BANYAK BERAMAL TAPI MASUK NERAKA

••••••••••══✿❀✿❀✿══•••••••••••
  🔰WE ARE THOLABUL'ILMI 🔰
•••••••••••══✿❀✿❀✿══••••••••••

بسم الله الرحمن الرحيم

Tidak semua penghuni neraka adalah orang orang yang selama di dunia kegemarannya hanya bermaksiat, kecanduan narkoba, korupsi, berzina, dan lain sebagainya.

Ternyata di antara penghuni neraka itu ada yang rajin beramal, bahkan sampai keletihan dalam beramal saking berat dan banyaknya amalannya.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman menceritakan keadaan salah satu ahli neraka :

عَامِلَةٌ نَاصِبَةٌ  تَصْلَى نَارًا حَامِيَةً

“Rajin beramal lagi kepayahan, namun, memasuki api yang sangat panas (neraka).”
(QS. Al Ghasyiyah: 3–4)

Ibnu Katsir dalam tafsirnya menyebutkan satu riwayat dari Abu Imran al-Jauni,  bahwa suatu ketika Umar bin Khatab pernah melewati sebuah kuil, yang ditinggali seorang rahib nasrani.

Umar lalu memanggilnya :
“Hai, Rahib! Hai, Rahib!”

Rahib itu pun menoleh. Ketika itu, Umar terus memandangi sang rahib. Dia perhatikan ada banyak bekas ibadah di tubuhnya.
Kemudian tiba tiba Umar menangis.

Beliau pun ditanya :
“Wahai Amirul Mukminin, apa yang membuat Anda menangis? Mengapa Anda menangis ketika melihatnya.”

Jawab Umar :
“Aku teringat firman Allah ‘Rajin beramal lagi kepayahan, namun, memasuki neraka yang sangat panas.’ Itulah yang membuatku menangis.”
(Tafsir Ibn Katsir, 8/385).

Tahukah Anda mengapa mereka di neraka?
Mereka rajin ibadah, namun semua sia sia, justru mengantarkan mereka ke neraka.

Apakah Allah mendzalimi mereka?
Tentu tidak, karena Allah tidak akan pernah mendzalimi hamba-Nya.

Lalu apa sebabnya?
Tentu saja semua itu kembali kepada pelaku perbuatan itu. Sebabnya adalah dia keliru dalam beribadah.

Dia beribadah, namun salah sasarannya, salah tata caranya, salah niatnya, salah yang disembah, atau salah semuanya.
Sehingga bagaimana mungkin Allah akan menerimanya?
Dan di saat yang sama, Allah justru memberikan hukuman kepada mereka.
Wal ‘iyadzu billah.

Kita sudah memiliki modal iman, tinggal saatnya kita berusaha agar amal kita diterima Allah.
Bagaimana caranya?

Berupaya agar amal yang kita kerjakan adalah amal yang benar. Benar sesuai dengan kriteria yang ditetapkan syariat.

Ibnu Rajab rahimahullah mengatakan :
“Suatu amalan tidak akan sempurna (tidak akan diterima) kecuali terpenuhi dua hal :

1. Amalan tersebut secara lahiriyah (zhahir) sesuai dengan ajaran Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Hal ini terdapat dalam hadits ‘Aisyah :
Barangsiapa membuat suatu perkara baru dalam agama kami ini yang tidak ada asalnya, maka perkara tersebut tertolak.’

2. Amalan tersebut secara batininiyah diniatkan ikhlas mengharapkan wajah Allah

Hal ini terdapat dalam hadits ‘Umar :
"Sesungguhnya setiap amalan tergantung pada niat’.”
(Jami’ul Ulum wal Hikam, hal. 20).

Semoga Allah menerima segala amal ibadah kita dan menjauhkan kita dari amal amal yang sia sia.

(Buletin Al-Fikrah No. 27 Tahun XIV 21 Dzulhijjah 1434 H/25 Oktober 2013 M)

•••┈┈•┈┈•⊰✿📚✿⊱•┈┈•┈┈•••
Website :

Website Tholabul'ilmi: tholabulilmiindonesia.blogspot.com
Website Josh:
JOSHindonesia.blogspot.com
Website Laskar Subuh:
Laskarsubuhindonesia.blogspot.com
Telegram :
t.me/tholabulilmiWA
facebook FP :
m.facebook.com/TholabulilmiWhatsApp
facebook Group :
m.facebook.com/profile.php?id=183387271707797

Follow IG Tholabul'ilmi WA :
https://www.instagram.com/p/BzjUuAkntzW/?igshid=6i67zrrjugue

▶ Gabung Komunitas Tholabul'ilmi :
Ketik: GabungTI # Nama# Domisili# Status# L/P
Kirim ke:
~ Ukh Susan Anisya :
+6285374450956
~ Ukh Petty Nusaybah :
+6285266812579

•••┈┈•┈┈•⊰✿🔰✿⊱•┈┈•┈┈•••
🔰WE ARE THOLABUL'ILMI🔰

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MACAM MACAM IKHTILAF (Perselisihan Pendapat Ulama)

Praktek Kerja Lapangan (PKL) - bagian 2

I.M.M 2