NASEHAT BUAT ISTRI IDAMAN

••••••••••══✿❀✿❀✿══•••••••••••
    🔰WE ARE THOLABUL'ILMI 🔰
•••••••••••══✿❀✿❀✿══••••••••••

https://www.instagram.com/p/BsJaLarlFME/?utm_source=ig_share_sheet&igshid=1r8qpaainde44

Suami adalah surga dan nerakamu maka tunduk dan taat pada suami merupakan ibadah paling mulia bagi seorang istri di hadapan Allah.

Selagi suami menyuruh kebaikan jangan membantah dan jangan melawan bahkan tunaikan penuh dengan keikhlasan.

Karena banyak dari para istri yang kurang memahami tentang arti pentingnya ketundukan dan ketaatan, bahkan baik disadari ataupun tidak mereka justru melakukan hal hal yang mendurhakai suaminya.

Waspadai hal hal yang dianggap tindakan durhaka istri kepada suami berikut ini :

1. Tidak taat pada suami

Ciri ciri istri durhaka pada suami yang pertama adalah istri tidak taat pada perintah suami. Seorang istri yang baik dan shalihah adalah istri yang senantiasa taat pada suami dalam keadaan dan kondisi apapun.

Dengan taat pada suami, hal itu akan dapat menumbuhkan rasa cinta dan kasih sayang serta kesetiaan suami kepada istrinya.
Akan tetapi sebaliknya, jika istri tidak taat pada suami, maka besar kemungkinan rasa kasih sayang, rasa cinta, serta kesetiaan suami akan hilang.

Islam menyebut perbuatan seorang istri yang tidak taat kepada suaminya sebagai nusyus yang artinya sikap membangkang.

Artinya, istri yang melakukan nusyus adalah istri yang melawan dan melanggar perintah suami (tidak taat pada suami), serta tidak ridha atas kedudukan yang telah diberikan Allah Subhanahu wa ta'ala kepadanya.

Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam bersabda :

قِيلَ لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّ النِّسَاءِ خَيْرٌ قَالَ الَّتِي تَسُرُّهُ إِذَا نَظَرَ وَتُطِيعُهُ إِذَا أَمَرَ وَلَا تُخَالِفُهُ فِي نَفْسِهَا وَمَالِهَا بِمَا يَكْرَهُ

“Pernah ditanyakan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,
“Siapakah wanita yang paling baik?”

Jawab beliau,
“Yaitu yang paling menyenangkan jika dilihat suaminya, mentaati suami jika diperintah, dan tidak menyelisihi suami pada diri dan hartanya sehingga membuat suami benci.”
(HR. An-Nasai dan Ahmad)

Dalam hadist yang lain, Beliau Shalallahu Alaihi Wassalam bersabda :

إِذَا صَلَّتِ الْمَرْأَةُ خَمْسَهَا وَصَامَتْ شَهْرَهَا وَحَفِظَتْ فَرْجَهَا وَأَطَاعَتْ زَوْجَهَا قِيلَ لَهَا ادْخُلِى الْجَنَّةَ مِنْ أَىِّ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ شِئْتِ

“Jika seorang wanita selalu menjaga shalat lima waktu, juga berpuasa sebulan (di bulan Ramadhan), serta betul betul menjaga harta kemaluannya (dari perbuatan zina) dan benar benar taat pada suaminya, maka dikatakan pada wanita yang memiliki sifat mulia ini, “Masuklah dalam surga melalui pintu mana saja yang engkau suka.”
(HR. Ahmad dan Ibnu Hibban)

Dari dua hadist di atas kita bisa tahu bahwa seorang istri yang taat pada suami adalah salah satu ciri wanita yang baik, dan bagi wanita seperti itu, maka Allah menjanjikan surga bagi mereka.

Akan tetapi kenyataannya banyak para wanita yang tidak paham akan arti pentingnya mentaati perintah suami. Banyak alasan yang menyebabkannya seperti status sosial serta latar belakang pendidikan yang dimiliki istri lebih tinggi dari suami, dan lain sebagainya.

