Berani Menegur itu Menggerakan

💟REKAP KAJIAN ONLINE JOSH💟
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖

NARASUMBER : Ustadzah Dwi Aryani, SH., MKN
💟GROUP : JOSH AKHWAT 1⃣0⃣
HARI/TGL : Rabu, 02 Mei 2018
💾TEMA: Berani Menegur itu Menggerakan
NOTULEN : Ukhty Elma
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖

💟 💟 💟 💟 💟 💟 💟

Bismillahirrahmanirrahim...

🗣💕📝🗣💕📝🗣💕📝🗣💕

BERANI MENEGUR
            ITU MENGGERAKKAN

🗣💕📝🗣💕📝🗣💕📝🗣💕

📢🧡📢

Menegur untuk menyatakan kebenaran kepada orang lain, mungkin terlihat mudah. Tapi faktanya, tindakan tersebut begitu sulit dan berat dilakukan oleh sebagian besar dari kita. Barangkali mudah, jika posisi orang yang ditegur secara strata sosial ada di bawah. Namun jika sebaliknya, tak banyak orang yang berani melakukannya.

Padahal semua kita yang mengetahui kesalahan itu pasti sepakat, bahwa kekeliruan harus diluruskan, kesalahan harus diperbaiki, kezaliman harus diakhiri. Teguran amat penting, supaya kesalahan tidak berlanjut, dan tidak merusak lebih dalam serta lebih luas.

Tentu tidak mengabaikan etika dan prinsip di dalam melakukannya. Karena itu, kita juga sepakat bahwa berani menegur itu menggerakkan, berani mengingatkan itu menghidupkan.

                 🌻 💘🌻

🌀 Perempuan itu Menggerakkan Umar untuk Mengembalikan Hak Kaumnya

Tidak mudah untuk mengambil keputusan yang paling tepat, yang bisa memuaskan semua orang. Terlebih pada persoalan yang memiliki sisi-sisi maslahat yang semuanya bisa menjadi pertimbangan. Itulah sebabnya, ketika kita sedang menangani sebuah perkara, agama ini menuntut setiap kita untuk meluaskan piker, bijak, aris, dan mau mendengar dan menanggapi, entah itu berupa nasihat, masukan ataupun teguran, agar hak dari pihak tertentu tidak dirampas. Sebab boleh jadi sesuatu yang sudah kita anggap tepat, ternyata ada yang lebih tepat, namun luput dari pandangan kita.

✒Suatu ketika, Umar bin Al Khatab ra menyampaikan kutbah di atas mimbar. Kala itu ia menyampaikan maksudnya hendak membatasi mahar pernikahan paling besar 400 dirham, sebab nilai itulah yang dilakukan Rasulullah Saw. Maka jika ada yang melampaui itu, selebihnya akan dimasukkan ke dalam Baitul Mal. Keinginan itu dipandang baik karena mahar yang telah menyulitkan sebagian kaum laki-laki untuk menikah.

✒Namun Umar ditegur oleh seorang perempuan yang mengetahui rencana itu. Wanita itu berkata, ”Apakah engkau tidak mendengar firman Allah,”….. "sedang kamu telah memberikan kepada seseorang di antara mereka harta yang banyak, maka janganlah kamu mengambil kembali dari padanya barang sedikitpun. Apakah kamu akan mengambilnya kembali dengan jalan tuduhan yang dusta dan dengan (menanggung) dosa yang nyata?” (QS. An-Nisa : 20).

✒Mendengar penjelasan si wanita, Umar seketika tersadar. Ia pun berujar,”Ya Allah ampunilah, semua manusia lebih tahu dibanding Umar.” Maka Umar serta merta meralat keputusannya. Demikian yang dinukil oleh Imam Ibnu Katsir dalam tafsirnya.

