Wanita Fitnah Terbesar Kaum Adam

Alhamdulillah malam ini Kita Telah Berkumpul Kembali Untuk Menyimak Kajian Bersama Narasumber Kita

Ustadz Abu Zakariyya Ats-Tsaury

📝 Dengan tema :
Wanita Fitnah Terbesar Kaum Adam

Semoga Dengan Izin Allah Ta'ala.. Acara Kita Malam Ini Bisa Berjalan Dengan Lancar..

Aamiin Yaa Rabbal'Alamiin...

•••┈┈•┈┈•⊰✿💟✿⊱•┈┈•┈┈•••

Sahabat JOSH Yang dimuliakan oleh Allah..
Untuk lebih mengenal Narasumber Kita

BERIKUT BIODATA BELIAU :

••••••••••══✿❀✿❀✿══••••••••••
        BIODATA NARASUMBER
••••••••••══✿❀💟❀✿══•••••••••

👳‍♂Nama Lengkap : Abu Zakariyya Ats Tsaury

👉Nama Panggilan: Zakariyya

TTL :Kota Bumi, 15 Maret 1986

🏡 Domisili : Kulon Progo, Yogyakarta

💖 Status : Menikah.

📚 Pendidikan :

- Ma'had Tahfizhul Qur'an Magelang.

- Markiz Ma'rib, Yaman.

💼 Aktivitas : 
-Pengajar Ma'had Sulthon Salim Kulonprogo.
-Pengajar Ma'had Roudhotul Qur'an Jogjakarta.
-Mudir Ma'had Tahfizh Imam Syafi'i Wonogiri.
-Pengisi Kajian Tetap di Kulonprogo
-Pembina Grup Dakwah Manhaj Salaf, Diskusi Ilmiyyah, Dan Nisa As Sunnah.

📌 Motto Hidup :

فماذا بعد الحق الا الضلال

📧 Email : Abuabdillah.elhanbaly@gmail.com

📱 Whatsapp No :
08562859969

📘 Facebook : Abu Zakariyya

•••┈┈•┈┈•⊰✿💟✿⊱•┈┈•┈┈•••
[1/8 22:10] ‪+62 856-2859-969‬: *WANITA FITNAH TERBESAR KAUM ADAM*

إن الحمد لله نحمده ونستعينه ونستغفره ونعوذ بالله من شرور أنفسنا ومن سيئات أعمالنا من يهده الله فلا مضل له ومن يضلل فلا هادي له وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له وأشهد أن محمدا عبده ورسوله.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ.

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيراً وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيباً.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلاً سَدِيداً، يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزاً عَظِيماً.

أما بعد:

فإن خير الكلام كلام الله، وخير الهدي هدي محمد - صلى الله عليه وسلم-، وشر الأمور محدثاتها، وكل محدثة بدعة، وكل بدعة ضلالة، وكل ضلالة في النار .

Akhowatifillah A'azaniyallohu wa iyyakum jami'an...

Alhamdulillah dg rahmat Alloh kita dipertemukan dalam grup ini dalam rangka untuk bertholabul 'Ilmi,karena menuntut ilmu adalah satu kewajiban bagi segenap muslim, sebagaimana sabda nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam:

طلب العلم فريضة على كل مسلم

Menuntut ilmu itu satu kewajiban bagi setiap muslim.
[Bukhori]

Akhowatifillah Azaniyallohu wa iyyakum, materi yang kita bahas pada malam hari ini adalah terkait dengan Wanita fitnah terbesar kaum adam.

Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,

مَا تَرَكْتُ بَعْدِي فِتْنَةً أَضَرَّ عَلَى الرِّجَالِ مِنَ النِّسَاءِ

Tidaklah aku tinggalkan fitnah (cobaan) yang lebih berbahaya bagi kaum lelaki melebihi cobaan wanita.
[HR. Al-Bukhari dan Muslim dari Usamah bin Zaid radhiyallahu’ahuma]

Beberapa Pelajaran:

1) Hadits yang mulia ini menegaskan bahwa wanita adalah cobaan yang paling berbahaya bagi kaum lelaki. Al-Hafizh Ibnu Hajar Asy-Syafi’i rahimahullah berkata,

وَفِي الْحَدِيثِ أَنَّ الْفِتْنَةَ بِالنِّسَاءِ أَشَدُّ مِنَ الْفِتْنَةِ بِغَيْرِهِنَّ وَيَشْهَدُ لَهُ قَوْلُهُ تَعَالَى زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ الشَّهَوَاتِ مِنَ النِّسَاءِ فَجَعَلَهُنَّ مِنْ حُبِّ الشَّهَوَاتِ وَبَدَأَ بِهِنَّ قَبْلَ بَقِيَّةِ الْأَنْوَاعِ إِشَارَةً إِلَى أَنَّهُنَّ الْأَصْلُ فِي ذَلِك

Dalam hadits ini ada pelajaran bahwa fitnah wanita lebih dahsyat dari pada fitnah yang lainnya, dan itu dipersaksikan oleh firman Allah ta’ala,

زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ الشَّهَوَاتِ مِنَ النِّسَاءِ

Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini (syahwat), yaitu: wanita-wanita.
[Ali Imron: 14]

Maka Allah menjadikan para wanita bagian dari kecintaan lelaki terhadap syahwat, dan Allah memulai dengan penyebutan wanita sebelum berbagai bentuk syahwat yang lain, sebagai isyarat bahwa para wanita adalah pokok dalam hal tersebut.
[Fathul Baari, 9/138]

Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam juga mengingatkan,

إِنَّ الدُّنْيَا حُلْوَةٌ خَضِرَةٌ، وَإِنَّ اللهَ مُسْتَخْلِفُكُمْ فِيهَا، فَيَنْظُرُ كَيْفَ تَعْمَلُونَ، فَاتَّقُوا الدُّنْيَا وَاتَّقُوا النِّسَاءَ، فَإِنَّ أَوَّلَ فِتْنَةِ بَنِي إِسْرَائِيلَ كَانَتْ فِي النِّسَاءِ

Sesungguhnya dunia itu manis dan hijau, dan sesungguhnya Allah menguasakannya kepada kalian, lalu Allah melihat bagaimana kalian beramal, maka berhati-hatilah terhadap cobaan dunia dan berhati-hatilah terhadap cobaan wanita, karena fitnah (cobaan) pertama yang menimpa Bani Israil adalah pada wanita.
[HR. Muslim dari Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu’anhu]

2) Wajib berhati-hati dan menjauhi fitnah wanita, tidak boleh merasa aman. Al-‘Allamah Al-Faqih Ibnul ‘Utsaimin rahimahullah berkata,

وإخبار النبي صلى الله عليه وسلم بذلك يريد به الحذر من فتنة النساء، وأن يكون الناس منها على حذر؛ لأن الإنسان بشر إذا عرضت عليه الفتن، فإنه يخشى عليه منها

Maksud pengabaran Nabi shallallahu’alaihi wa sallam dalam hadits ini adalah agar (kaum lelaki) berhati-hati dari godaan wanita, dan manusia hendaklah selalu waspada, karena manusia hanyalah orang biasa, apabila diperhadapkan kepada cobaan maka dikhawatirkan ia akan terjerumus.
[Syarhu Riyadhus Shaalihin, 3/151]

3) Wajib menutup semua pintu fitnah dari kedua belah pihak, baik laki-laki maupun wanita;

Kaum lelaki diperintahkan menjaga pandangan,

 Kaum wanita diperintahkan untuk berhijab; menutup aurat,

Dilarang bercampur baur (ikhtilat) antara lelaki dan wanita.

