ADAB BERDOA

••••••••••══✿❀✿❀✿══•••••••••••
  🔰WE ARE THOLABUL'ILMI 🔰
•••••••••••══✿❀✿❀✿══••••••••••

بسم الله الرحمن الرحيم

Di antara adab berdoa yang adalah berdoa dengan lemah lembut dan tidak melampaui batas.

ادْعُوا رَبَّكُمْ تَضَرُّعًا وَخُفْيَةً ۚإِنَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُعْتَدِينَ

“Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.”
(QS. Al-A’raf: 55)
 
Tadharru’ artinya merendahkan diri dan tunduk. Inilah keadaan dalam berdoa yang pertama. Lalu khufyah, yang dimaksud adalah berdoa tidak terang terangan.

Al-Hasan Al Bashri Rahimahullah mengatakan :
“Mereka (orang saleh) dahulu berdoa sungguh sungguh, terdengar hanyalah suara hamsa (suara pelan).”

Dalam hadits disebutkan, dari Abu Musa Al-Asy’ari radhiyallahu ‘anhu, ia berkata :
“Kami pernah bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, ketika kami menaiki lembah, kami bertahlil dan bertakbir, lalu suara kami keras.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pun bersabda :

يَا أَيُّهَا النَّاسُ ، ارْبَعُوا عَلَى أَنْفُسِكُمْ ، فَإِنَّكُمْ لاَ تَدْعُونَ أَصَمَّ وَلاَ غَائِبًا ، إِنَّهُ مَعَكُمْ ، إِنَّهُ سَمِيعٌ قَرِيبٌ ، تَبَارَكَ اسْمُهُ وَتَعَالَى جَدُّهُ

‘Wahai sekalian manusia, bersikap lemah lembutlah dan pelankan suara kalian, sesungguhnya kalian bukanlah menyeru pada sesuatu yang tidak mendengar dan tidak ada. Allah itu bersama kalian. Allah itu Maha Mendengar dan Maha dekat. Mahasuci nama-Nya dan Mahatinggi kemuliaan-Nya."
(HR. Bukhari, no. 2992 dan Muslim, no. 2704)

Adapun yang dimaksud “Allah tidak menyukai yang melampaui batas”  Ada dua tafsiran:

~ Tafsiran pertama: Maksudnya adalah Allah tidak menyukai yang berlebihan dalam doa.

Ada tiga pendapat mengenai bentuknya:

1. Mendoakan jelek mukmin yang lain dengan doa menghinakan atau doa laknat (kutukan). Ini jadi pendapat Sa’id bin Jubair dan Maqatil.

2. Meminta sesuatu yang pantas diberikan kepada para nabi (tidak pantas diberikan untuk kita). Ini jadi pendapat Abu Majlaz.

3. Mengeraskan doa. Inilah yang disebutkan oleh Ibnu As-Saib.

~ Tafsiran kedua :
Allah tidak menyukai orang yang melampaui dari apa yang diperintahkan. Demikianlah pendapat dari Az-Zujaj.

Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma mengatakan bahwa tadharru’ dan khufyah adalah berdoa dengan sirr (lirih). Hal ini disebutkan dalam Tafsir Al-Qur’an Al-‘Azhim, 4:44.

Sedangkan maksud melampaui batas dalam doa, kata Syaikh As Sa’di adalah:
Meminta sesuatu yang tidak layak untuknya.
Memfasih fasihkan ucapan saat berdoa.
Mengeraskan suara berlebihan.

•••┈┈•┈┈•⊰✿📚✿⊱•┈┈•┈┈•••
Website :

Website Tholabul'ilmi: tholabulilmiindonesia.blogspot.com
Website Josh:
JOSHindonesia.blogspot.com
Website Laskar Subuh:
Laskarsubuhindonesia.blogspot.com
Telegram :
t.me/tholabulilmiWA
facebook FP :
m.facebook.com/TholabulilmiWhatsApp
facebook Group :
m.facebook.com/profile.php?id=183387271707797

Follow IG Tholabul'ilmi WA :
https://www.instagram.com/p/Bwp51eyFgsY/?utm_source=ig_share_sheet&igshid=lgyzq4vh9uar

▶ Gabung Komunitas Tholabul'ilmi :
Ketik: GabungTI # Nama# Domisili# Status# L/P
Kirim ke:
~ Ukh Susan Anisya :
+6285374450956
~ Ukh Petty Nusaybah :
+6285266812579

•••┈┈•┈┈•⊰✿🔰✿⊱•┈┈•┈┈•••
  🔰WE ARE THOLABUL'ILMI🔰

Komentar

Postingan populer dari blog ini

GANGGUAN JIN ASYIQ DAN PENYEBABNYA

Praktek Kerja Lapangan (PKL) - bagian 2

TA'ARUF