Tuan Dibalik Pintu

Antenaku sepertinya bekerja dengan sangat baik jika tahu apapun yang berhubungan denganmu, Tuan.
Signal-signal yang dikirimkan darimu melalui antenaku bisa kuterima dengan sangat baik.
Berapapun jarakmu, aku tahu.
Apapun yang kamu lakukan, aku tahu.
Sedang dimana, sama siapa, aku juga tahu.
Dan malam ini seperti biasa aku hanya bisa bersembunyi untuk menutupi kekagumanku.
Aku mendengar suaramu. Dibalik pintu.
Aku tahu itu kau, Tuan.
Tapi apa yang bisa kulakukan?
Aku hanya bisa memuaskan pendengaranku dengan suaramu.
Suaramu indah, Tuan.
Banyak harapanku tentangmu, Tuan.
Di sini. Iya, di sini.
Dan aku, hanya bisa berada dibalik sisi pintu lainnya dengan berjuta-juta harapan tentangmu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MACAM MACAM IKHTILAF (Perselisihan Pendapat Ulama)

Praktek Kerja Lapangan (PKL) - bagian 2

I.M.M 2