Orangtuamu Kunci Surgamu

[11/3 22:05] ‪

•••┈┈•┈┈•⊰✿💟✿⊱•┈┈•┈┈•••

Alhamdulillah malam ini Kita Telah Berkumpul Kembali Untuk Menyimak Kajian Bersama Narasumber Kita

👳🏻 Ustadz: Lukman Tanjung

📝 Dengan tema   : orang tuamu kunci surgamu

Semoga Dengan Izin Allah Ta'ala.. Acara Kita Malam Ini Bisa Berjalan Dengan Lancar..

Aamiin Yaa Rabbal'Alamiin...

•••┈┈•┈┈•⊰✿💟✿⊱•┈┈•┈┈•••

Sahabat JOSH Yang dimuliakan oleh Allah..
Untuk lebih mengenal Narasumber Kita

BERIKUT BIODATA BELIAU :
👇
••••••••••══✿❀💟❀✿══•••••••••

👳‍♂ Nama Lengkap : Lukman Tanjung

👨‍💼Nama Panggilan: Lukman

🗓 TTL :  Jakarta,28 Desember

🏡 Domisili : Depok

🖤 Status : Menikah

📚 Pendidikan : LIPIA Jkt

💼 Aktivitas : Dai & Trainer

🕋 Amanah Sosial dan Dakwah : Ketua IKADI Depok

📌 Motto Hidup : Sabar dgn UjiNya,syukur dgn nikmatNya,Ridho dgn ketetapanNya

📧 Email : lukman2812@yahoo.com

📱 Whatsapp No : 081386135334

📘Akun Medsos:

✍ Motivasi bergabung dalam TI : Menebar amal sholeh

•••┈┈•┈┈•⊰✿💟✿⊱•┈┈•┈┈••

بـــسم اللّه الرّحمن الرّحيم،،
ﺍﻟﺴﻼﻡ ﻋﻠﻴﻜﻢ ﻭﺭﺣﻤﺔ ﺍﻟﻠﻪ ﻭﺑﺮﻛﺎﺗﻪ
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَسْتَهْدِيْه

ِ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَهَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنِ اهْتَدَى بِهُدَاهُ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ.

Kita bersyukur kehadirat اللّه ﻋﺰّﻭﺟﻞّ  atas segala nikmat dan karuniaNya sehingga kita bisa berjumpa  di kol link malam ini, dalam i'tikad mulia menuntut ilmu utk bekal akhirat nanti. Sehingga kita yang selama ini fakir dan miskin dalam ilmu mendapatkan pencerahan dan pematangan secara istimror dan pasti..
Shalawat, salam dan rindu yg begitu mendalam kepada baginda Rasulullah ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ , yg berahklak mulia, uswatun hasanah, sang murabbi yang dasyat, yg mampu menghimpun dan mengayomi setiap lapisan ummat nya. Smoga trus memotivasi kita untuk tetap teguh meneladani beliau, krn sesungguhnya beliau lah sebaik2 nya teladan..
Smg sahabat semua senantiasa berada dlm bimbingan dan lindungan Allah Swt.

💦💦💦
Seorang anak ketika ingin berbakti kepada kedua orang tuanya harus bersikap atau berakhlak yang terkait dengan unsur-unsur Birrul Walidain . Jika unsur-unsur tsb tidak terpenuhi maka hukukul walidain (durhaka kepada orang tua).

Unsur-unsur Birrul Walidain yaitu:

1. Al-muhaqodhotu alal kaul
Seorang anak hendaknnya menjaga dan memelihara ucapannya dihadapan orang tua, terlebih bagi mereka yang sudah berusia lanjut jangan sampai perkataan atau perbuatannya menyinggung perasaan mereka, sebagaimana yang dijelaskan Allah dalam Qs.17 : 23.

2. Khofdul Jannah

Sikap bahasa tubuh seorang anak tidak boleh membusungkan dada terhadap orang tua melainkan merendahkan diri kepada keduanya dengan penuh kasih sayang dan mendoakan mereka agar keduanya dikasihi Allah sebagaiman mereka mengasihinya waktu kecil. Hal ini diperintahkan Allah SWT dalam Surat Al-Israa’ ayat 24.

3. At-To’ah al-Mushahabah

Akhlaq seorang anak yang taat dan kedekatan serta keakraban terhadap orang tua. Walaupun mungkin ketidaktaatan seorang anak kepada orang tua karena permasalahan yang sangat syar’i (prinsip) tetapi sikap mushahabah (keakraban) tetap harus dilakukan karena itu merupakan hak orang tua, Allah menjelaskannya dalam Qs. 31:15.