Banyak sekali perbuatan perbuatan yang menjurus pada ketidaktaatan seorang istri kepada suami, seperti :

~ Keluar rumah tanpa seizin dari suami

~ Berkata kata yang menyakiti hati suami

~ Membuka rahasia suami pada orang lain

~ Membelanjakan uang suami secara berlebihan tidak pada tempatnya

~ Menghianati suami, misalnya berselingkuh dengan pria lain

~ Lalai atau tidak mau melayani suami, baik secara terang terangan maupun secara samar.

2. Menuntut adanya kesempurnaan dalam rumah tangga

Segala sesuatu yang ada di dunia ini tidak sempurna, termasuk sebuah rumah tangga. Karena kesempurnaan hanyalah milik Allah semata.

Ketika seorang wanita melihat film atau dengan membaca novel yang mengisahkan tentang kehidupan rumah tangga yang dianggapnya sempurna, maka ia pun berangan ingin memiliki hal yang sama.

Dan ketika telah menikah, kemungkinan besar ia akan kaget dan bisa jadi tidak bisa menerima dengan kehidupan berkeluarga yang dijalaninya, di mana kehidupan tersebut tidak sama dengan apa yang ia angankan sebelumnya. Lalu ia pun menuntut suami agar memenuhi kesempurnaan yang ia inginkan tanpa menyadari bahwa semua hal itu tidak sama, masing masing memiliki kelebihan dan kekurangan sendiri sendiri, termasuk dalam sebuah keluarga.

3. Mengingkari segala bentuk kebaikan yang dilakukan suami kepadanya

Islam sangat memuliakan seorang wanita, bahkan dalam islam seorang ibu memiliki tiga kali lipat hak untuk lebih dihormati daripada seorang ayah dan surga berada di bawah telapak kaki seorang ibu.

Akan tetapi Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam mengatakan bahwa mayoritas penghuni neraka adalah para wanita.

Mengapa bisa seperti itu?

Salah satu penyebab seorang wanita menjadi penghuni neraka adalah karena kekufurannya atas nikmat yang diberikan Allah.

Dalam hal ini adalah karena mereka mengingkari semua kebaikan yang telah dilakukan oleh suami kepada mereka.

Misalnya saja, seorang suami selalu berusaha melakukan kebaikan terhadap istrinya, akan tetapi istri melihat sesuatu yang tidak disenangi dari suami, maka ia pun mengingkari bahwa tidak ada kebaikan yang bisa ia lihat dari sang suami.

4. Tidak suka pada keluarga suami

Hubungan pernikahan tidak hanya bertujuan untuk menyatukan dua insan yaitu lelaki dan perempuan ke dalam hubungan yang sah, akan tetapi suatu pernikahan juga bertujuan untuk menyatukan dua keluarga.

Kecintaan, kasih sayang, dan penghormatan seorang suami akan semakin bertambah apabila istrinya mampu menempatkan dirinya dengan baik dalam keluarga si suami.

Akan tetapi terkadang seorang istri menuntut agar perhatian dan kasih sayang suami hanya ditujukan padanya saja, tanpa menyadari bahwa suami juga memiliki kewajiban untuk berbakti kepada orangtuanya. Hal inilah yang sering menyebabkan kecemburuan istri pada keluarga suami dan berupaya untuk menjauhkan suami dari keluarganya.

5. Hilangnya rasa Qona’ah dan ridho istri terhadap apa yang diberikan suami

Terkadang, meskipun suami telah berusaha semaksimal mungkin untuk bisa memenuhi keinginan sang istri, akan tetapi ketika keinginan tersebut tidak terwujud, justru apa yang ia lakukan tadi dianggap sia sia oleh istrinya. Kenapa?

