AGAR DO'A MUSTAJAB

••••••••••══✿❀✿❀✿══•••••••••••
    🔰WE ARE THOLABUL'ILMI 🔰
•••••••••••══✿❀✿❀✿══••••••••••

Ada seseorang bertanya kepada Ibrahim bin Adham :
Allah ta'ala berfirman (yg artinya): "Berdoalah kalian kepada-Ku, niscaya Aku ijabahi doa kalian"
(QS. Ghofir: 60).

Lalu mengapa kita biasa berdoa, tapi doa kita tidak diijabahi. ?

Ibrahim pun mengatakan :
Karena lima hal.

Dia bertanya lagi:
Apakah lima hal itu?

Ibrahim menjawab :

1. Kalian telah mengenal Allah, tapi kalian tidak tunaikan hak-Nya.

2. Kalian telah membaca Alqur'an, tapi kalian tidak amalkan isinya.

3. Kalian mengaku cinta Rasul Shallallahu alaihi Wa Sallam, tapi kalian tinggalkan tuntunannya.

4. Kalian katakan: "kami melaknat Iblis", tapi kalian mengikutinya.

5. Kalian tinggalkan aib kalian, tapi kalian permasalahkan aib orang lain.
(Kitab: Jami' bayanil Ilmi wa Fadhlih 1/689).

Subhanallah..
Ini beliau katakan di zamannya, dan beliau meninggal tahun 161 H / 778 M.

Bagaimana bila beliau hidup di zaman ini.
Semoga pesan beliau ini bisa menjadi pelecut bagi kita untuk terus memperbaiki diri.
Terutama pesan beliau dalam hal menunaikan hak Allah, yaitu men TAUHID kannya, dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu apapun.

Kaidah bagus ..
Sebelum salam = banyak berdoa.
setelah salam = banyak berdzikir.

Syeikh Utsaimin Rohimahullah pernah ditanya :
Manakah yang lebih afdhal untuk do'a "Allahumma a'inni 'ala dzikrika wa syukrika wa husni 'ibaadatik", dibaca sebelum salam atau sesudah salam, ataukah yang lebih afdhal dibaca di dua waktu itu?

Beliau menjawab :
Yang lebih afdhal doa itu dibaca sebelum salam, karena seperti itulah dia datang dalam sebagian riwayat, dan karena doa itu tempatnya sebelum salam, sebagaimana dalam hadits Ibnu Mas'ud, setelah Nabi Shallallahu alaihi Wa Sallam menyebutkan tasyahud, beliau menyabdakan:

"kemudian hendaklah dia memilih sebagian doa doa yang dia kehendaki".

Berdasarkan keterangan ini, maka seorang yg shalat membaca doa "Allahumma a'inni 'ala dzikrika wa syukrika wa husni 'ibaadatik" sebelum salam.

Adapun setelah salam, apa yang Allah firmankan..?

"Apabila kalian telah selesai shalat, maka BERDZIKIRLAH kalian kepada Allah".
(An-Nisa': 103).

Di ayat ini, Allah tidak mengatakan:
"Maka berdoalah kalian kepadanya"
(Sumber: Liqo'ul babil maftuh 22/255).

Dalam kesempatan lain beliau juga mengatakan:
"Sesungguhnya Rasul Shallallahu alaihi Wa Sallam telah mengarahkan kita tentang waktu berdoa di dalam shalat,
Beliau Alaihis Shalatu wassalam mengatakan saat mengajari Abdullah bin Mas'ud tentang tasyahud

"kemudian setelah itu, hendaklah dia memilih sebagian doa doa yang dia kehendaki".

Ini menunjukkan bahwa tempat doa adalah sebelum salam, bukan setelahnya.

Kemudian penalaran yg lurus juga menunjukkan hal ini, yakni bahwa doa itu waktunya sebelum salam, karena selagi engkau dalam shalatmu, maka engkau sedang bermunajat kepada Allah azza wajalla.

Kemudian setelah engkau bersalam, maka terputuslah munajat dan hubungan antara engkau dengan Allah.

Maka, manakah yang lebih baik, berdoa ketika engkau dalam keadaan bermunajat kepada Allah ataukah berdoa setelah selesai shalat dan setelah hubungan itu putus?!

Tentunya keadaan pertama yang lebih baik.

Oleh karena itu, bagi yang ingin berdoa kepada Allah subhanahu wata'ala, maka berdoalah sebelum salam".

Wallahu a'lam.

•••┈┈•┈┈•⊰✿📚✿⊱•┈┈•┈┈•••
Website :

Website Tholabul'ilmi: tholabulilmiindonesia.blogspot.com
Website Josh:
JOSHindonesia.blogspot.com
Website Laskar Subuh:
Laskarsubuhindonesia.blogspot.com
Telegram :
t.me/tholabulilmiWA
facebook FP :
m.facebook.com/TholabulilmiWhatsApp
facebook Group :
m.facebook.com/profile.php?id=183387271707797

Follow IG Tholabul'ilmi WA :
https://www.instagram.com/p/Bri7gcVlbeK/?utm_source=ig_share_sheet&igshid=1t54wkcjnt0pn

▶ Gabung Komunitas Tholabul'ilmi :
Ketik : GabungTI#Nama#Domisili#Status#L/P
Kirim ke:
~ Ukh Susan Anisya :
+6285374450956
~ Ukh Petty Nusaybah :
+6285266812579

•••┈┈•┈┈•⊰✿🔰✿⊱•┈┈•┈┈•••
   🔰WE ARE THOLABUL'ILMI🔰

Komentar

Postingan populer dari blog ini

GANGGUAN JIN ASYIQ DAN PENYEBABNYA

TA'ARUF

Praktek Kerja Lapangan (PKL) - bagian 2