SIHIR
•••┈┈•┈┈•⊰✿💟✿⊱•┈┈•┈┈•••
Alhamdulillah malam ini Kita Telah Berkumpul Kembali Untuk Menyimak Kajian Bersama Narasumber Kita
🧕 Ustadzah Nimas
📝 Dengan tema : Sihir
Semoga Dengan Izin Allah Ta'ala.. Acara Kita Malam Ini Bisa Berjalan Dengan Lancar..
Aamiin Yaa Rabbal'Alamiin...
•••┈┈•┈┈•⊰✿💟✿⊱•┈┈•┈┈•••
Sahabat JOSH Yang dimuliakan oleh Allah..
Untuk lebih mengenal Narasumber Kita
BERIKUT BIODATA BELIAU :
👇
••••••••••══✿❀💟❀✿══•••••••••
🧕 Nama Lengkap :
🧕 Nama Panggilan: Nimas karebet
🗓 TTL : Surabaya,21 Maret 73
🏡 Domisili : Gresik
🖤 Status : single parents
📚 Pendidikan : S1
💼 Aktivitas : Makaryo
🕋 Amanah Sosial dan Dakwah : sekertaris QHI dan DPD kutub, sekertaris serikat pekerja Surabaya
📌 Motto Hidup :
Bahagia itu Ndak sulit yang penting bersyukur
📧 Email : nimaskarebetsuminar@gmail.com
📱 Whatsapp No : 085731435660
•••┈┈•┈┈•⊰✿💟✿⊱•┈┈•┈┈•••
💟JOMBLO SAMPAI HALAL💟
Sihir adalah sebuah cara utk mengelabui manusia yg di bungkus dg berbagai macam ilmu pengetahuan dan Trik2 khusus.
Terkadang di awali dg rekayasa2 dan di beri bumbu jampi2. Memberikan sedikit kebenaran dan menambahkan dg ribuan kedustaan agar tujuan tercapai. Yaitu pengguna sihir (pelaku sihir) percaya. Karena semakin di percaya maka sihir akan semakin kuat.
Jadi sihir adalah sebuah cara kebohongan yg di tutupi dg sedikit kebenaran dengan menampilkan lebih dari satu makna dengan tujuan agar manusia bisa tertipu dan percaya. Jika tipuan itu berhasil menipu manusia maka sihir akan bekerja dg baik dan semakin kuat
Keyakinan disinilah yg akan di mainkan oleh sihir
Dalam definisi lain adalah menakut-nakuti manusia dg sugesti jiwa.
dan sihir itu sungguh kejam
Allah SWT berfirman:
قَالَ اَلْقُوْا ۚ فَلَمَّاۤ اَلْقَوْا سَحَرُوْۤا اَعْيُنَ النَّاسِ وَاسْتَرْهَبُوْهُمْ وَجَآءُوْ بِسِحْرٍ عَظِيْمٍ
qoola alquu, fa lammaaa alqou saharuuu a'yunan-naasi wastar-habuuhum wa jaaa`uu bisihrin 'azhiim
"Dia (Musa) menjawab, Lemparkanlah (lebih dahulu)! Maka, setelah mereka melemparkan, mereka menyihir mata orang banyak dan menjadikan orang banyak itu takut, karena mereka memperlihatkan sihir yang hebat (menakjubkan)."
(QS. Al-A'raf 7: Ayat 116)
Maksudnya adalah tukang sihir (dukun/uskun/kikun) berhasil mempengaruhi orang2 dan menakut-nakuti mereka yang menjadikan mata mereka tidak bisa melihat apa yg sebenarnya yg di lempar oleh tukang sihir.