Asy-Syaikh Ibnul ‘Utsaimin rahimahullah berkata,

ويستفاد منه سد كل طريق يوجب الفتنة بالمرأة، فكل طريق يوجب الفتنة بالمرأة؛ فإن الواجب على المسلمين سده، ولذلك وجب على المرأة أن تحتجب عن الرجال الأجانب، فتغطي وجهها، وكذلك تغطي يديها ورجليها عند كثير من أهل العلم، ويجب عليها كذلك أن تبتعد عن الاختلاط بالرجال؛ لأن الاختلاط بالرجال فتنة وسبب للشر من الجانبين، من جانب الرجال ومن جانب النساء

Dapat dipetik pelajaran dari hadits ini untuk menutup semua jalan yang memunculkan fitnah dengan wanita, maka setiap jalan yang memunculkan fitnah dengan wanita wajib bagi kaum muslimin untuk menutupnya, karena itu wajib bagi seorang wanita untuk berhijab dari laki-laki non mahram, hendaklah ia menutup wajahnya, demikian pula menutup kedua tangan dan kakinya menurut pendapat banyak ulama. Demikian pula wajib atas seorang wanita untuk menjauhi ikhtilat (campur baur) dengan kaum lelaki, karena ikhtilat dengan kaum lelaki adalah fitnah dan sebab yang menjerumuskan ke dalam kejelekan dari kedua belah pihak, baik dari pihak lelaki maupun wanita.
[Syarhu Riyadhus Shaalihin, 3/151-152]

4) Fitnah terjelek wanita adalah ketika menyibukkan kaum lelaki dengan dunia dan lupa akhirat. Al-Hafizh Ibnu Hajar rahimahullah menukil dari sebagian ahli hikmah bahwa mereka berkata,

النِّسَاءُ شَرٌّ كُلُّهُنَّ وَأَشَرُّ مَا فِيهِنَّ عَدَمُ الِاسْتِغْنَاءِ عَنْهُنَّ وَمَعَ أَنَّهَا نَاقِصَةُ الْعَقْلِ وَالدِّينِ تَحْمِلِ الرَّجُلِ عَلَى تَعَاطِي مَا فِيهِ نَقْصُ الْعَقْلِ وَالدِّينِ كَشَغْلِهِ عَنْ طَلَبِ أُمُورِ الدِّينِ وَحَمْلِهِ عَلَى التَّهَالُكِ عَلَى طَلَبِ الدُّنْيَا وَذَلِكَ أَشَدُّ الْفَسَادِ وَقَدْ أَخْرَجَ مُسْلِمٌ مِنْ حَدِيثِ أَبِي سَعِيدٍ فِي أَثْنَاءِ حَدِيثِ وَاتَّقُوا النِّسَاءَ فَإِنَّ أَوَّلَ فِتْنَةِ بَنِي إِسْرَائِيل كَانَت فِي النِّسَاء

Wanita itu jelek seluruhnya (apabila ia tidak bertakwa kepada Allah ta’ala), dan sejelek-jeleknya yang ada pada wanita adalah ketidakmampuan kaum lelaki tanpa wanita, dan meski wanita kurang akal dan agama, namun ia bisa membawa laki-laki terjerumus dalam kekurangan akal dan agama tersebut, seperti disibukkannya seorang lelaki dari mengejar amalan-amalan agama dan terbawa pada pembinasaan diri dalam mengejar dunia, dan itu adalah kerusakan terbesar.

Al-Hafizh berkata: Dan Al-Imam Muslim telah meriwayatkan dari hadits Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu’anhu, di pertengahan hadits:

وَاتَّقُوا النِّسَاءَ فَإِنَّ أَوَّلَ فِتْنَةِ بَنِي إِسْرَائِيل كَانَت فِي النِّسَاء

Dan berhati-hatilah terhadap wanita, karena fitnah pertama yang menimpa Bani Israil adalah pada wanita.
[Fathul Baari, 9/138]

5) Waspadai setan-setan manusia dan jin yang memanfaatkan kaum wanita sebagai senjata penghancur kaum muslimin.