4. Sabatulbirri ba’da wafatihima

Tetap berkewajiban berbakti kepada orang tua setelah kedua meninggal dunia. Dalam surat An Anjm ayat 39-41 bahwa Allah SWT memberikan kesempatan kepada orang tua yang meninggal dunia masih memiliki simpanan amal kebaikan yang dapat diperoleh dari anak-anak yang sholeh dan sholeha. Dalam suatu hadist dikisahkan bahwa suatu ketika datang seseorang menghadap Rasulullah SAW kemudian berkata “Ya Rasulullah apakah masih ada kesempatan untuk berbakti aku kepada orang tuaku setelah keduanya meninggal dunia?” Rasulullah dengan tegas menjawab “Ya, masih ada”. Ada 5 hal yang harus dijalankan seorang anak agar berbakti kepada orang tua yang telah meninggal :

a. Asshalatu ‘alaihima (berdo’a untuk keduanya)
b. Wal isthigfaru lahuma (memohonkan ampun keduanya)
c. Wainfadzu ahdihima (melaksanakan janji-janjinya)
d. Waiqramu shadiqihima (memuliakan teman-teman keduanya)
e. Wasilaturrahimmisilati latu shallu illa bihima (silaturrahmi kepada orang-orang yang tidak ada hubungan silaturahmi kecuali melalui wasilah kedua orang tua)

🏘4⃣🗝

Saudaraku, jamaah AIHQ yang kami muliakan...

👳🏻Suatu hari, ‘Abdullah Bin Mas’ud bertanya kepada Rasulullah, “Wahai Rasulullah, amalan apakah yang paling utama?” Rasulullah menjawab, “Shalat tepat pada waktunya.” Kemudian ia kembali bertanya, “Lalu apa lagi?” Rasulullah menjawab, “Berbakti kepada orang tua.” Kemudian ia kembali bertanya, “Lalu apa lagi?” Rasulullah Shallallahu ’alaihi Wasallam menjawab, “Berjihad di jalan Allah.”.
(Muttafaq ‘Alaih)

📚Dalam hadits yang lain, diriwayatkan oleh Tirmidzi, dijelaskan bahwa berbakti kepada kedua orang tua adalah jalan tengah pintu surga.

الوالِدُ أوسطُ أبوابِ الجنَّةِ، فإنَّ شئتَ فأضِع ذلك البابَ أو احفَظْه

“Kedua orang tua itu adalah pintu surga yang paling tengah. Jika kalian mau memasukinya maka jagalah orang tua kalian. Jika kalian enggan memasukinya, silahkan sia-siakan orang tua kalian.”
(HR. Tirmidzi, ia berkata: “hadits ini shahih”).

⁉Ancaman Bagi yang Melalaikannya
Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:

رغمَ أنفُ ، ثم رغم أنفُ ، ثم رغم أنفُ قيل : من ؟ يا رسولَ اللهِ ! قال : من أدرك أبويه عند الكبرِ ، أحدَّهما أو كليهما فلم يَدْخلِ الجنةَ

📚“Kehinaan, kehinaan, kehinaan.“. Para sahabat bertanya, “Siapa wahai Rasulullah?”. Nabi menjawab, “Orang yang mendapati kedua orang tuanya masih hidup ketika mereka sudah tua, baik salah satunya atau keduanya, namun orang tadi tidak masuk surga.”
(HR. Muslim 2551)

🍃🌸🍃
Dalam hadits ini terkandung anjuran untuk melaksanakan perintah birrul walidain (berbakti kepada orang tua), dan penjelasan tentang betapa besar pahalanya. Artinya, berbakti kepada kedua orang tua ketika mereka sudah tua, dalam bentuk khidmat (bantuan fisik), atau nafkah, atau dalam bentuk lain, merupakan sebab untuk masuk surga. Barangsiapa yang lalai terhadap hal ini maka ia melewatkan kesempatan masuk surga dan ia juga mendapat kehinaan di sisi Allah.
(Syarh Shahih Muslim, 1/85).

💎💎💎
Birrul Walidain merupakan kebaikan-kebaikan yang dipersembahkan oleh seorang anak kepada kedua orang tuanya, kebaikan tersebut mencakup dzahiran wa batinan dan hal tersebut didorong  fitrah manusia. Wajibatul walid (kewajiban orang tua) ialah orang tua berkewajiban mempersiapkan anak-anaknya agar berbakti kepadanya. Sabda Rasulullah “Allah merahmati orang tua yang menolong anaknya untuk bisa berbakti kepadanya”.