Utk menghilangkan rasa takut itu dg cara mengingkarinya
Menurut Tafsir Ibnu Katsir:
Al-A'raf, ayat 115-116
{قَالُوا يَا مُوسَى إِمَّا أَنْ تُلْقِيَ وَإِمَّا أَنْ نَكُونَ نَحْنُ الْمُلْقِينَ (115) قَالَ أَلْقُوا فَلَمَّا أَلْقَوْا سَحَرُوا أَعْيُنَ النَّاسِ وَاسْتَرْهَبُوهُمْ وَجَاءُوا بِسِحْرٍ عَظِيمٍ (116) }
Ahli-ahli sihir berkata, "Hai Musa, kamukah yang akan melemparkan lebih dahulu, ataukah kami yang akan melemparkan?” Musa menjawab, "Lemparkanlah (lebih dahulu)!" Maka tatkala mereka melemparkan, mereka menyulap mata orang dan menjadikan orang banyak itu takut, serta mereka mendatangkan sihir yang besar(menakjubkan).
Demikianlah tantangan para ahli sihir kepada Musa a.s. dalam ucapan mereka, seperti yang disitir oleh firman-Nya:
{إِمَّا أَنْ تُلْقِيَ وَإِمَّا أَنْ نَكُونَ نَحْنُ الْمُلْقِينَ}
Kamukah yang akan melemparkan lebih dahulu, ataukah kamiyang akan melemparkan? (Al-A''raf: 115)
Maksudnya, apakah kamu terlebih dahulu yang melemparkan. Pengertian ini sama dengan yang disebutkan di dalam ayat lain melalui firman-Nya:
{وَإِمَّا أَنْ نَكُونَ أَوَّلَ مَنْ أَلْقَى}
atau kamikah orang yang mula-mula melemparkan? (Thaha: 65)
MakaNabi Musa a.s. menjawab:
{أَلْقُوا}
Lemparkanlah (lebih dahulu) ! (Al-A'raf: 116)
Yakni kalianlah yang melemparkan lebih dahulu. Menurut suatu pendapat, hikmah yang terkandung di dalam hal ini —hanya Allah yang lebih mengetahui— ialah agar orang-orang melihat apa yang akan diperbuat oleh ahli-ahli sihir itu, lalu mereka merenungkannya. Setelah orang-orang melihat permainan sulap tukang-tukang sihir itu, maka barulah ditampilkan perkara yang hak lagi jelas dan gamblang, setelah Nabi Musa a.s. dituntut untuk mengemukakannya dan mereka menunggu-nunggunya. Dengan demikian, pengaruh dari apa yang ditampakkan oleh Nabi Musa a.s. berupa mukjizat akan lebih mendalam kesannya di dalam hati mereka, dan memang kenyataannya demikian, seperti yang disebutkan oleh Allah Swt. dalam firman selanjutnya:
{فَلَمَّا أَلْقَوْا سَحَرُوا أَعْيُنَ النَّاسِ وَاسْتَرْهَبُوهُمْ}
Maka tatkala mereka melemparkan, mereka menyulap mata orang dan menjadikan orang banyak itu takut. (Al-A'raf: 116)
Yaitu diilusikan (dikhayalkan) di mata orang-orang bahwa apa yang dilakukan oleh tukang-tukang sihir Fir'aun itu seakan-akan merupakan kenyataan, padahal hakikatnya hanyalah sulap dan ilusi belaka, seperti yang disebutkan oleh firman-Nya:
{فَإِذَا حِبَالُهُمْ وَعِصِيُّهُمْ يُخَيَّلُ إِلَيْهِ مِنْ سِحْرِهِمْ أَنَّهَا تَسْعَى * فَأَوْجَسَ فِي نَفْسِهِ خِيفَةً مُوسَى * قُلْنَا لَا تَخَفْ إِنَّكَ أَنْتَ الأعْلَى * وَأَلْقِ مَا فِي يَمِينِكَ تَلْقَفْ مَا صَنَعُوا إِنَّمَا صَنَعُوا كَيْدُ سَاحِرٍ وَلا يُفْلِحُ السَّاحِرُ حَيْثُ أَتَى}
Maka tiba-tiba tali-tali dan tongkat-tongkat mereka, terbayang oleh Musa seakan-akan ia merayap cepat, lantaran sihir mereka. Maka Musa merasa takut dalam hatinya Kami berkata, "Janganlah kamu takut, sesungguhnya kamulah yang paling unggul (menang). Dan lemparkanlah apa yang ada di tangan kananmu, niscaya ia akan menelan apa yang mereka perbuat. Sesungguhnya apa yang mereka perbuat itu adalah tipu daya tukang sihir (belaka). Dan tidak akan menang tukang sihir itu, dari mana saja ia datang.” (Thaha: 66-69)
Sufyan ibnu Uyaynah mengatakan, telah menceritakan kepada kami Abu Sa'id, dari Ikrimah, dari Ibnu Abbas yang mengatakan bahwa para ahli sihir itu melemparkan tambang-tambang yang kasar dan tongkat-tongkat yang panjang. Kemudian terbayangkan di mata orang-orang bahwa semuanya itu seakan-akan berjalan karena pengaruh ilmu sihir mereka.
