KARTINI TELADAN HIJRAH, BUKAN TELADAN EMANSIPASI
[24/4 21:54]
•••┈┈•┈┈•⊰✿💟✿⊱•┈┈•┈┈•••
Alhamdulillah malam ini Kita Telah Berkumpul Kembali Untuk Menyimak Kajian Bersama Narasumber Kita.
Ustadzah Tely Herliyani
📝 Dengan tema :
Kartini teladan hijrah bukan teladan emansipasi
Semoga Dengan Izin Allah Ta'ala.. Acara Kita Malam Ini Bisa Berjalan Dengan Lancar..
Aamiin Yaa Rabbal'Alamiin...
•••┈┈•┈┈•⊰✿💟✿⊱•┈┈•┈┈•••
Sahabat JOSH Yang dimuliakan oleh Allah..
Untuk lebih mengenal Narasumber Kita
BERIKUT BIODATA BELIAU :
👇
••••••••••══✿❀💟❀✿══•••••••••
🧕🏻 Nama Lengkap : Tely Herliyani
🧕🏻 Nama Panggilan: ummu fathiyah
🗓 TTL : bdg, 27/10/1976
🏡 Domisili : johar-karawang
🖤 Status : menikah
📚 Pendidikan : D1
💼 Aktivitas : ibu rumah tangga
🕋 Amanah Sosial dan Dakwah : Pengisi acara cermin wanita sholihah jatiluhur TV
📌 Motto Hidup : Hidup untuk mempersiapkan kematian
📱 Whatsapp No : 089977728630
•••┈┈•┈┈•⊰✿💟✿⊱•┈┈•┈┈•••
Baiklah Sahabat JOSH Untuk Mempersingkat Waktu..
Marilah Kita Langsung Saja Menyimak Dan Ikuti Bersama Sama..
MATERI TAUSIYAH DARI NARASUMBER KITA, Ustadzah Tely.
🎀🎊🎉🎊🎀🎉🎊🎉🎀
Tafadhol Ustadzah
Waktu Dan Tempat Kami Persilakan :
•••┈┈•┈┈•⊰✿💟✿⊱•┈┈•┈┈•••
💟JOMBLO SAMPAI HALAL💟
Pada awalnya, kartini adalah perempuan yang galau terhadap agama islam yang dianutnya. Kegalauan ini dapat kita rasakan dalam kutipan surat yang beliau kirim kepada Stella Zihandelaar, pada 6 November 1899.
“Mengenai agamaku, islam, aku harus menceritakan apa? Islam melarang umatnya mendiskusikan ajaran agamanya dengan umat lain. Lagi pula, aku beragama Islam karena nenek moyangku islam. Bagaimana aku dapat mencintai agamaku, jika aku tidak mengerti dan tidak boleh memahaminya?
Al-Qur’an terlalu suci; tidak boleh diterjemahkan ke dalam bahasa apa pun, agar bisa dipahami setiap muslim. Disini tidak ada orang yang mengerti bahasa Arab. Disini, orang belajar al-qur’an tapi tidak memahami apa yang dibaca.
Aku pikir, adalah gila orang diajar membaca tapi tidak diajar makna yang dibaca. Itu sama halnya engkau menyuruh aku menghafal bahasa Inggris, tapi tidak memberi artinya.
Aku pikir, tidak menjadi orang yang saleh pun tidak apa-apa asalkan jadi orang baik hati. Bukankah begitu Stela?”
Tidak hanya kepada Stela, Kartini mengungkapkan kegalauan hatinya. Dalam surat tertanggal 15 Agustus 1902, Kartini pun bertutur galau pada Ny Abendanon
“Dan waktu itu, aku tidak mau lagi melakukan hal-hal yangtidak tahu apa perlu dan manfaatnya. Aku tidak mau lagi membaca al-qur’an, belajar menghafal perumpamaan-perumpamaan dengan bahasa asing yang tidak aku mengerti artinya.
