Surat sahabat
11 November 2014.
Aku berusia 22 hari ini. :)
Kalau sempat bacalah surat ini saat kalian ada waktu
senggang atau beristirahat dari semua kesibukan kalian.
Aku berusia 22 hari ini. :)
Bisa kubilang ini surat senjaku untuk ‘kalian’.
Apa kabar kalian semua?
Semoga kalian sehat-sehat saja dan Allah senantiasa
mengiringi langkah dan nafas kalian di manapun kalian berada dan apapun yang
kalian lakukan. Amiin. Begitu pula hendaknya dengan diriku di sini. Amiin.
Tapi, kawan, sepertinya Allah sedang mengujiku dengan rasa
rindu yang tak kepalang tanggung, sampai-sampai kadang aku harus menguras air
mata karena aku merindukan kalian. Amat sangat merindukan kalian.
Sahabat-sahabatku :(
Ini hanya sebuah halaman berisi tulisan tentang kita.
Tentang kita yang bertahun-tahun bersama dalam suka duka serta canda dan cela.
Menyelipkan mimpi kita bersama di setiap perbincangan tanpa arah. Menertawakan
setiap kebodohan kita di masa lalu dan tersenyum saat memperbincangkan masa
depan bersama. Pergi ke suatu tempat bersama misalnya.
Kalian boleh menyebut tulisan ini sebuah surat tentang kita
atau hanya sebuah tulisan tak berarti yang berisi kenangan. Bagiku ini tentang
kenangan yang telah kita buat dan masa depan yang kita hadapi bersama. Sebuah
surat untuk sahabat-sahabat tercinta, tersayang, dan terkasih. :)
Surat ini kupersembahkan untuk sahabat-sahabatku.
Hei! Herankah kalian saat kukirimi surat ini? Jarang kan
kukirimi surat? Haha.
Aku sedang mengeluarkan sisi romantisku untuk kalian, orang
yang sangat kusayang.
Aku tak bisa menulis sebuah surat romantis menggunakan bahasa
puitis. Tetapi biarlah tanganku mengetik apapun yang sedang terpikirkan tentang
kalian. Hehehe. Rasanya sudah lama sekali kita tak bersua. Jangankan bersua,
kalian dapat membalas pesanku pun aku sudah sangat bersyukur.
Rupa-rupanya kita semua sedang menjadi orang sombong, hanya
bisa berbalas pesan dan jarang menelepon. Aku mengerti, kita sudah cukup sibuk
dengan aktifitas masing-masing. Tak apa. :)
Setidaknya aku hanya bisa mendoakan untuk kesuksesan kalian
ke depan, baik dalam hal pekerjaan, studi, ataupun percintaan.
Ini mungkin bukan surat paling romantis yang kalian terima
tapi setidaknya ini sebuah surat yang jujur apa adanya. Aku tahu aku tak
sempurna begitupun suratku. Aku meminta maaf jika surat ini tidak berkenan di
hati kalian, nanti kubuatkan sebuah surat lagi dengan kata-kata romantis (itupun
kalau aku bisa).
Dengan surat ini aku hanya berharap agar persahabatan kita
tak berakhir sampai di sini. Aku ingin akan ada puluhan tahun lagi yang kita
habiskan bersamaa. Saling berbagi canda tawa meskipun kita sudah mempunyai
keluarga kecil masing-masing. Menghabiskan masa renta bersama dan berbagi
cerita tentang cucu-cucu kita yang sedang beranjak dewasa. Menciptakan kenangan
bersama dan menyimpannya sebagai masa lalu yang menyenangkan. Tidakkah itu
menyenangkan untuk dibayangkan bersama dengan kalian? :)
Semoga Allah mendengar doa dan permohonanku ini. Terima
kasihku kepada kalian, sahabat-sahabatku, karena kalian telah meluangkan
sedikit waktu kalian yang teramat berharga itu untuk membaca penggalan surat
dari seseorang yang sedang merindukan dan menangis untuk kalian ini. Hehe
Saat senja di sudut kota Sorong.
terharu banet baca tulisan ini, :(
BalasHapusyaampun, makasih sdh mau-maunya terharu baca tulisan ini. :)
BalasHapus