🏘2⃣🗝

Dalam AL Qur'an, Allah berfirman...

💦📖
“Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.”
(QS. Al-Isra` : 23)

🍃🌸🌸🌸🍃
Kebaikan adalah sebuah sifat yang mulia. Ia ada sebab kecintaan kepada Allah. Kebaikan juga dapat dikatakan sebagai pekerjaan nan mulia. Ia dikatakan baik apabila dilakukan dalam kesendirian. Bukan dalam keramaian pandangan manusia.
Rasulullah Shallallahu ’alaihi Wasallam pernah ditanyakan oleh sahabat mengenai perbedaan kebaikan dengan keburukan. Beliau menjawab dengan penuh kearifan bahwa kebaikan adalah akhlak mulia (husnul khuluq) sementara perbuatan dosa adalah sesuatu hal yang membuat hati menjadi tidak tenang dan pelakunya tidak ingin perbuatannya diketahui orang lain.

💎💎💎
Salah satu ladang amal –dari sekian banyak ladang– yang paling dekat adalah orang tua. Ia bisa menjadi pisau bermata dua. Tajam ke satu sisi, tajam pula ke sisi yang lain. Dengan kata lain, ia bisa menjadi busur bagi siapapun untuk membidik tujuh tingkatan surga-Nya. Ia bisa juga menjadi bumerang yang membinasakan pemiliknya.
Semua kembali kepada yang menggarap ladang tersebut. Bisa menjadi ladang kebaikan, bisa pula menjadi ladang maksiat kita kepada Allah. Na’udzubillah min dzalik.

🏘1⃣

Keutamaan-keutaman dari Birrul Walidain

🍃💫🍃💫🍃💫🍃💫🍃

1. Ahabul ‘amali illalahi ta’ala (amal yang paling dicintai disisi Allah SWT)
Sebagaimana dalam hadist yang diriwayatkan oleh Abdir Rahman Abdillah Ibni Mas’ud ra “Aku pernah bertanya kepada Nabi SAW amal apa yang paling di cintai disisi Allah?” Rasulullah bersabda “Shalat tepat pada waktunya”. Kemudian aku tanya lagi “Apa lagi selain itu?” bersabda Rasulullah “Berbakti kepada kedua orang tua” Aku tanya lagi “Apa lagi ?”. Jawab Rasulullah “Jihad dijalan Allah”. Ini berarti diantara 2 amal yang paling dicintai Shalat tepat waktu dan jihad fisabilillah tidak berarti jika durhaka kepada orang tua. Ini dikisahkan bahwa Rasulullah pernah menolak salah seorang sahabat untuk berjihad dijalan Allah karena belum mendapat ridha orang tua. Akhirnya Rasulullah memperintahkan sahabat tsb. untuk segera pulang memperbaiki hubungan dengan kedua orang tuanya.

2. Laisajaza an min waladin ila walidih (Bakti kepada orang tua bukanlah merupakan suatu balas budi)
Seseorang anak tidak akan dapat membalas jasa kedua orang tua. Sebagaimana dalam hadist “Tidak akan dapat membalas seorang anak kepada orang tuanya melainkan anak itu mendapatkan orang tuanya sebagai hamba sahaya lalu dia membelinya kemudian memerdekakannya”.

3. Al-ummu hiya ahaqu suhbah (prioritas untuk mendapat perlakuan yang lebih dekat dari kedua orang tua ialah ibu)
Dikisahkan seorang sahabat bertanya kepada Rasulullah “Siapakah yang lebih berhak diantara manusia yang paling harus aku perlakukan secara baik?” menjawab Rasulullah “Ibumu” Bertanyalah lagi sahabat tsb “Siapalagi Ya Rasulullah?” Menjawab Rasulullah “Ibumu” Bertanyalah lagi sahabat tsb “Siapalagi Ya Rasulullah?” Jawab Rasulullah “Ibumu” Bertanyalah lagi sahabat tsb “Siapalagi Ya Rasulullah?” Barulah Rasulullah menjawab “Bapakmu”.

📖Dalam Qs. 31:14 Allah memerintahkan kepada manusia untuk berbuat baik kepada kedua orang tuanya, terutama pada ibunya yang telah mengandung dan menyusuinya.