Al-‘Allamah Asy-Syaikh Ibnul ‘Utsaimin rahimahullah berkata,

ولهذا كان أعداؤنا- أعداء الإسلام- بل أعداء الله ورسوله من اليهود والنصارى والمشركين والشيوعيين وأشباههم وأذنابهم وأتباعهم كل هؤلاء – يحرصون غاية الحرص على أن يفتنوا المسلمين بالنساء، يدعون إلي التبرج، يدعون إلي اختلاط المرأة بالرجل، يدعون إلي التفسخ في الأخلاق، يدعون إلي ذلك بألسنتهم، وأقلامهم، وأعمالهم، – والعياذ بالله؛ لأنهم يعلمون أن الفتنة العظيمة التي ينسي بها الإنسان ربه ودينه إنما تكون في النساء

Karena bahayanya godaan wanita maka musuh-musuh kita, yaitu musuh-musuh Islam, bahkan mereka adalah musuh-musuh Allah dan Rasul-Nya, yaitu dari kalangan Yahudi, Nasrani, Musyrikin, Komunis dan yang semisal dan semodel dengan mereka serta para pengikut mereka seluruhnya, benar-benar bersemangat untuk menjerumuskan kaum muslimin dalam bencana dengan senjata wanita;

Mereka menyerukan kaum wanita agar menampakkan kecantikan (tabarruj),

Mengajak campur baur antara laki-laki dan wanita,

Mengajak kepada kerendahan akhlak,

Mereka mengajak kepada itu semua dengan lisan, tulisan dan perbuatan –hanya kepada Allah kita mohon perlindungan-,

Karena mereka mengetahui bahwa godaan besar yang dapat membuat manusia lupa dengan Rabbnya dan agamanya, terdapat pada kaum wanita.
[Syarhu Riyadhis Shaalihin, 1/95]

6) Sungguh dahsyat daya rusak wanita, meski ia kurang akal dan agama tapi sanggup merusak seorang laki-laki yang cerdas.

Al-Faqih Ibnul ‘Utsaimin rahimahullah berkata,

النساء اللاتي يفتن أصحاب العقول كما قال النبي عليه الصلاة والسلام: ما رأيت من ناقصات عقل ودين أذهب للب الرجل الحازم من إحداكن . هل تريد شيئاً أبين من هذا. أذهب للب الرجل – لعقله – الحازم، فيما بالك بالرجل المهيمن؛ الذي ليس عنده حزم، ولا عزم، ولا دين، ولا رجولة؛ يكون أشد والعياذ بالله. لكن الرجل الحازم تذهب النساء عقله- نسأل اله العافية-، وهذا هو الواقع لذلك قال الله تعالي عقب الأمر بغض البصر، قال: (وَتُوبُوا إِلَى اللَّهِ جَمِيعاً أَيُّهَا الْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ) النور: من الآية31

Para wanita yang dapat menjerumuskan kaum lelaki yang berakal, sebagaimana sabda Nabi shallallahu’alaihi wa sallam,

مَا رَأَيْتُ مِنْ نَاقِصَاتِ عَقْلٍ وَدِينٍ أَذْهَبَ لِلُبِّ الرَّجُلِ الحَازِمِ مِنْ إِحْدَاكُنَّ

Aku tidak melihat orang-orang yang kurang akal dan agama namun sanggup menghilangkan akal yang sempurna seorang lelaki yang cerdas dibanding kalian (wahai para wanita).
[HR. Al-Bukhari dan Muslim dari Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu’anhu]

Apakah engkau masih ingin yang lebih jelas dari keterangan ini?! Bahwa wanita meski lemah akal dan agama tapi sanggup menghilangkan akal yang sempurna seorang laki-laki yang cerdas, maka bagaimana lagi dengan laki-laki yang lemah akal, yang tidak memiliki kecerdasan, kekuatan, amalan agama dan kejantanan, maka tentu akan lebih dahsyat lagi –wal’iyaadzu billaah-. Maka seorang lelaki cerdas dapat dihilangkan akalnya oleh wanita –kita memohon keselamatan kepada Allah-. Inilah kenyataannya, oleh karena itu Allah ta’ala berfirman setelah memerintahkan untuk menundukkan pandangan dari lawan jenis,

