DOA MASUK PASAR (TEMPAT KERAMAIAN) DAN RAHASIANYA

••••••••••══✿❀✿❀✿══•••••••••••
🔰WE ARE THOLABUL'ILMI 🔰
•••••••••••══✿❀✿❀✿══••••••••••

https://www.instagram.com/p/BvP0Vk-llk6/?utm_source=ig_share_sheet&igshid=tlvw017dwevl

بسم الله الرحمن الرحيم

Dari Umar bin Khatab radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

مَنْ دَخَلَ سُوقاً مِنَ الأَسْوَاقِ، فَقَالَ: لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، لَهُ المُلْكُ وَلَهُ الحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ، كَتَبَ اللَّهُ لَهُ أَلْفَ أَلْفِ حَسَنَةٍ، وَمَحَا عَنْهُ أَلْفَ أَلْفِ سَيِّئَةٍ

“Barang siapa masuk pasar, kemudian dia membaca :

لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرُ

LAA ILAAHA ILLALLAAH WAHDAHU LAA SYARIIKA LAH, LAHUL MULKU WA LAHUL HAMDU, WA HUWA ‘ALA KULLI SYAI’IN QODIIR.

Siapa yang membaca doa di atas ketika masuk pasar, Allah akan mencatat untuknya satu juta kebaikan, dan menghapuskan darinya satu juta keburukan.”

Hadist yang menyebutkan anjuran doa khusus ketika pasar adalah hadist yang hasan, sehingga bisa diterima sebagai dalil.

Arti Doa Masuk Pasar

لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرُ

LAA ILAAHA ILLALLAAH WAHDAHU LAA SYARIIKA LAH, LAHUL MULKU WA LAHUL HAMDU, WA HUWA ‘ALA KULLI SYAI’IN QODIIR.

(Tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah, Yang Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya dan Dia-lah Yang Mahakuasa atas segala sesuatu)

Rahasia Dzikir Masuk Pasar

Dzikir ini sangat ringan, namun memberikan nilai pahala sangat besar.

Mengapa bisa demikian? Jawabannya karena dzikir ini dibaca di pasar. Di baca di tempat umumnya manusia lupa Allah, jauh dari ibadah.

Di saat manusia dalam kondisi lupa Allah, ada diantara hamba-Nya yang justru berdzikir dan mengingat Sang Pencipta.
Di saat semua manusia sibuk dengan dunia dan perdagangannya, dia justru menjadi orang yang ingat Allah.

Banyak berdzikir ketika di masjid, atau ketika di tengah majlis dzikir, adalah perbuatan yang lumrah.
Namun berdzikir di tempat umumnya orang lupa Allah, adalah amalan yang istimewa.

Beramal di Tengah Kelalaian Manusia.

Kebiasaan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, melaksanakan jamaah isya di awal malam. Beliau rutinkan itu, agar tidak memberatkan umatanya.

Namun suatu ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengakhirkan shalat isya hingga tengah malam.

Para sahabat dengan setia menunggu beliau di masjid hingga tengah malam. Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam datang dan membesarkan hati para sahabatnya :

مَا يَنْتَظِرُهَا أَحَدٌ مِنْ أَهْلِ الأَرْضِ غَيْرَكُمْ

”Tidak ada seorangpun di muka bumi ini yang menunggu shalat isya, selain kalian.”
(HR. Bukhari 566 dan Muslim 638)

Ketika menjelaskan hadist ini, Ibnu Rajab mengatakan :

Dalam hadist ini terdapat keterangan tentang keutamaan berdzikir kepada Allah di waktu waktu dimana tidak ada orang yang berdzikir. Karena itulah, terdapat keutamaan besar untuk dzikir ketika masuk pasar,

Sebagaimana disebutkan dalam hadist dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan keterangan sahabat. Hingga Abu Sholeh mengatakan :

“Sesungguhnya Allah tertawa terhadap orang yang berdzikir ketika masuk pasar. Sebabnya adalah orang ini berdzikir di tempat yang melalaikan, di tengah tengah orang yang lalai untuk berdzikir kepada Allah.”
(Lathaif al-Ma’arif, hlm. 131).

Kemudian, Al Hafidz Ibnu Rajab menyebutkan beberapa keutamaan berdzikir di tengah kelalaian masyarakat dalam mengingat Allah, diantaranya :

1. Dzikir ini akan lebih rahasia. Sementara amal sunah yang lebih rahasia, nilainya lebih besar. Karena itu, dzikir di keramaian hendaknya dibaca pelan, tanpa menggunakan tasbih.

2. Amal ini lebih berat dilakukan. Karena umumnya manusia akan mengikuti apa yang dilakukan masyarakat di sekitarnya. Dan semakin berat amal itu dikerjakan, pahalanya semakin besar.

3. Berdzikir di tengah kelalaian masyarakat, menjadi sebab Allah tidak menurunkan adzab kepada mereka.

Ibnu Rajab menyebutkan :

قال بعض السلف: ذاكر الله في الغافلين كمثل الذي يحمي الفئة المنهزمة ولولا من يذكر الله في غفلة الناس لهلك الناس

Sebagian ulama salaf mengatakan,
”Berdzikir mengingat Allah di tengah orang yang lupa Allah, ibarat orang yang melindungi sekelompok masyarakat yang lemah. Andaikan bukan karena keberadaan orang yang berdzikir di tengah kelalaian manusia, niscaya mereka akan binasa.”
(Lathaif al-Ma’arif, hlm. 133).

Kisah Menakjubkan

Diceritakan oleh Abu Qilabah (w. 104 H) seorang ulama tabiin :

Ada dua orang mukmin yang bertemu di pasar. Kemudian yang satu menasehatkan kepada temannya,
’Mari kita memohon ampun kepada Allah di tengah kelalaian manusia.’
Keduanyapun banyak membaca istighfar.

Suatu ketika salah satu orang ini meninggal. Tiba tiba yang hidup ketemu temannya dalam mimpi. Dia berpesan,
'Tahukah kamu, ternyata Allah mengampuni dosa kita sore hari ketika kita ketemu di pasar.’
(At-Targhib wa at-Tarhib, no. 2620)

Semoga kita dimudahkan untuk selalu rutin berdzikir di setiap kesempatan.

Allahu a’lam.

•••┈┈•┈┈•⊰✿📚✿⊱•┈┈•┈┈•••
Website :

Website Tholabul'ilmi: tholabulilmiindonesia.blogspot.com
Website Josh:
JOSHindonesia.blogspot.com
Website Laskar Subuh:
Laskarsubuhindonesia.blogspot.com
Telegram :
t.me/tholabulilmiWA
facebook FP :
m.facebook.com/TholabulilmiWhatsApp
facebook Group :
m.facebook.com/profile.php?id=183387271707797

Follow IG Tholabul'ilmi WA :

▶ Gabung Komunitas Tholabul'ilmi :
Ketik : GabungTI#Nama#Domisili#Status#L/P
Kirim ke:
~ Ukh Susan Anisya :
+6285374450956
~ Ukh Petty Nusaybah :
+6285266812579

•••┈┈•┈┈•⊰✿🔰✿⊱•┈┈•┈┈•••
    🔰WE ARE THOLABUL'ILMI🔰

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MACAM MACAM IKHTILAF (Perselisihan Pendapat Ulama)

Praktek Kerja Lapangan (PKL) - bagian 2

I.M.M 2