4. Makruman bi ibadatillah (Berbakti kepada orang tua dibarengi dengan ibadah kepada Allah SWT)

📖Di Qs. Al-Israa’ ayat 23 Allah memerintahkan untuk beribadah kepada-Nya dan berbuat baik kepada kedua orang tua melarang perkataan “ah” dan membentak kepada keduanya dan mengucapkan perkataan yang mulia. Ayat ini mengartikan bahwa berbakti kepada orang tua sama wajibnya dengan ibadah kepada Allah SWT.

🏘3⃣🗝

Jamaah JOSH yang kami muliakan...

ADA beberapa Kisah Para Nabi & sahabat Rasulullah SAW dalam mempraktekan Birrul Walidain
Semoga bisa menjadi pelajaran bagi Kita semua...

🍃🌸🌸🌸🍃

• Kisah Nabi Ibrahim As

Nabi Ibrahim As mempunyai ayah yang bernama Azar yang aqidah-nya berseberangan dengan Nabi Ibrahim As tetapi tetap menunjukan birrul walidain yang dilakukan seorang anak kepada bapaknya. Dalam menegur ayahnya beliau menggunakan kata-kata yang mulia dan ketika mengajak ayahnya agar kejalan yang lurus dengan kata-kata yang lembut sebagaimana dikisahkan Allah pada Qs. 19 : 41-45.

• Kisah Rasulullah SAW

Rasulullah SAW yang telah ditinggal ayahnya Abdullah karena meninggal dunia saat Rasulullah masih dalam kandungan ibunya Aminah. Dalam pendidikan birrul walidain ibunya mengajak Rasulullah ketika berusia 6 tahun untuk berziarah kemakam ayahnya dengan perjalanan yang cukup jauh. Dalam perjalanan pulang ibunda beliau jatuh sakit tepatnya didaerah Abwa hingga akhirnya meninggal dunia. Setelah itu Rasulullah diasuh oleh pamannya Abdul Thalib, beliau menunjukan sikap yang mulia kepada pamannya walaupun aqidah pamannya berbeda dengan Rasulullah. Dan Rasulullah berbakti pula kepada bibinya yang bernama Sofiah binti Abdil Mutthalib.

• Kisah Abu Bakar As Siddiq ra

Abu Bakar As Siddiq ra adalah sahabat Rasulullah SAW yang patut ditauladani dalam berbaktinya terhadap orang tua. Disaat orang tuanya telah memasuki usia yang sangat udzur, bukan hanya perkataan yang lemah lembut lagi mulia dan sikap yang baik melainkan juga beliau dapat mengajak bapaknya yakni Abu Khuwafah untuk beribadah kepada Allah SWT dan mengakui Islam sebagai pedoman hidupnya dan hal ini dinanti oleh Abu Bakar dengan cukup lama. Allah berfirman dalam QS 14 : 40 – 41 ayat yang do’a agar anak, cucu dan seluruh anggota keluarganya menjadi orang-orang yang muqiimas shalat (mendirikan shalat) dan diampuni dosa-dosanya. Ayat ini merupakan suatu kemuliaan yang diberikan Allah SWT kepada kelurga Abu Bakar As Siddiq ra.

• Kisah Sa’ad Bin Abi Waqas ra

Sa’ad bin Abi Waqas ra menerapkan bagaiman konteks Birrul Walidain mempertahankan keimanan kepada Allah SWT dan Rasul-Nya. Saat ibunya mengetahui bahwa Sa’ad memeluk agama Islam, ibunya mempengaruhi dia agar keluar dari Islam sedangkan Sa’ad terkenal sebagai anak muda yang sangat berbakti kepada orang tuanya. Ibunya sampai mengancam kalau Sa’ad tidak keluar dari Islam maka ia tidak akan makan dan minum sampai mati. Dengan kata-kata yang lembut Sa’ad merayu ibunya “ Jangan Kau lakukan hal itu wahai Ibunda, tetapi saya tidak akan meninggalkan agama ini walau apapun gantinya atau resikonya”. Tidak bosan-bosannya Sa’ad menjenguk ibunya dan tetap berbuat baik kepadanya serta menegaskan hal yang sama dengan lemah lembut sampai suatu ketika ibunya menyerah dan menghentikan mogok makannya. Kisah ini juga merupakan asbabun nujul turunnya ayat Qs 31 : 15.