وَتُوبُوا إِلَى اللَّهِ جَمِيعاً أَيُّهَا الْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

“Dan bertobatlah kamu sekalian kepada Allah, wahai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.
[An-Nur: 31,Syarhu Riyadhis Shaalihin, 1/95-96]

7) Bahaya ikhtilat (campur baur) antara kaum lelaki dan wanita di sekolah-sekolah, kantor-kantor, dan lain-lain. Pada hakikatnya ikhtilat itu adalah perbuatan menuruti hawa nafsu, mengikuti ajakan setan dan latah terhadap orang-orang kafir.

Asy-Syaikh Ibnul ‘Utsaimin rahimahullah berkata,

ولا ينبغي أن يغرنا ما يدعو إليه أهل الشر والفساد من المقلدين للكفار، من الدعوة إلى اختلاط المرأة بالرجال؛ فإن ذلك من وحي الشيطان والعياذ بالله

Dan tidaklah patut kita tertipu dengan ajakan orang-orang yang jelek dan rusak dari kalangan pengikut orang-orang kafir, yaitu ajakan untuk campur baur antara laki-laki dan wanita, karena sesungguhnya itu berasal dari wahyu setan –wal’iyaadzu billaah-.
[Syarhu Riyadhis Shaalihin, 3/152]

8) Karena dahsyatnya fitnah wanita, maka inilah salah satu sebab dilarangnya seorang wanita melakukan safar tanpa mahram.

Asy-Syaikh Ibnul ‘Utsaimin rahimahullah berkata,

وقال ما تركت بعدي فتنة أضر على الرجال من النساء فلهذا تمنع المرأة من السفر بلا محرم

Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda, ‘Tidaklah aku tinggalkan fitnah yang lebih berbahaya bagi kaum lelaki melebihi fitnah wanita’, karena itulah wanita dilarang melakukan safar tanpa mahram.
[Syarhu Riyadhis Shaalihin, 4/628]

9) Demikian pula para pemuda diperintahkan untuk segera menikah demi menjaga diri dari godaan kaum wanita.

Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,

يَا مَعْشَرَ الشَّبَابِ، مَنِ اسْتَطَاعَ البَاءَةَ فَلْيَتَزَوَّجْ، فَإِنَّهُ أَغَضُّ لِلْبَصَرِ وَأَحْصَنُ لِلْفَرْجِ، وَمَنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَعَلَيْهِ بِالصَّوْمِ فَإِنَّهُ لَهُ وِجَاءٌ

Wahai para pemuda, siapa diantara kalian yang telah memiliki kemampuan hendaklah segera menikah, karena itu lebih menundukkan pandangan dan menjaga kemaluan, siapa yang belum mampu menikah maka hendaklah ia berpuasa, karena puasa itu akan menjadi perisai baginya.
[HR. Al-Bukhari dan Muslim dari Ibnu Mas’ud radhiyallahu’anhu]

10) Maka jelaslah wanita termasuk sebab kerusakan terbesar bagi masyarakat, akan tetapi juga sebaliknya, wanita shalihah adalah permata yang indah dan termasuk sebab kebaikan terbesar bagi masyarakat. Bukankah para ulama besar dan para pahlawan Islam umumnya lahir dari rahim para ibu yang mulia dan didampingi istri-istri shalihah…?!

Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,

الدُّنْيَا مَتَاعٌ، وَخَيْرُ مَتَاعِ الدُّنْيَا الْمَرْأَةُ الصَّالِحَةُ

Dunia adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita shalihah.[HR. Muslim dari Abdullah bin ‘Amr radhiyallahu’anhuma]

Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam pernah ditanya,

أَيُّ الْمَالِ خَيْرٌ اتَّخَذْنَاهُ فَقَالَ: أَفْضَلُهُ لِسَانًا ذَاكِرًا، وَقَلْبًا شَاكِرًا، وَزَوْجَةً مُؤْمِنَةً تُعِينُهُ عَلَى إِيمَانِهِ

