama

3⃣ Waalaikum salam
Yakin ikhwan trsbt mau dg kt. Nah yg begini nih mulai susah dikontrol. Kita berproses ada yg membantu. Tdk jalan sendiri.

Jangan mudah jatuh cinta khawatir bertepuk sebelah tangan

Jk punya guru crt kan apa yg tjd
Mmg pernah ada yg alami hal itu. Tp jangan kentara

Sy pernah bantu dg menanyakan ikhwan itu siap tdk. Blm ksh tau akhwatnya. Br stlh itu seolah2 ditawari akhwat. Itu cr yg halus agar jk tdk mau tdk malu. Cb aja klo tb2 meminta. Eh ditolak malu bagt.

Taaruf pu ada prosedurnya. Dr data lantas ktm itu jg tdk sekali

•••┈┈•┈┈•⊰✿🕋✿⊱•┈┈•┈┈•••

                BAITI JANNATI

➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
WEBSITE :
Website Tholabul'ilmi: tholabulilmiindonesia.blogspot.com
Website Josh:
JOSHindonesia.blogspot.com
Website Laskar Subuh:
Laskarsubuhindonesia.blogspot.com
Telegram :
t.me/tholabulilmiWA
facebook FP :
m.facebook.com/TholabulilmiWhatsApp
facebook Group :
m.facebook.com/profile.php?id=183387271707797

Follow IG Tholabul'ilmi WA :
https://www.instagram.com/p/BfweMAflyYR/

▶ Gabung Komunitas Tholabul'ilmi :
Ketik : GabungTI#Nama#Domisili#Status#L/P
Kirim ke:
~ Ukh Nur Shafiyyah :
+886975707348
~ Ukh Anah Athifah :
+6285778166221

➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
BAITI JANNATI

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MACAM MACAM IKHTILAF (Perselisihan Pendapat Ulama)

Praktek Kerja Lapangan (PKL) - bagian 2

I.M.M 2