PENTINGNYA MEMPELAJARI ADAB DAN AKHLAK


👉 ADAB DAN ILMU

Ibnul Mubarok menegaskan,
sebelum mempelajari sebagian besar cabang ilmu dalam Islam, kami mempelajari adab terlebih dulu selama 30 tahun. Sedangkan mempelajari sebagian besar cabang ilmu Islam diselesaikan selama 20 tahun.

Saat ini, banyak di antara kita yang sudah mapan ilmunya, khususnya ilmu agama (Ilmu Diin).

Banyak mempelajari tauhid, fikih dan hadits di kampus ternama di dalam dan luar negeri termasuk di Timur Tengah, tapi perilaku dan sikapnya terhadap orang tua, kerabat, tetangga, saudara Muslim lainnya, bahkan kepada guru jauh dari yang dituntunkan oleh ulama salaf.
Hal ini tidak hanya menimpa anak anak usia sekolah, tapi juga orang dewasa.

Apalagi jika kita tarik lebih jauh, misalnya sikap dan perilaku sebagian kita terhadap orang yang berbeda pemahaman. Padahal, perbedaan itu masih dalam tataran Ijtihadiyah (wacana pemikiran) dan Khilafiyah furu’iyah (perbedaan cabang cabang) bukan Khilafiyah ushuliyah (perbedaan atau masalah pokok) dalam ajaran Islam.

Tapi yang nampak adalah watak keras, tak mau kompromi, menganggap pendapatnya yang paling benar, pendapat orang lain salah. Ujung ujungnya menyesatkan dan meng hizbikan orang lain.

Padahal, jika kita bersedia mempelajari adab luhur dan akhlak mulia para ulama, kita akan menemukan lautan mutiara peradaban agung di dalamnya, termasuk dalam hal menyikai perbedaan pendapat.

Salah satunya seperti yang dicontohkan oleh Imam Syafi’i ra kepada Yunus Ash Shadafiy yang memiliki nama kunyah Abu Musa.

Imam Syafi’i berkata,
“Wahai Abu Musa, bukankah kita tetap bersaudara (bersahabat) meskipun kita tidak bersepakat dalam suatu masalah?”
(Siyar A’lamin Nubala’, 10: 16).

Mengapa adab dan akhlak luhur seperti ini sekarang menjadi barang langka di tengah tengah umat?

Salah satu sebabnya karena kita lupa mempelajari adab dan akhlak sebelum mempelajari ilmu.
Kita terlalu banyak menggeluti ilmu agama (Ilmu Diin) tapi lupa mempelajari adab dan akhlak.

Padahal, jauh jauh hari para ulama sudah mengingatkan kita agar tidak meninggalkan mempelajari adab dan akhlak.

Pertanyaannya :
Mengapa kita cenderung lupa mempelajari adab dan akhlak ? Atau,
Karena kita ingin cepat menguasai ilmu yang lebih tinggi sehingga mengabaikan pelajaran adab dan akhlak ? Atau,
Karena niat kita dalam belajar agama memang sudah berbeda, hanya untuk mendebat dan menjatuhkan orang lain? Atau,
Ada motif-motif lain yang semuanya bermuara kepada kepentingan dunia?

👉 ISLAM DAN ADAB

Agama Islam ini sungguh sudah sangat sempurna.
Saking sempurnanya, dari cara buang air kecil atau besar, cara nikah, bahkan sampai cara beribadah kepada Allah Ta'ala sudah diajarkan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam secara jelas dan gamblang.

Tapi anehnya, banyak sekali orang yang mengaku muslim tidak menerima kesempurnaan agama ini.Bahkan cenderung menyelisihinya.
Allahul Musta'an.

Adapun salah satu dari kesempurnaan agama Islam ini adalah adab. Yaitu adab kepada Allah dan Rasul-Nya, adab kepada manusia (mu'amalah), dan adab kepada makhluk makhluk ciptaan Allah yang lainnya, Termasuk juga adab kepada hewan.

Dengan adab, seorang muslim akan menjadi beradab.
Jika dilakukan sesuai syari'at
Tanpa adab, sangat tidak mungkin seorang hamba akan mendapat kemuliaan di sisi Rabbnya, dan sangat tidak mungkin bisa beragama secara baik dan benar.

Begitu pula dalam perkara penyembelihan hewan qurban, tentunya sudah diajarkan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, yaitu dengan cara baik dan beradab. tidak menyakiti hewan qurbannya, memberikan kasih sayang terhadap hewan qurbannya, menyenangkan hewan qurbannya
Tidak dianjurkan menyembelih dengan cara sadis dan keji.

Contohnya seperti pembantaian massal pada hewan qurban (sejumlah hewan qurban disembelih sekaligus didepan mata hewan qurban yang lainnya).

Ini adab dan adab tersebut harus dimiliki oleh setiap muslim,
Baik yang muda maupun yang tua,
Yang berilmu maupun yang tidak berilmu,
Laki laki maupun perempuan.

Apa jadinya jika seorang muslim tidak punya adab dan aturan dalam beragama.?
Tentu sangatlah rusak aqidahnya.
Tidak tahu mana yang haq dan mana yang bathil,
Tidak tahu mana yang halal dan mana yang haram,
Tidak tahu mana yang boleh dilakukan dan mana yang tidak boleh dilakukan
Ini namanya kejahilan.

Agama Islam ini punya aturan, dan aturan tersebut harus dipegang. Jangan dilecehkan.

Wallahu a'laam

▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓▓
•••┈┈•┈┈•⊰✿📚✿⊱•┈┈•┈┈•••
Website :

Website Tholabul'ilmi: tholabulilmiindonesia.blogspot.com
Website Josh:
JOSHindonesia.blogspot.com
Website Laskar Subuh:
Laskarsubuhindonesia.blogspot.com
Telegram :
t.me/tholabulilmiWA
facebook FP :
m.facebook.com/TholabulilmiWhatsApp
facebook Group :
m.facebook.com/profile.php?id=183387271707797

Follow IG Tholabul'ilmi WA :

▶ Gabung Komunitas Tholabul'ilmi :
Ketik : GabungTI#Nama#Domisili#Status#L/P
Kirim ke:
~ Ukh Susan Anisya :
+6285374450956
~ Ukh Petty Nusaybah :
+6285266812579

•••┈┈•┈┈•⊰✿🔰✿⊱•┈┈•┈┈•••
    🔰WE ARE THOLABUL'ILMI🔰

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MACAM MACAM IKHTILAF (Perselisihan Pendapat Ulama)

Praktek Kerja Lapangan (PKL) - bagian 2

I.M.M 2