Harta apakah yang paling baik untuk kami miliki? Beliau bersabda: Harta yang paling mulia adalah lisan yang selalu berdzikir, hati yang selalu bersyukur dan istri shalihah yang selalu membantu suami dalam keimanan.
[HR. Ahmad dari Tsauban radhiyallahu’anhu, Shahihut Targhib: 1913, 1499]

Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam juga bersabda,

قَلْبٌ شَاكِرٌ، وَلِسَانٌ ذَاكِرٌ، وَزَوْجَةٌ صَالِحَةٌ تُعِينُكَ عَلَى أَمْرِ دُنْيَاكَ، وَدِينِكَ خَيْرٌ مَا اكْتَنَزَ النَّاسُ

Hati yang senantiasa bersyukur, lisan yang senantiasa berdzikir dan istri shalihah yang senantiasa menolongmu dalam urusan duniamu dan agamamu adalah sebaik-baiknya simpanan manusia.
[HR. Al-Baihaqi dari Abu Umamah Al-Bahili radhiyallahu’anhu, Shahihul Jaami’: 4409]

Al-Imam Al-Munawi rahimahullah berkata,

فإن هذه الثلاثة جامعة لجميع المطالب الدنيوية والأخروية وتعين عليها وإنما كان كذلك لأن الشكر يستوجب المزيد والذكر منشور الولاية والزوجة الصالحة تحفظ على الإنسان دينه ودنياه وتعينه عليهما

Karena sesungguhnya tiga perkara ini mengumpulkan dan membantu untuk meraih seluruh perkara dunia dan akhirat yang selalu dicari, hal itu karena bersyukur menyebabkan tambahan kenikmatan, berdzikir mendatangkan kecintaan Allah, dan istri shalihah menjaga dan membantu seseorang dalam mengamalkan agama dan meraih dunianya.
[Faidhul Qodir, 4/687]

Allah ta’ala berfirman tentang godaan wanita,

إِنَّ كَيْدَكُنَّ عَظِيمٌ

Sesungguhnya tipu daya (godaan) kalian wahai para wanita begitu besar.
[QS. Yusuf: 28]

Allah ta’ala berfirman tentang godaan setan,

إِنَّ كَيْدَ الشَّيْطَانِ كَانَ ضَعِيفًا

Sesungguhnya tipu daya (godaan) setan itu lemah.[An-Nisa: 76]

Asy-Syaikh Muhammad Al-Amin Asy-Syinqithi rahimahullah berkata,

هَذِهِ الْآيَةُ الْكَرِيمَةُ إِذَا ضُمَّتْ لَهَا آيَةٌ أُخْرَى حَصَلَ بِذَلِكَ بَيَانُ أَنَّ كَيْدَ النِّسَاءِ أَعْظَمُ مِنْ كَيْدِ الشَّيْطَانِ

Ayat yang mulia ini (An-Nisa: 76), apabila dipadukan dengan ayat yang lain (Yusuf: 28), maka hasilnya adalah penjelasan bahwa tipu daya (godaan) wanita lebih dahsyat dibanding tipu daya (godaan) setan.
[Adhwaul Bayan fi Idhahil Qur’an bil Qur’an, 2/217]

Asy-Syaikh AbdurRahman bin Nashir As-Si’di rahimahullah berkata,

والكيد: سلوك الطرق الخفية في ضرر العدو، فالشيطان وإن بلغ مَكْرُهُ مهما بلغ فإنه في غاية الضعف

Tipu daya yang dimaksudkan di sini adalah menempuh cara-cara yang samar dalam membahayakan musuh. Maka setan, meskipun tipu dayanya telah sedemikian rupa akan tetapi ia sangat lemah.
[Taysirul Karimir Rahman, hal. 187]

Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam juga telah mengingatkan,

إِنَّ الْمَرْأَةَ تُقْبِلُ فِى صُورَةِ شَيْطَانٍ وَتُدْبِرُ فِى صُورَةِ شَيْطَانٍ فَإِذَا أَبْصَرَ أَحَدُكُمُ امْرَأَةً فَلْيَأْتِ أَهْلَهُ فَإِنَّ ذَلِكَ يَرُدُّ مَا فِى نَفْسِهِ

