Layang-layang

Ah, sedang musim layang-layang rupanya. Anak-anak kecil, bahkan remaja dan yang sudah dewasa pun memainkannya. Tapi tidak semua sih. Hehe
Langit jadi ramai dengan adanya layang-layang. Beragam warna, corak, bentuk, dan ukuran ada di atas sana. Senang rasanya jika melihat layang-layang di langit. Menatapnya pun serasa puas, seperti tanpa beban mengikuti ke arah mana angin berhembus. Pernah sekali aku ingin seperti layang-layang di atas sana. Tetapi segera ku urungkan setelah tahu bahwa layang-layang tak sebebas itu. Dia tidak sepenuhnya mengendalikan dirinya atau bahkan dikendalikan oleh angin. Tapi oleh benang gelasan yang dipegang seseorang di bawah sana. Seseorang itu menarik-ulur benang yang membuat layang-layang itu bisa berada diketinggian tertentu, tapi dengan bantuan angin pastinya. Asal seseorang itu pintar mengendalikan layangannya, layang-layang itu akan tetap kokoh dan menari dengan indahnya di atas sana. Tetapi jika angin terlalu kencang, bersiaplah seseorang itu untuk kehilangan layangannya. Jika layang-layang itu terputus dari benangnya, banyak orang yang bersiap mengejarnya. Seperti ada kesenangan tersendiri jika mengejar layangan yang putus. Tapi akan segera kecewa jika layangan itu terbang melebihi batas normal pelarian kita. Atau layangan itu tersangkut di atas pohon atau kabel listrik, sangat berbahaya.

Jika ingin seperti layang-layang, jadilah menyenangkan seperti layang-layang di atas sana. Ragamnya membuat siapapun senang melihatnya. Menari meliuk-meliuk dengan anggunnya bersama angin. Merasa bebas tanpa mengingat bahwa dirinya sedang dikekang dengan benang yang panjang. Meskipun putus, bisa tetap menggembirakan orang-orang yang mengejarnya.

*ditulis saat menikmati senja di pekarangan Rumah Sakit sambil tersenyum menatap langit dan layang-layang. :)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

GANGGUAN JIN ASYIQ DAN PENYEBABNYA

Praktek Kerja Lapangan (PKL) - bagian 2

TA'ARUF