Jangan-jangan guruku pun tidak mengerti artinya. Katakanlah kepada aku apa artinya, nanti aku akan mempelajari apa saja. Aku berdosa. Kitab ini terlalu suci, sehingga kami tidak boleh mengerti apa artinya.”
Kegalauan Kartini, terjawab. Allah menakdirkan beliau bertemu Kyai Sholeh bin Umar dari Darat, Semarang –yang lebih dikenal dengan sebutan Kyai Sholeh Darat. Pertemuan Kartini dengan Kyai Sholeh Darat berhasil mengubah pemikiran Kartini dan menghilangkan kegalauannya terhadap islam, agamanya.
Dalam kisah yang ditulis oleh Ny Fadhila Sholeh, cucu Kyai Sholeh Darat; Kartini berjumpa dengan Kyai Sholeh Darat di kediaman Pangeran Ario Hadiningrat, Bupati Demak yang juga pamannya.
Pada saat itu, Kyai Sholeh Darat memberi ceramah tentang tafsir al-Fatihah. Kartini tertegun. Sepanjang pengajian, Kartini seakan tak sempat memalingkan mata dari sosok Kyai Sholeh Darat, dan telinganya menangkap kata demi kata yang disampaikan sang penceramah.
Ini bisa dipahami, karena selama ini kartini hanya tahu membaca surat al-Fatihah tanpa mengerti maknanya.
Setelah pengajian, Kartini mendesak pamannya untuk menemaninya menjumpai Kyai Sholeh Darat. Sang paman tak bisa menolak, karena Kartini merengek seperti anak kecil. Saat bertemu Kyai Sholeh Darat, Kartini berkata,
“Kyai, perkenankan saya bertanya bagaimana hukumnya apabila seorang berilmu menyembunyikan ilmunya?” pertanyaan yang membuat sang Kyai tertegun, dan mejawab dengan pertanyaan juga. “Mengapa Raden Ajeng bertanya demikian?”
“Kyai, selama hidupku baru kali ini aku berkesempatan memahami makna surat al-Fatihah, surat pertama dan induk al-qur’an. Isinya begitu indah, menggetarkan sanubariku.”
“Bukan buatan rasa syukur hati ini kepada Allah. Namun aku heran, mengapa selama ini para ulama melarang keras penerjemahan dan penafsiran al-qur’an ke dalam bahasa Jawa. Bukankah al-qur’an adalah bimbingan hidup bahagia dan sejahtera bagi manusia?”
Dialog berhenti sampai di sini. Kyai Sholeh Darat tak bisa berkata apa-apa selain berucap subhanallah. Kartini berhasil menggugah kesadaran sang Kyai untuk melakukan pekerjaan besar berupa menterjemahkan al-qur’an ke dalam bahasa Jawa.
Setelah pertemuan tersebut, Kyai Sholeh Darat pun menterjemahkan al-qur’an ayat demi ayat, juz demi juz hingga 13 juz. Kitab terjemahan itu, lantas diserahkan kepada Kartini sebagai hadiah pernikahannya. Dan Kartini menyebutnya sebagai kado pernikahan yang tidak bisa dinilai manusia.
Berbekal kitab itu, Kartini mempelajari Islam dengan serius. Dari surat al-fatihah hingga surat Ibrahim. Sayangnya, Kyai Sholeh Darat wafat. Hingga kartini pun tak sempat menghatamkan ngajinya.