Muhammad ibnu Ishaq mengatakan bahwa Fir'aun membariskan lima belas ribu tukang sihir, setiap orang dari tukang sihir itu membawa tali dan tongkatnya masing-masing. Kemudian Musa a.s. muncul bersama saudaranya (Harun) seraya memegang tongkatnya hingga sampai di hadapan para ahli sihir dan Fir'aun di majelisnya yang dikelilingi oleh para hulubalang dan para pembantu terdekatnya. Kemudian para ahli sihir itu berkata, seperti yang disitir oleh firman-Nya: "Hai Musa(pilihlah), apakah kamu yang melemparkan(dahulu) atau kamikah orang yang mula-mula melemparkan?” Berkata Musa, "Silakan kamu sekalian melemparkan." Maka tiba-tiba tali-tali dan tongkat-tongkat mereka. (Thaha: 65-66)
Disebutkan bahwa mula-mula yang disulap oleh sihir mereka adalah pandangan Musa a.s. dan Fir'aun, kemudian menyusul mata semua orang yang hadir. Setelah itu barulah setiap orang dari para ahli sihir itu melemparkan tali dan tongkat yang ada di tangannya masing-masing, Tiba-tiba tali-tali dan tongkat-tongkat itu semuanya menjadi ular yang banyaknya seperti bukit. Lembah mereka berada seakan-akan penuh dengan ular-ular yang sebagian di antaranya bertumpang tindih dengan sebagian lainnya.
As-Saddi mengatakan bahwa para ahli sihir Fir'aun berjumlah tiga puluh ribu orang lebih, tiada seorang pun dari mereka melainkan di tangannya membawa tali dan tongkatnya masing-masing. Maka tatkala mereka melemparkan, mereka menyulap mata orang dan menjadikan orang banyak itu takut. (Al-A'raf: 116) Yakni para ahli sihir itu mencerai-beraikan mereka karena ketakutan.
Ibnu Jarir mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ya'qub ibnu Ibrahim, telah menceritakan kepada kami Ibnu Ulayyah, dari Hisyam Ad-Dustuwa-i; telah menceritakan kepada kami Al-Qasim Ibnu Abu Burrah yang mengatakan bahwa Fir'aun mengumpulkan tujuh puluh ribu tukang sihir, lalu mereka melemparkan tujuh puluh ribu tali dan tujuh puluh ribu tongkatnya. Kemudian terbayangkan bahwa seakan-akan tali-tali dan tongkat-tongkat itu di mata Musa seakan-akan berjalan karena pengaruh sihir mereka. Karena itulah dalam firman selanjutnya disebutkan:
{وَجَاءُوا بِسِحْرٍ عَظِيمٍ}
mereka mendatangkan sihir yang besar(menakjubkan). (Al-A'raf: 116)
Tanamkan dalam hati kita, tidak akan menang sihir dari jalan manapun
Allah mengatakan kpd nabi Musa" Janganlah kamu takut, sesungguhnya kamulah yg paling Unggul (menang)".
Jika kita bersandar kpd Allah dan Rasulullah maka kita lah yg sebenarnya menang dan lebih unggul.
Wallohu'alam
Komentar
Posting Komentar