Karena istri menganggap bahwa upaya yang dilakukan suami kurang, bahkan hanya dianggap main main. Ia tidak mampu memahami bahwa setiap orang, termasuk suaminya memiliki keterbatasan kemampuan untuk melakukan sesuatu.

6. Mengungkit ungkit kebaikan yang dilakukan

Tak dapat dipungkiri bahwa setiap orang, termasuk seorang istri pernah melakukan kebaikan, meskipun hanya sebiji kurma.

Akan tetapi akan menjadi sebuah bentuk kedurhakaan apabila seorang istri mengungkit ungkit kebaikan yang telah ia lakukan terhadap suami atau keluarganya, bahkan menganggap bahwa kebaikan yang dilakukan suami terhadapnya tidak lebih besar dari kebaikan yang ia lakukan. Hal ini tentu akan menyakiti perasaan sang suami.

7. Cemburu yang berlebihan

Ciri ciri istri durhaka terhadap suami selanjutnya terletak pada rasa kecemburuan, hal ini banyak tak disadari oleh para istri.

Salah satu sifat alami manusia, terutama kaum hawa adalah cemburu. Cemburu boleh saja, asal memiliki dasar dan masih berada dalam batas kewajaran.

Rasa cemburu seorang istri terhadap suaminya menurut syariat islam adalah apabila suami melakukan kemaksiatan seperti berzina, mendzalimi istri, mengurangi hak hak istri, dan lain sebagainya.

Rasa cemburu seorang istri akan menjadi suatu bentuk kedurhakaan terhadap suami apabila cemburu tersebut tidak memiliki dasar berupa fakta atau bukti dan cemburu yang terlalu berlebihan (cemburu buta).

8. Kurang atau tidak bisa menjaga perasaan suami

Seorang istri yang baik harus selalu berusaha menyenangkan suaminya, seperti menunjukkan wajah yang ramah, tidak bermuka masam, serta sejuk ketika suami memandangnya.

Selain itu, istri juga harus selalu menjaga perbuatan dan ucapannya agar tidak menyakiti hati suami, misalnya tidak mencaci, suka mengkritik, berkata-kata keras, maupun sering memojokkan suami. Hal ini akan membuat perasaan suami terluka.

9. Kurang atau tidak bisa menjaga penampilan

Seorang istri harus bisa menjaga penampilannya di depan suami, tidak hanya ketika ia sedang bepergian ke luar rumah.

Jika seorang istri terlihat kotor, lusuh, dan bau ketika berada di hadapan suami, maka tidak heran jika lama kelamaan suami akan menjadi tidak betah di rumah. Akan tetapi juga merupakan hal yang tidak baik apabila seorang istri terlalu sibuk berdandan sehingga lupa akan kewajibannya sebagai istri.

Semoga bisa menjadi bekal untuk kehidupan berumah tangga.

•••┈┈•┈┈•⊰✿📚✿⊱•┈┈•┈┈•••
Website :

Website Tholabul'ilmi: tholabulilmiindonesia.blogspot.com
Website Josh:
JOSHindonesia.blogspot.com
Website Laskar Subuh:
Laskarsubuhindonesia.blogspot.com
Telegram :
t.me/tholabulilmiWA
facebook FP :
m.facebook.com/TholabulilmiWhatsApp
facebook Group :
m.facebook.com/profile.php?id=183387271707797

Follow IG Tholabul'ilmi WA :

▶ Gabung Komunitas Tholabul'ilmi :
Ketik : GabungTI#Nama#Domisili#Status#L/P
Kirim ke:
~ Ukh Susan Anisya :
+6285374450956
~ Ukh Petty Nusaybah :
+6285266812579

•••┈┈•┈┈•⊰✿🔰✿⊱•┈┈•┈┈•••
    🔰WE ARE THOLABUL'ILMI🔰

Komentar

Postingan populer dari blog ini

GANGGUAN JIN ASYIQ DAN PENYEBABNYA

TA'ARUF

Praktek Kerja Lapangan (PKL) - bagian 2