Meski begitu, ada sebuah ayat yang begitu sangat menyentuh kalbunya. Surat al-Baqarah (2) ayat 257, “Allah Pelindung orang-orang yang beriman; Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan (kekafiran) kepada cahaya (iman)…”
Minadz-zulumati ilan-nuur, dari kegelapan menuju cahaya. Kartini menuliskan makna kalimat dalam ayat ini ke bahasa Belanda “Door Duisternist Tot Licht” yang diterjemahkan oleh Armijn Pane sebagai “Habis Gelap Terbitlah Terang”
Inilah perjalanan hijrah Kartini, yang mampu mengubahnya menjadi sosok manusia baru, dengan pemikiran dan pandangan yang baru. Perubahan ini dapat kita rasakan dalam surat-surat yang ia kirimkan berikutnya. Misalnya dalam surat yang ia kirim 27 Oktober 1902 kepada Ny Abendanon,
“Sudah lewat masanya, semula kami mengira masyarakat Eropa itu benar-benar yang terbaik, tiada tara. Maafkan kami. Apakah ibu menganggap masyarakat Eropa itu sempurna? Dapatkah ibu menyangkal dibalik yang indah dalam masyarakat ibu terdapat banyak hal yang sama sekali tidak patut disebut peradaban.
Tidak sekali-kali kami hendak menjadikan murid-murid kami sebagai orang setengah Eropa atau orang Jawa kebarat-baratan.”
Lalu, dalam surat Kartini bertanggal 1 Agustus 1903 untuk Ny Abendanon, Kartini menulis, “ingin benar saya menggunakan gelar tertinggi, yaitu Hamba Allah.”
Dengan merenungi kisah ini, kita bisa menemukan siapa sosok Kartini sesungguhnya. Kartini adalah pribadi yang mepesona. Pribadi pembelajar, cerdas, berani, santun dan kritis. Kepribadian yang menghantarkan dirinya layak dijadikan teladan perempuan kekinian.
Sayangnya, keteladanan pada Kartini sering disalahartikan. Sifat kritisnya dan perhatiannya terhadap pendidikan perempuan, diklaim sepihak sebagai sebuah spirit emansipasi perempuan. Hingga beliau dijadikan teladan emansipasi.
Padahal, perhatian beliau terhadap perempuan bukan berangkat dari keinginan emansipasi, melainkan keinginan beliau memiliki gelar terbaik yaitu sebagai hamba Allah. Dan beliau ingin kaum perempuan mengikuti jejaknya dalam hijrah.
Kartini tidak menuntut persamaan antara laki" dan perempuan dalam segala bidang..Yg saat ini kebablasan..
Wallahua’lam
••••••••••══✿❀✿❀✿══••••••••••
TANYA JAWAB KAJIAN ONLINE
JOMBLO SAMPAI HALAL
••••••••••══✿❀💟❀✿══•••••••••
💟GROUP AKHWAT 2⃣
MODERATOR: Ukhty Pransiska
📝PERTANYAAN:
•••••••✿❀✿❀✿•••••••
1⃣Afwan izin bertanya
Sebenarnya kita boleh atau tdk ikut merayakan hari kartini dengan membuat ucapan selamat hari kartini,
Ikut karnaval di sekolah dan lomba2 lainnya
Karna saya pernah membaca bahwa hari raya umat muslim yg boleh dirayakan hanya hari raya idul fitri idul adha dan hari jumat.
Sama hal nya kita tdk boleh mengucapkan selamat hari ulang tahun?
Terimaksh 🙏
2⃣ Izin bertanya ust..
Boleh tidak kita menganggap Kartini adalah Tokoh Feminisme? Lalu siapakah dalang yang membuat gerakan feminisme tersebut?
💟Maksud dari kehilangan sudut pandang politik dan kehilangan komitmen itu seperti apa ya ust?
3⃣_pertanyaan titipan_
assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh, afwan ustadz/ah aku mau tanya apa ajaa sih fakta"nya yg membuktikan kalo Kartini itu teladan hijrah hehe, (gaada maksud apa" cuma utk menambah ilmu dan bisa di share lagi) syukron katsiraan sebelumnya wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh
JAWABAN:
••••✿❀✿❀✿••••
1⃣ seperti qt ketahui bhw setiap tgl 21 April yg bertepatan dgn tgl lahirnya, diperingati sebagai hr Kartini.