•Kisah Uwais Al-Qarni

Siapakah Uwais Al-Qarni?
Dia adalah seorang penduduk Yaman, daerah Qarn, dan dari kabilah Murad. Ayahnya telah meninggal. Dia hidup bersama ibunya yang lumpuh dan dia berbakti kepadanya.
Ibunya pernah mengatakan bahwa kehidupannya tidak akan lama lagi, sehingga ia meminta kepada Uwais Al-Qarni untuk mengusahakannya mengerjakan haji ke Baitullah. Ia tercenung. Perjalanan ke Mekah sangat jauh melewati padang tandus dan panas. Orang-orang biasanya menyiapkan perbekalan yang banyak dan kendaraan. Namun, ia sangat miskin dan tidak memiliki kendaraan.
Ia akhirnya memutuskan untuk membeli seekor anak lembu. Anak lembu ini tentu tidak digunakan sebagai kendaraannya untuk pergi ke Mekah. Apa yang ia lakukan? Ia membuatkan kandang di atas bukit. Lalu ia setiap hari naik-turun bukit dengan membawa anak lembu itu di atas pundaknya.
Setelah delapan bulan berlalu, sampailah pada musim haji. Anak lembu itu kini telah menjadi lembu yang besar. Begitu pula dengan otot-otot Uwais Al-Qarni. Ia kuat untuk mengangkat barang-barang yang berat di atas pundaknya.
Kemudian, ia menggendongkan ibunya di atas pundak sampai ke Mekah. Semua itu ia lakukan dengan berjalan kaki! Sungguh besar kecintaan Uwais Al-Qarni kepada ibunya. Hal ini tampak dalam kesungguhan memenuhi keinginan ibunya.
Di Mekah, ia berjalan tegap menggendong ibunya thawaf di Ka’bah. Ibunya terharu dan bercucuran air mata telah melihat Baitullah. Di hadapan Ka’bah, ibu dan anak itu berdoa. “Ya Allah, ampuni semua dosa ibu,” pinta Uwais. “Bagaimana dengan dosamu?” tanya ibunya heran. Uwais menjawab, “Dengan terampunnya dosa Ibu, maka Ibu akan masuk surga. Cukuplah ridha dari Ibu yang akan membawa aku ke surga.”
Adz Dzahabi pernah berkata mengenai Uwais Al-Qarni, “Seorang teladan yang zuhud, penghulu para tabi’in di zamannya, termasuk di antara wali-wali Allah yang shalih lagi bertaqwa, dan hamba-hamba-Nya yang ikhlas.”
(Siyar A’lam An Nubala’ 4/19)

Sungguh mulia birrul walidain ini. Karena ia bisa membawa keridhaan orang tua atas pelakunya. Kemudian, puncak konsekuensi dari ridha orang tua adalah surga Allah.

Wallahua'lam bish showab

🏘5⃣🗝

••••••••••══✿❀✿❀✿══••••••••••
  TANYA JAWAB KAJIAN ONLINE
       JOMBLO SAMPAI HALAL
••••••••••══✿❀💟❀✿══•••••••••

💟GROUP AKHWAT 6⃣
MODERATOR: Ukhty Dellava

📝PERTANYAAN:
•••••••✿❀✿❀✿•••••••

1⃣ _pertanyaan titipan_
Assalamu'alaikum ustadz ijin bertanya..
Bagaimana caranya anak yg broken home berbakti kepada keduanya? Sdngkan keduanya berpisah jauh?
Mohon penjelasannya..
Syukron..

2⃣ Ijin bertanya lagi ustadz..
Bagaimana sikap kita bila mengahadapi ortu yg lupa akan akhirat ?
🙇🏻‍♀

JAWABAN:
••••✿❀✿❀✿••••

1⃣ Wasswrwb
1.Mendoakan keduanya.
2. Besilaturrahim kpd keduanya, walau jaraknya berjauhan.
3. Menjenguk kpd keduanya ketika sakit.
4. Mentaati keduanya.
5. Melayani keduanya.
6. Merawatnya ketika mereka sdh lansia.
7. Mendampinginya saat mereka membutuhkan.

2⃣Menasihatinya dgn lemah lembut,  penghormatan dan kasih sayang.

•••┈┈•┈┈•⊰✿💟✿⊱•┈┈•┈┈•••

      💟JOMBLO SAMPAI HALAL💟

Komentar

Postingan populer dari blog ini

GANGGUAN JIN ASYIQ DAN PENYEBABNYA

Praktek Kerja Lapangan (PKL) - bagian 2

TA'ARUF