BOLEHKAH SHALAT TAHAJUD SETELAH SHALAT WITIR SAAT TARAWIH

••••••••••══✿❀✿❀✿══•••••••••••
  🔰WE ARE THOLABUL'ILMI 🔰
•••••••••••══✿❀✿❀✿══••••••••••

بسم الله الرحمن الرحيم

Nabi Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam pernah menambah sholat malam dua raka’at setelah beliau berwitir.

Ibunda ‘Aisyah Radhiyallahu’anha menceritakan :
“Nabi Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam biasa melaksanakan shalat 13 raka’at (dalam semalam). Beliau melaksanakan shalat 8 raka’at kemudian beliau berwitir (dengan 1 raka’at). Kemudian setelah berwitir, beliau melaksanakan shalat dua raka’at sambil duduk. Jika ingin melakukan ruku’, beliau berdiri dari ruku’nya dan beliau membungkukkan badan untuk ruku’. Setelah itu di antara waktu adzan shubuh dan iqomahnya, beliau melakukan shalat dua raka’at.” (HR. Muslim)

Namun jika sudah melakukan sholat witir saat tarawih, tidak boleh witir kembali ketika Tahajud. Karena Nabi Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam melarang ada dua witir dalam satu malam.

لاَ وِتْرَانِ فِى لَيْلَةٍ

“Tidak boleh ada dua witir dalam satu malam.”
(HR. Tirmidzi, Abu Daud dan, An Nasai)

Beda antara Tarawih, Tahajud dan Qiyamullail?

Ada perbedaan antara sholat Tarawih, Tahajud dan Qiyamullail (sholat malam).

Dari tiga istilah ini, Qiyamullail adalah yang paling umum, sholat Tarawih dan Tahajud, adalah jenis dari Qiyamullail/sholat malam.

Tarawih adalah sholat malam yang dikerjakan setelah isya, bersama Imam di malam hari Ramadhan.

Adapun Tahajud adalah sholat malam yang dikerjakan setelah tidur terlebih dahulu.

Syekh Abdulaziz bin Baz rahimahullah menjelaskan :
Para ulama menyebut Tarawih adalah sholat malam di bulan Ramadhan, yang dikerjakan di awal malam, dengan memperhatikan kondisi jama’ah, meringankan dan tidak memperlama sholat.
(Majmu’ Fatawa Syekh Ibnu Baz, 11/318)

Berkenan pengertian Tahajud, Imam Al Alusi Rahimahullah memberikan keterangan dalam kitab Ruhul Ma’ani :
Yang dimaksud Tahajud sebagaimana dinukil dari Imam Al Laits adalah, bangun dari tidur untuk melakukan sholat.
(Ruhul Ma’ani 15/138)

Dalam Ensiklopedia Fikih terbitan Kementerian Wakaf Kuwait diterangkan :

والتهجد عند جمهور الفقهاء صلاة التطوع في الليل بعد النوم

Menurut mayoritas ulama (Jumhur), Tahajud adalah sholat sunah di malam hari yang dilakukan setelah tidur terlebih dahulu.
(Al Mausu’ah Al Fiqhiyyah Al Kuwaitiyyah 27/136)

Jika berniat ingin melakukan Tahajud setelah Tarawih, maka sholat dikerjakan sesudah tidur. Inilah Tahajud yang disebut dalam ayat yang mulia :

وَمِنَ ٱلَّيۡلِ فَتَهَجَّدۡ بِهِۦ نَافِلَةٗ لَّكَ عَسَىٰٓ أَن يَبۡعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامٗا مَّحۡمُودٗا

Dan pada sebagian malam, lakukanlah shalat tahajud (sebagai suatu ibadah) tambahan bagimu: mudah mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji.
(QS. Al-Isra’ : 79)

Dan ini yang lebih afdol. Meskipun jika ingin melakukan sholat malam sesudah tarawih, juga boleh. Namun itu tidak disebut sebagai Tahajud. Hanya sholat malam seperti umumnya.

Bagaimana Caranya..?

Nabi Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam memerintahkan untuk menjadikan sholat witir sebagai penutup sholat kita di malam hari.

Beliau shallallahu’alaihi wa sallam bersabda :

اجْعَلُوا آخِرَ صَلاَتِكُمْ بِاللَّيْلِ وِتْرًا

“Jadikanlah akhir shalat kalian di malam hari adalah shalat witir.”
(HR. Bukhari dan Muslim)

Agar kita tetap bisa mengamalkan hadist ini, ada tiga cara sholat malam setelah Tarawih :

1. Sholat Tarawih bersama Imam, kemudian saat memasuki witir kita memisahkan diri. Kemudian witir dilakukan saat Tahajud.
Ini boleh dikerjakan, namun kehilangan pahala yang sangat besar.

Dari Abu Dzar radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata : “Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda :

إِنَّهُ مَنْ قَامَ مَعَ الإِمَامِ حَتَّى يَنْصَرِفَ كُتِبَ لَهُ قِيَامُ لَيْلَةٍ

“Siapa yang shalat bersama imam sampai selesai, maka ia dicatat pahala mengerjakan shalat semalam suntuk (semalam penuh).”
(HR. Tirmidzi, beliau mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih)

Oleh karena itu tidak disarankan opsi yang pertama ini.

2. Menggenapkan witir bersama Imam saat Tarawih. Kemudian mengundurkan pelaksanaan sholat witir saat sholat Tahajud.

Di saat Imam salam di raka’at ke tiga witir, kita tidak ikut salam, tapi bangkit kembali menggenapkan satu raka’at. Sehingga tidak teranggap sholat witir. Karena witir artinya raka’at yang ganjil.

Lalu sholat witir kita undur, saat melaksanakan sholat Tahajud.

3. Sholat Tarawih dan Witir bersama Imam. Kemudian saat sholat Tahajud, tidak melaksanakan witir kembali.
Ini boleh berdasarkan hadist dari Ibunda Aisyah di atas.

Tidak boleh witir kembali karena Nabi melarang adanya dua witir dalam satu malam.

لاَ وِتْرَانِ فِى لَيْلَةٍ

“Tidak boleh ada dua witir dalam satu malam.”
(HR. Tirmidzi, Abu Daud dan, An Nasai)

Wallahua’lam bis showab.

•••┈┈•┈┈•⊰✿📚✿⊱•┈┈•┈┈•••
Website :

Website Tholabul'ilmi: tholabulilmiindonesia.blogspot.com
Website Josh:
JOSHindonesia.blogspot.com
Website Laskar Subuh:
Laskarsubuhindonesia.blogspot.com
Telegram :
t.me/tholabulilmiWA
facebook FP :
m.facebook.com/TholabulilmiWhatsApp
facebook Group :
m.facebook.com/profile.php?id=183387271707797

Follow IG Tholabul'ilmi WA :

▶ Gabung Komunitas Tholabul'ilmi :
Ketik : GabungTI#Nama#Domisili#Status#L/P
Kirim ke:
~ Ukh Susan Anisya :
+6285374450956
~ Ukh Petty Nusaybah :
+6285266812579

•••┈┈•┈┈•⊰✿🔰✿⊱•┈┈•┈┈•••
    🔰WE ARE THOLABUL'ILMI🔰

Komentar

Postingan populer dari blog ini

GANGGUAN JIN ASYIQ DAN PENYEBABNYA

Praktek Kerja Lapangan (PKL) - bagian 2

SIHIR PENGHALANG JODOH DAN SOLUSINYA