Kartini dianggap sbg pahlawan Krn kegigihannya mendobrak budaya Indonesia yg dianggap kuno dan terbelakang Krn kaum wanitanya dipandang lbh rendah dr pd laki". Shg wanita sering ditindas dan diperlakukan tdk adil.
Kaum feminis yg mengusung ide gender menjadikan Kartini sbg simbol emansipasi wanita di Indonesia. Hal ini sengaja diangkat untuk melegalkan ide mrk bhw perempuan hrs bangkit dan setara dgn laki". Maka dr itu, untuk melanggengkan opininya, diperingatilah tgl 21 April itu sbg hr Kartini..
Melihat latar belakangnya, mk sebetulnya itu bukanlah dr Islam. Ktk qt ikut memperingatinya mk bs jd terkategori tasabbuh bil kuffar ( mengikuti dan menyerupai org kafir).
Sabda Rasulullah Saw
"Barangsiapa yg menyerupai org kafir mk mrk termasuk kedalam golongan org" kafir"
2⃣Gerakan feminis pada mulanya adalah gerak sekelompok aktivis perempuan barat, yang kemudian lambat laun menjadi gelombang akademik di universitas-universitas, termasuk negara-negara Islam, melalui program ”woman studies”. Gerakan perempuan telah mendapat “restu” dari Perserikatan Bangsa Bangsa perempuan dengan dikeluarkannya CEDAW (Convention on the Elimination of All Forms of Discrimination Againts Women). Negara dan lembaga serta organisasi-organisasi di dunia terus mendukung gerakan-gerakan perempuan , walaupun menurut Khan dukungan tersebut memiliki efek negatif bagi gerakan perempuan (baca-feminisme) karena aktivis perempuan telah kehilangan sudut pandang politik (political edge) dan juga untuk beberapa kasus telah kehilangan komitmennya
Gerakan feminisme dimulai sejak akhir abad ke- 18 dan berkembang pesat sepanjang abad ke-20 yang dimulai dengan penyuaraan persamaan hak politik bagi perempuan. Tulisan Mary Wollstonecraft yang berjudul A Vindication of The Rights of Woman dianggap sebagai salah satu karya tulis feminisme awal yang berisi kritik terhadap Revolusi Prancis yang hanya berlaku untuk laki-laki namun tidak untuk perempuan. Aturan hukum yang dikatakan netral dan objektif sering kali hanya merupakan kedok terhadap pertimbangan politis dan sosial yang dikemudikan oleh idiologi pembuat keputusan, dan idiologi tersebut tidak untuk kepentingan wanita. Pemikiran ini dalam masyarakat dan ketentuan hukum merupakan penyebab ketidakadilan dan dominasi terhadap wanita, sehingga sebagai konsekuensinya adalah tuntutan terhadap kesederajatan gender. Kesederajatan gender tidak akan dapat tercapai dalam struktur institusional ideologis yang saat ini berlaku. Segala analisis dan teori yang kemudian dikemukakan oleh kaum wanita diharapkan dapat secara nyata diberlakukan, karena segala upaya kaum wanita bukan hanya untuk menghiasi lembaran sejarah perkembangan manusia, namun lebih kepada upaya manusia untuk bertahan hidup. Timbulnya Gerakan Feminisme merupakan gambaran bahwa ketentuan yang abstrak tidak dapat menyelesaikan ketidaksetaraan.
3⃣ Didalam tulisan diatas yg sdh sy sampekan, sy rasa itu sdh bs menjadi fakta bhw munculnya buku habis gelap terbitlah terang, berawal dr kegamangan Kartini terhadap agamanya sendiri, yaitu Islam. Kemudian stlh mendapatkan penjelasan dr mertuanya, Kartini menjadi faham dan berubah.
Qt lihat bahwa hr ini,.foto" Kartini yg tersebar memakai konde. Pdhl aslinya bliau telah berhijab
•••┈┈•┈┈•⊰✿💟✿⊱•┈┈•┈┈•••
💟JOMBLO SAMPAI HALAL💟
Komentar
Posting Komentar