Sesungguhnya wanita itu datang dalam rupa setan dan pergi dalam rupa setan, maka apabila seorang dari kalian melihat wanita, hendaklah ia mendatangi istrinya, karena dengan begitu akan menentramkan gejolak syahwat di jiwanya.
[HR. Muslim dari Jabir radhiyallahu’anhu]

Al-Imam An-Nawawi rahimahullah berkata,

قال العلماء معناه الاشارة إلى الهوى والدعاء إلى الفتنة بها لما جعله الله تعالى في نفوس الرجال من الميل إلى النساء والالتذاذ بنظرهن وما يتعلق بهن فهي شبيهة بالشيطان في دعائه إلى الشر بوسوسته وتزيينه له ويستنبط من هذا أنه ينبغى لها أن لا تخرج بين الرجال الا لضرورة وأنه ينبغى للرجل الغض عن ثيابها والاعراض عنها مطلقا

Ulama berkata, makna hadits ini adalah peringatan dari hawa nafsu dan (bahaya) ajakan kepada fitnah (godaan) wanita, karena Allah telah menjadikan di hati-hati kaum lelaki adanya kecenderungan terhadap para wanita dan merasa nikmat ketika memandang mereka dan apa yang terkait dengan mereka, maka wanita menyerupai setan dari sisi ajakannya kepada kejelekan dengan bisikannya dan tipuannya. Dan dapat diambil kesimpulan hukum dari hadits ini bahwa tidak boleh bagi wanita untuk keluar di antara kaum lelaki kecuali karena satu alasan darurat (sangat mendesak), dan hendaklah kaum lelaki menundukkan pandangan; tidok boleh melihat pakaiannya dan hendaklah berpaling darinya secara mutlak.
[Syarhu Muslim, 9/178]

Maka sungguh dahsyat godaan wanita, walaupun setan sudah mengerahkan segenap “potensi” yang ada pada dirinya untuk menyesatkan anak Adam, namun ternyata godaannya tidak bisa sejajar, apalagi melebihi godaan wanita. Akan tetapi sayang seribu sayang, ternyata setan pun bisa memanfaatkan wanita sebagai kaki tangannya, entah sang wanita sadar atau tidak.

Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,

الْمَرْأَةُ عَوْرَةٌ، وَإِنَّهَا إِذَا خَرَجَتِ اسْتَشْرَفَهَا الشَّيْطَانُ، وَإِنَّهَا أَقْرَبُ مَا يَكُونُ إِلَى اللَّهِ وَهِيَ فِي قَعْرِ بَيْتِهَا

Wanita adalah aurat, apabila ia keluar dari rumahnya maka setan akan menghiasinya, dan sesungguhnya seorang wanita lebih dekat kepada Allah ta’ala ketika ia berada di dalam rumahnya.
[HR. At-Tirmidzi dan Ath-Thabarani, dan lafaz ini milik beliau, dari Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu’anhu, Ash-Shahihah: 2688]

Al-Mubarakfuri rahimahullah berkata,

أَيْ زَيَّنَهَا فِي نَظَرِ الرِّجَالِ وَقِيلَ أَيْ نَظَرَ إِلَيْهَا لِيُغْوِيَهَا وَيُغْوِيَ بِهَا

Maknanya adalah setan menghiasi wanita di mata laki-laki. Juga dikatakan maknanya adalah setan melihat wanita tersebut untuk menyesatkannya dan menyesatkan laki-laki dengannya.
[Tuhfatul Ahwadzi, 4/283]

Demikian mudah mudahan bermanfaat,

وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم

✍ Abu Zakariyya As Sumatrani.
Kulonprogo, Yogyakarta.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MACAM MACAM IKHTILAF (Perselisihan Pendapat Ulama)

Praktek Kerja Lapangan (PKL) - bagian 2

I.M.M 2