HUKUM MENYINGKAT KATA-KATA : " SWT, SAW, AS, RA, ASS.WR.WB, 4JJI "

••••••••••══✿❀✿❀✿══•••••••••••
    🔰WE ARE THOLABUL'ILMI 🔰
•••••••••••══✿❀✿❀✿══••••••••••

HUKUM MENYINGKAT KATA-KATA : " SWT, SAW, AS, RA, ASS.WR.WB, 4JJI "

Di antara kebiasaan sebagian dari saudara saudara kita kaum Muslimin, tatkala mereka menulis SMS, status atau koment FB, ARTIKEL, dll, mereka menyingkat penulisan Asma Allah, Shalawat Nabi, Ucapan Salam, dsb.

Padahal tanpa disadari atau bahkan dianggap remeh, namun sangat besar makna dan faidahnya.

Yakni kita mendapatkan pahala memuji Allah, bershalawat kepada Nabi-Nya dan mendo'akan para Sahabat, saudara saudara kita ketika memberi salam atau menjawab salam.

Tapi apabila diringkas atau disingkat menjadi SWT, SAW, AS, RA, ASS.WR.WB, maka itu semua tidaklah memberi makna dan bahkan kita kehilangan keutamaan mendapatkan pahala dari ucapan ucapan tersebut.

Berikut adalah beberapa fatwa fatwa dari para Ulama Ahlus Sunnah

Fatwa Lajnah Ad-Daimah (Dewan Fatwa Kerajaan Saudi Arabia)

✍ Soal:
Bolehkah menulis huruf SAW yang maksudnya shalawat (ucapan shallallahu ‘alaihi wa sallam). Dan apa alasannya?

Jawab:
Yang disunnahkan adalah menulisnya secara lengkap.cshallallahu ‘alaihi wasallam karena ini merupakan doa.
Doa adalah bentuk ibadah, begitu juga mengucapkan kalimat shalawat ini.

Penyingkatan terhadap shalawat dengan menggunakan huruf shad atau penyingkatan Salam dan Shalawat (seperti SAW, penyingkatan dalam Bahasa Indonesia -pent) tidaklah termasuk doa dan bukanlah ibadah, baik ini diucapkan maupun ditulis.
Dan juga karena penyingkatan yang demikian tidaklah pernah dilakukan oleh tiga generasi awal Islam yang keutamaannya dipersaksikan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.

Wabillahit taufiq, dan semoga shalawat dan salam tercurah kepada Nabi kita Muhammad, keluarga serta para sahabat beliau.

(Dewan Tetap untuk Penelitian Islam dan Fatwa)
~ Ketua: Syaikh ‘Abdul ‘Aziz Ibn Abdullaah Ibn Baaz;
~ Anggota: Syaikh ‘Abdur-Razzaaq ‘Afifi;
~ Anggota: Syaikh ‘Abdullaah Ibn Ghudayyaan;
~ Anggota: Syaikh ‘Abdullaah Ibn Qu’ud.
Fatwa Asy-Syaikh Washiyullah 'Abbas hafizhahullah (Ulama Masjidil Haram, pengajar di Ummul Qura, Makkah)

✍ Soal:
Banyak orang yang menulis salam dengan menyingkatnya, seperti dalam Bahasa Arab mereka menyingkatnya dengan wr wb

Fatwa Larangan Penyingkatan Salam dan Shalawat Dalam bahasa Inggris mereka menyingkatnya dengan “ws wrwb” (dan dalam bahasa Indonesia sering dengan “ass wr wb” pent).
Apa hukum masalah ini?

Jawab:
Tidak boleh untuk menyingkat salam secara umum dalam tulisan, sebagaimana tidak boleh pula menyingkat shalawat dan salam atas Nabi kita shallallahu ‘alaihi wasallam.

Imam As-Suyuthi berkata dalam kitabnya; Tadribur Rawi fi Syarhi Taqrib An Nawawi :
“Dibenci menyingkat shalawat dan salam dalam penulisan, baik dengan satu atau dua huruf seperti menulisnya dengan slm, bahkan semestinya ditulis secara lengkap.”

Al ‘Allamah As Sakhawi dalam kitabnya Fathul Mughits Syarhu Alfiyatil Hadits lil ‘Iraqi, menyatakan :

“Jauhilah wahai penulis, menuliskan shalawat dengan singkatan, dengan engkau menyingkatnya menjadi dua huruf dan semisalnya, sehingga bentuknya kurang.
Sebagaimana hal ini dilakukan oleh orang jahil dari kalangan ajam (non Arab) secara umum dan penuntut ilmu yang awam. Mereka singkat lafazh shalawat dengan saw dan shad, Karena penulisannya kurang, berarti pahalanya pun kurang, berbeda dengan orang yang menuliskannya secara lengkap."

Kesimpulannya
Bahwa kita tidak boleh menyingkat Dzikir, Do'a Atau salam dengan cara apapun.

Misalnya “ass .wr.wb.”, RA (Radhiallahu 'Anhu),
Menyingkat sholawat seperti SAW, AS ('Alaihis Salam) atau menyingkat lafadz dengan SWT.

Alasannya seperti yang telah dijelaskan di atas oleh para Ulama, karena didalamnya ada bentuk do’a dan pengagungan kepada Allah yang telah disyari’atkan.

Misal ada orang menyingkat “Allah SWT” berarti dia telah menyelisihi bentuk pengagungan yang telah  di syari’atkan.
Hendaknya dia menulis “Allah Subhanallahu Wa Ta’ala”.

Sebagai tambahan, ada juga yang menuliskan ALLAH dengan huruf “4JJI″, tidak boleh kita menulis seperti ini karena disamping kehilangan pahala pengangungan terhadap Allah, juga ada yang mengatakan bahwa penulisan “4JJI″ telah diselewengkan maknanya menjadi “ 4=For, J=Judas, J=Jesus, I=Isa Al-Masih ”.

Maha suci Allah dari ucapan seperti ini.

Wallahu Ta'ala a'lam.

•••┈┈•┈┈•⊰✿📚✿⊱•┈┈•┈┈•••
Website :

Website Tholabul'ilmi: tholabulilmiindonesia.blogspot.com
Website Josh:
JOSHindonesia.blogspot.com
Website Laskar Subuh:
Laskarsubuhindonesia.blogspot.com
Telegram :
t.me/tholabulilmiWA
facebook FP :
m.facebook.com/TholabulilmiWhatsApp
facebook Group :
m.facebook.com/profile.php?id=183387271707797

Follow IG Tholabul'ilmi WA :
https://www.instagram.com/p/BfjmxHdl2Js/

▶ Gabung Komunitas Tholabul'ilmi :
Ketik : GabungTI#Nama#Domisili#Status#L/P
Kirim ke:
~ Ukh Nur Shafiyyah :
+886975707348
~ Ukh Anah Athifah :
+6285778166221

•••┈┈•┈┈•⊰✿🔰✿⊱•┈┈•┈┈•••
    🔰WE ARE THOLABUL'ILMI🔰

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

MACAM MACAM IKHTILAF (Perselisihan Pendapat Ulama)

Praktek Kerja Lapangan (PKL) - bagian 2

I.M.M 2