PENYAKIT 'AIN (PANDANGAN MATA YANG MEMATIKAN)

••••••••••══✿❀✿❀✿══•••••••••••
    🔰WE ARE THOLABUL'ILMI 🔰
•••••••••••══✿❀✿❀✿══••••••••••

https://www.instagram.com/p/BrQ0XeXFSWz/?utm_source=ig_share_sheet&igshid=4bfcx26xy2ff

Ain adalah penyakit yang ditimbulkan oleh orang yang hasad melalui matanya saat dia takjub terhadap seseorang.

Penyakit ini muncul ketika seseorang melihat nikmat yang ada pada orang lain, lalu dirinya takjub dan tidak menyebut nama Allah (seperti mengucapkan ‘Maasya Allah’, ‘Subhaanallah laa Quwwata illaa Billah’) serta tidak mendoakan keberkahan padanya (seperti mengucapkan ‘Barakallah fiik’).

Terkadang pandanganya disertai kata kata atau hanya perasaan tanpa kata kata, dan terkadang kedua matanya melotot dengan kuat kepada orang lain itu.

MACAM-MACAM 'AIN

‘Ain ada tiga macam :

1. ‘Ain Mu’jibah
Yaitu seseorang memandang sesuatu yang menakjubkan dan tidak menyebut nama Allah padanya kemudian mengungkapkan kalimat yang menunjukkan sangat takjubnya.

2 ‘Ain Muta’ajjibah
Yaitu seseorang memandang sesuatu atau seseorang atau suatu keadaannya yang membuat dirinya tercengang namun dia tidak menyebut nama Allah di sana.

Misalnya seseorang melihat orang yang sangat gemuk atau sangat kurus sampai tulangnya hampir kelihatan, lalu dia tercengang melihatnya dan mengungkapkan kata kata yang menunjukkan keheranannya atau melihatnya dengan pandangan yang berbeda dari biasanya.

3. ‘Ain Haasidah
Ini adalah ‘ain yang paling berbahaya, karena bahayanya yang lebih besar dan pelakunya pun dengki atau hasad kepada orang lain itu.
Seperti ketika dirinya melihat kenikmatan yang ada pada orang lain, ia pun dengki dan berkeinginan agar nikmat itu hilang dari orang lain itu.

Perbedaan antara ‘ain dengan hasad (dengki)

Hasad lebih umum daripada ‘ain, sedangkan ‘ain lebih khusus.

Dimana setiap orang yang menimpakan ‘ain sudah tentu berhasad, namun belum tentu orang yang berhasad menimpakan ‘ain.

Oleh karena itu, apa yang disebutkan dalam surah Al Falaq tentang memohon perlindungan diri dari hasad, mencakup hasad dan ‘ain, dan ini di antara bukti akan cakupan surah Al Falaq yang begitu dalam dan luas, kemukjizatannya, dan sastranya yang tinggi 
(Lihat Bada’i’ul Fawa’id 2/232).

Perbedaan lainnya adalah bahwa hasad disebabkan oleh dengki dan keinginan nikmat yang ada pada orang lain hilang darinya, sedangkan ‘ain disebabkan takjub dan tercengang terhadap sesuatu. 

Demikian juga orang yang hasad menimpakan bahaya kepada orang yang didengkinya tanpa harus berpapasan langsung dengan orang yang didengkinya, adapun orang yang menimpakan ‘ain maka dengan berpapasan langsung melihat dengan pandangan matanya, lalu diungkapkan, kemudian ada keinginan buruk terhadapnya.

Dengan demikian, ‘ain dapat menimpa kita sekalipun dari orang yang tidak kita kenal ketika bertemu dalam kesempatan tertentu, lalu ia takjub dengan penampilan kita, pakaian, keelokan, anak anak kita, dsb. 
Adapun hasad tidak menimpa orang lain kecuali dari orang yang mengenal dan mengetahui keadaan dirinya.

‘Ain disebabkan pandangan dan hati, sedangkan hasad disebabkan hati dan jiwa, Meskipun begitu keduanya merupakan energi negatif.

Di samping itu, hasad muncul dari orang yang berjiwa buruk, sedangkan ‘ain bisa dari orang yang saleh sebagaimana yang terjadi pada Amir bin Rabi’ah radhiyallahu anhu saat menimpakan ‘ain kepada Sahl bin Hunaif radhiyallahu anhu.

‘Ain juga bisa ditimpakan oleh jin
Dari Abu Sa’id Al Khudriy radhiyallahu anhu ia berkata, “Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam meminta perlindungan dari pandangan ‘ain oleh jin, lalu dari pandangan ‘ain oleh manusia, namun setelah turun dua surat mu’awwidzatain (surah Al Falaq dan An Naas), maka Beliau berpegang dengan keduanya dan meninggalkan selainnya.”
(Hr. Tirmidzi dan Ibnu Majah, dishahihkan oleh Al Albani)

Dari Ummu Salamah radhiyallahu anha bahwa Nabi shallallahu alaihi wa sallam melihat di rumahnya seorang anak perempuan yang di wajahnya ada bagian yang hitam, maka Beliau bersabda :

اسْتَرْقُوا لَهَا، فَإِنَّ بِهَا النَّظْرَةَ

“Ruqyalah dia, karena padanya ada bekas ‘ain dari jin.”

Berdasarkan kedua hadits ini, maka ‘ain bisa ditimpakan oleh jin maupun manusia.

Oleh karena itu, hendaknya seorang muslim menyebut nama Allah saat melepas pakaiannya, memandang di cermin, atau melakukan suatu pekerjaan agar dirinya terhindar dari gangguan jin.

Allahu a'lam

•••┈┈•┈┈•⊰✿📚✿⊱•┈┈•┈┈•••
Website :

Website Tholabul'ilmi: tholabulilmiindonesia.blogspot.com
Website Josh:
JOSHindonesia.blogspot.com
Website Laskar Subuh:
Laskarsubuhindonesia.blogspot.com
Telegram :
t.me/tholabulilmiWA
facebook FP :
m.facebook.com/TholabulilmiWhatsApp
facebook Group :
m.facebook.com/profile.php?id=183387271707797

Follow IG Tholabul'ilmi WA :

▶ Gabung Komunitas Tholabul'ilmi :
Ketik : GabungTI#Nama#Domisili#Status#L/P
Kirim ke:
~ Ukh Susan Anisya :
+6285374450956
~ Ukh Petty Nusaybah :
+6285266812579

•••┈┈•┈┈•⊰✿🔰✿⊱•┈┈•┈┈•••
    🔰WE ARE THOLABUL'ILMI🔰

Komentar

Postingan populer dari blog ini

GANGGUAN JIN ASYIQ DAN PENYEBABNYA

TA'ARUF

Praktek Kerja Lapangan (PKL) - bagian 2