✒Lihatlah keberanian wanita itu. Ia bukanlah siapa-siapa. Ia bukan dari keturunan bangsawan. Bukan pula dari kalangan pemerintahan. Ia hanya wanita biasa. Tapi ia telah berani menegur sebuah kekeliruan, secara langsung. Dan teguran itu menggerakkan seorang Umar untuk mengembalikan hak kaum wanita dalam soal mahar.

✒Dan di luar keberanian itu, inilah Umar bin Khattab, pemimpin yang adil itu. Ia menerima teguran, dari yang berani menegurnya siapapun datangnya. Dengan jiwa besarnya, dia mengakui kesalahannya. Umar tidak mengingkari cara wanita itu menasihatinya di depan banyak orang.

🌀 Dan Syuaib pun Menggerakkan Harun Ar-Rasyid untuk Keluar dari Keangkuhan

👨🏻‍💻Seorang pemimpin bukanlah pemegang kebenaran. Melainkan ia sekadar pemangku amanah yang diberikan masyarakat bawah kepadanya. Karena itu, diperlukan penyeimbang dari orang-orang yang dipimpinnya untuk meluruskan sang pemimpin tersebut, manakala ia sedang diliputi keangkuhan, kesombongan, dan tinggi hati yang berlebihan, sehingga melihat orang-orang dibawahnya seolah dari kelas manusia lain yang tak pantas bicara dengannya.

🖊Ketika Harun Ar-Rasyid menjadi khalifah, di tengah masyarakatnya ada seorang Syuaib bin Harb yang berani menegurnya secara langsung. Maka, ketika Khalifah semakin dekat ke arahnya, Syuaib pun bersuara, “Hai Harun, engkau sudah menyusahkan rakyatmu, sekarang engkau menyusahkan pula binatang kendaraanmu.”

Ditegur seperti itu, Khalifah Harun lalu memerintahkan pengawalnya membawa Syuaib menghadapnya. Harun yang saat itu duduk di atas kursi bertahta permata sambil memainkan cambuk di tangannya, bertanya, “Dari golongan mana orang ini?”
Jawab Syuaib, “Aku dari golongan manusia yang fana.”
“Apakah engkau ini anak buangan ibumu?” sergah Harun mengejek.
“Aku ini dari keturunan anak Adam, “balas Syuaib
“Apa yang mendorongmu memanggilku dengan nama kecilku?” tanya Harun
Mendengar pertanyaan itu, Syuaib merasa bahwa sudah datang waktunya untuk menyampaikan uneg-uneg yang sudah lama dipendamnya. Syuaib pun menjawab, “Tuhan pun kupanggil dengan namanya sendiri. Aku panggil selalu Ya Allah, Ya Rahman. Mengapa aku tidak boleh memanggilmu dengan namamu? Tidakkah kau tahu, bahwa Tuhan menamakan makhluk-Nya yang sangat tercinta dengan nama sederhana; Muhammad? Mengapa aku harus memanggilmu dengan gelar, sedangkan Tuhan memanggil makhluk-Nya yang sangat dicintai-Nya dengan nama biasa? Apakah kau suka kupanggil dengan gelar, seperti Tuhan pernah memanggil orang yang sangat dibenci-Nya dengan gelarnya, Abu Lahab “tabbat yada Abi Lahab”; celakalah kedua tangan Abu Lahab.”
Mendengar keberanian Syuaib mengeluarkan isi hatinya, seketika Khalifah Harun Ar-Rasyid berkata, “Keluarkanlah orang ini.”

Inilah sebuah keberanian yang menggerakkan. Meskipun agak sukar kita memahaminya, tetapi dalam kisah ini terselip hikmah keberanian dalam menyampaikan amar ma’ruf nahi munkar yang terjalin dalam susunan kalimat ma’nawi yang halus.

                🌷📢🌷

📝Kejadian-kejadian seperti itu sesungguhnya banyak terdapat dalam sejarah Islam, yang pada intinya, menunjukkan keberanian menegur yang salah di satu sisi, sedang sisi yang lain memperlihatkan toleransi para penguasa dan pembesar Islam pada masa itu dalam menyambut nasihat dari siapapun datangnya.

