MENDIDIK ANAK MANDIRI

•••┈┈•┈┈•⊰✿💟✿⊱•┈┈•┈┈•••

Alhamdulillah malam ini Kita Telah Berkumpul Kembali Untuk Menyimak Kajian Bersama Narasumber Kita

👳‍♂ ustadzah : Nimas karebet

📝 Dengan tema : Mendidik anak mandiri

Semoga Dengan Izin Allah Ta'ala.. Acara Kita Malam Ini Bisa Berjalan Dengan Lancar..

Aamiin Yaa Rabbal'Alamiin...

•••┈┈•┈┈•⊰✿💟✿⊱•┈┈•┈┈•••

Sahabat JOSH Yang dimuliakan oleh Allah..
Untuk lebih mengenal Narasumber Kita

BERIKUT BIODATA BELIAU :
👇
••••••••••══✿❀💟❀✿══•••••••••

🧕 Nama Lengkap :

🧕 Nama Panggilan:  Nimas karebet

🗓 TTL : Surabaya,21 Maret 73

🏡 Domisili : Gresik

🖤 Status : single parents

📚 Pendidikan : S1

💼 Aktivitas : Makaryo

🕋 Amanah Sosial dan Dakwah : sekertaris QHI dan DPD kutub, sekertaris serikat pekerja Surabaya

📌 Motto Hidup : 
Bahagia itu Ndak sulit yang penting bersyukur

📧 Email : nimaskarebetsuminar@gmail.com

📱 Whatsapp No : 085731435660

•••┈┈•┈┈•⊰✿💟✿⊱•┈┈•┈┈•••

Anak adalah karunia dan berkat terindah yang Tuhan titipkan kepada kita sebagai Orang Tua
Salah satu caranya adalah selain memberi teladan yang baik juga harus sering memberi nasihat dan kata-kata positif sehingga tertanam di dalam pikiran bawah sadarnya untuk dibawa hingga dewasa.
Masalahnya adalah seringkali anak mendapat masukan kata-kata yang salah dari orang tua ketika emosi ( marah ), guru, teman-teman dan orang di sekitarnya yang dengan sadar atau tidak, dengan sengaja atau tidak, membentuk program pikiran yang salah yang juga akan terbawa hingga dewasa.
Sebagai penyeimbang seharusnya kita tanamkan nasihat dan kata-kata positif yang jauh lebih banyak, lebih sering daripada kata-kata negative yang didengar.

Setiap orangtua pasti menginginkan anaknya agar mandiri sedari dini. Kemandirian seorang anak bakal bermanfaat kelak ia dewasa. karena bekal kemandirian yang telah mereka dapatkan sejak kecil akan membentuk mereka menjadi pribadi yang mandiri, cerdas, kuat dan percaya diri ketika mereka menginjak dewasa nanti, sehingga mereka telah siap menghadapi masadepannya dengan baik.
Sayangnya, tidak sedikit orang tua yang tidak biasa membiarkan anak-anak mereka mengerjakan segala sesuatunya  sendiri, bahkan banyak orang tua yang merasa tidak tega jika melihat anaknya sibuk menyiapkan keperluan pribadinya sendiri.

Biasanya, hal ini sering terjadi pada  keluarga yang memiliki pembantu/pengasuh di rumahnya. Semua pekerjaan yang sebenarnya  bisa dilakukan anak-anaknya sendiri, malah dibebankan pada pembantunya.

Alasan, buat apa ada pembantu jika masih dikerjakan majikan dan anak-anaknya???
Padahal, tugas pembantu adalah hanya untuk membantu pekerjaan rumah tangga yang tidak bisa ditangani majikan itu sendiri.

Berikut  langkah mendidik anak supaya mandiri :

Berikan pujian terhadap kegiatan positif yang telah dilakukan anak, meskipun hasilnya kurang memuaskan tetapi pujian dapat memberikan motivasi kepada anak untuk berbuat yang sama dilain waktu. lalu awali dengan sebuah visi. Pancing anak untuk mengemukakan idenya.Temani anak menulis target apa yang ingin mereka capai satu minggu ke depan, kemudian tanyakan bagaimana cara untuk mencapainya. Beri anak motivasi untuk mencapai target tersebut, jika tercapai beri penghargaan.
Orangtua atau pengasuh, sebaiknya jangan langsung memberikan bantuan jika anak mengalami kesulitan. Berilah dorongan agar anak tidak mudah menyerah.. Biarkan anak menyelesaikan masalahnya sendiri terlebih dahulu. Bisa juga dengan memberi mereka tantangan untuk mereka selesaikan. Latihan ini akan membuat mereka terlatih mengeluarkan ide dan kreatif  dalam melihat situasi dan meraih peluang.
Jika anak menginginkan sesuatu seperti kartun di televisi, buku bacaan atau majalah anak, berilah kesempatan kepada anak memilih. Jika memang apa yang dipilih oleh anak kurang baik buat mereka, berilah alasan yang dapat dia terima mengapa harus memilih yang lain.
Dorong dan terus berilah motivasi untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang positif buat anak, pupuk dan latih terus bakat tersebut. Jika Anda mempunyai bisnis, ajak mereka terlibat di dalamnya. Kalau tidak punya, mulailah bisnis baru Anda bersama anak. Yang penting adalah “lakukan”. Bisnis sederhana yang bisa langsung dimulai misalnya bazar di sekolah, buat stan es buah di depan rumah, berjualan online, membuka garasi sale atau menjual kerajinan tangan hasil karya anak.
Sekali-kali ajak dan pancing si anak berdiskusi dan memberikan pendapat terhadap suatu permasalahan. Ajarkan bagaimana mereka membelanjakan uang yang Anda berikan. Kemudian pancing bagaimana caranya agar mereka bisa berhemat dan memanfaatkan uang itu untuk usaha. Selanjutnya ajarkan logika bagaimana bisa mendapatkan keuntungan dari usaha terebut. Mengenalkan anak dengan transaksi perbankan juga bisa dilakukan  untuk memancing pertanyaan anak tentang bagaimana uang berputar di kehidupan sehari-hari.
Jangan batasi kreatifitas anak, biarkan mereka mengembangkan imajinasinya
Ajak anak untuk peka terhadap lingkungan dan membantu sesamanya, baik itu teman di sekolah maupun di rumah
Jadikan anak kita pemimpin dalam aktivitas sehari-hari dalam keluarga. Jadwalkan piket anak sebagai pemimpin proyek membersihkan rumah.  kita juga harus bisa menerima perintah anak jika mendapat tugas mengepel lantai
Ajak anak untuk berkhayal tentang masa depan, misalnya apa yang menjadi cita-citanya kelak. Bagaimana jika mengalami kegagalan.Yang menjadi poin penting adalah bagaimana belajar dari kegagalan tersebut. Tanamkanlah nilai agar anak tidak mudah menyerah.
Tanamkan pada anak bahwa setiap aktivitas sebaiknya bisa memberikan manfaat positif untuk orang lain dan lingkungan sekitar. Nilai ini akan membuat anak tetap rendah hati dan bahagia karena mampu memberi dan berbagi.
Yang lebih penting lagi ajarkan anak bergantung pada-Nya (Allah), ajarkan ibadah sejak dini.Dengan begitu saat anak mengalami masalah yang berat, mereka tidak akan mudah masuk dalam pelarian yang merusak masa depannya seperti mengkonsumsi minuman keras, terjerumus narkoba dan sebagainya.

Selesai

Komentar

Postingan populer dari blog ini

GANGGUAN JIN ASYIQ DAN PENYEBABNYA

TA'ARUF

Praktek Kerja Lapangan (PKL) - bagian 2