📝Generasi pertama umat ini dididik oleh Rasulullah Saw menjadi orang-orang yang berani, berpikir kritis, dalam segala hal. Terlebih dalam menyampaikan dan memperjuangkan kebenaran yang mereka yakini.

📝Menegur untuk tujuan memperbaiki itu menggerakkan. Semoga kita punya keberanian untuk menegur, menasihati, dan memberi masukan, untuk kebaikan dan perbaikan, sebab tindakan itu menggerakkan dan menghidupkan.

Wallahu a’lam

💟 💟 💟 💟 💟 💟 💟

••••••••••══✿❀✿❀✿══••••••••••
  TANYA JAWAB KAJIAN ONLINE
       JOMBLO SAMPAI HALAL
••••••••••══✿❀💟❀✿══•••••••••

💟GROUP AKHWAT 1⃣
MODERATOR: Fatimah tussam

📝PERTANYAAN:
•••••••✿❀✿❀✿•••••••

1⃣Bagaimana adab menegur yg benar?

2⃣Assalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh
Apa sajakah tips2 agar kita berani menegur teman

3⃣Assalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh
Saya ingin bertanya bagaimanakah cara kita sebagai seorang anak menegur orang tua dengan cara yang baik untuk melaksanakan  solat wajib. 😇

4⃣Kalo misal kita menasehati orang yg lebih tua trus kita dibilang sok suci masih kecil bisa apa . Itu gimana ust?

5⃣Lalu bagaimana cara agar kita menasehati tetangga yg kena riba  ?

JAWABAN:
••••✿❀✿❀✿••••

1⃣Adab menegur yg benar :
1. Niatkan utk
    perbaikan bkn krn
    suka tdk suka
2. Tdk dihadapan org
     byk tp berdua saja
3. Sampaikan dgn
    kata2 yg sopan agar
    tdk tersinggung

2⃣
1. Niatkan utk
    perbaikan bkn krn
    suka tdk suka
2. Tdk dihadapan org
     byk tp berdua saja
3. Sampaikan dgn
    kata2 yg sopan agar
    tdk tersinggung

3⃣Waalaikum salam
1. Ajak ortu utk dareng kajian di mesjid
2. Pasang ceramah di tv atau youtobe ttg shalat
3. Minta org yg didengar ortu utk nasehatin
4. Berdoa pd Allah

4⃣Diam aja gk usah dibantah plg kt cari org ketiga yg sepuh yg disegani ortu utk menasehati

5⃣Ini sensitif kl tetangga yg deket gk apa tp kl gk begiti dekat takut tersinggung jd baiknya beri buku aja

•••┈┈•┈┈•⊰✿💟✿⊱•┈┈•┈┈•••

      💟JOMBLO SAMPAI HALAL💟

➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
Website :

Website Tholabul'ilmi: tholabulilmiindonesia.blogspot.com
Website Josh:
JOSHindonesia.blogspot.com
Website Laskar Subuh:
Laskarsubuhindonesia.blogspot.com
Telegram :
t.me/tholabulilmiWA
facebook FP :
m.facebook.com/TholabulilmiWhatsApp
facebook Group :
m.facebook.com/profile.php?id=183387271707797

Follow IG Tholabul'ilmi WA :
https://www.instagram.com/p/BfweMAflyYR/
▶ Gabung Komunitas Tholabul'ilmi
Ketik : GabungTI#Nama#Domisili#Status#L/P
Kirim ke:
~ Ukh Petty nusaybah:
+6285266812579
~ Ukh Elma Daniyyah:
+6285778616216
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
💟JOMBLO SAMPAI HALAL💟

Komentar

Postingan populer dari blog ini

GANGGUAN JIN ASYIQ DAN PENYEBABNYA

TA'ARUF

Praktek Kerja Lapangan (PKL) - bagian 2