Sistem Pendidikan Islam, Wujudkan Insan Cemerlang

💟REKAP KAJIAN ONLINE JOSH💟
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖

NARASUMBER : Ustadzah Ummu Azkia Fachrina
💟GROUP : JOSH AKHWAT 7⃣
HARI/TGL : Selasa, 02 Mei 2018
💾TEMA : Sistem Pendidikan Islam, wujudkan Insan Cemerlang
NOTULEN : Ukhty Elma
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖

💟 💟 💟 💟 💟 💟 💟

Bismillahirrahmanirrahim...

Sistem Pendidikan Islam, Wujudkan Insan Cemerlang

✔️Hari Pendidikan Nasional sebentar lagi digelar. Namun, sudahkan pendidikan kita mengalami keberhasilan? Pendidikan menjadi modal dasar dalam membangun peradaban. Baik buruknya sistem pendidikan akan menjadi penentu kualitas generasi. Siapapun yang menjadi pendidik di tengah kurikulum yang sering berganti pasti pernah mengalami kegalauan hingga di titik tertinggi.

✔️Bagaimana tidak, rusaknya generasi yang kian menjadi membuat lubuk hati menyimpan tanda tanya besar. Beragam kurikulum pernah dijajal namun tak membuahkan hasil signifikan. Hasil penelitian Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) kualitas pendidikan di Indonesia masih di bawah Ehtiopia dan Filipina.

✔️Pendidikan karakter yang digadang-gadang sebagai penyelemat dan solusi, nyatanya belum menunjukkan bukti keberhasilannya. Yang ada generasi muda semakin beringas tingkahnya hingga menurunkan akal dan logika sebagai manusia. Kekerasan masih menjadi PR besar.

❗❗Di awal tahun 2018, KPAI mencatat terjadinya kekerasan fisik pada anak sebanyak 72%. Diantaranya kekerasan psikis 9%, kekerasan finansial 4%, dan kekerasan seksual 2%. ❗❗

                                                                                                                                                                                        ❕❕Di tingkat Asia, kekerasan pendidikan di Indonesia berada di urutan lebih tinggi dibandingkan Vietnam (79%), Nepal (79 persen), Kamboja (73 persen), dan Pakistan (43 persen). Kasus kekerasan pada guru juga marak terjadi. Masih segar dalam ingatan, kematian guru SMAN 1 Torjun, Sampang, akibat dianiayai siswanya sendiri. Pemukulan wali siswa terhadap Kepala SMP N 4 Lolak, Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara juga ikut mewarnai buramnya pendidikan di negeri ini.  ❕❕

Sistem Sekuler: Biang Kerusakan

✔️Beragam kasus kekerasan menjadi bukti generasi sekarang semakin tak terkendali. Penganiayaan dan pelaporan terhadap orangtua kepada guru  kerap terjadi tanpa dilakukan klarifikasi atau sekedar berdiskusi mencari solusi secara kekeluargaan. Susah benar mendidik generasi milenial zaman sekarag. Tutur kata tak lagi menunjukkan penghormatan kepada sang guru. Berani melawan hinggga tega membunuh sang Ibu tatkala diingatkan.

✔️Pada akhirnya, guru hanya sekedar mengajar, bukan mendidik karena sudah dirundung keputusasaan. Orangtua yang kurang perhatian terhadap anak mereka, pasrah saja kepada sekolah tanpa memonitor perkembangan pendidikannya di sekolah. Yang penting sarana administrasi sudah terpenuhi, pikir mereka. Sempurnalah kehancuran kepribadian generasi. Guru tak perhatian, orangtua tak memberi kasih sayang. Negara tak menjamin pelayanan pendidikan yang dibutuhkan.

✔️Memang susah mendidik di sistem sekuler. Mereka hanyalah korban. Yang mereka butuhkan adalah perhatian dan kelembutan dari tangan-tangan teladan, guru dan orangtua. Di tengah langkanya peran negara, kesadaran pendidiklah  yang dibutuhkannya. Kasih sayang orangtualah tempat bernaungnya. Namun, apa daya, lagi-lagi sistem merusak mereka.

Sistem sekuler – liberal yang  jahat telah menelanjangi iman setiap insan. Islam tak lagi dijadikan pedoman dalam kehidupan. Keimanan pun dinomorduakan. Islam hanya sebagai agama ritual sekedar wujudkan rukun Islam. Rukun Iman hanya terucap di lisan. Minim dalam perbuatan. Berharap generasi membaik tatkala sistem sekuler yang diterapkan hanyalah khayalan.

🌠Islam Wujudkan Generasi Cemerlang🌠

✔️Mari kita lihat dan resapi, rahasia peradaban yang terkubur bahkan muslim saja tak tahu mereka pernah memiliki peradaban tinggi yang melahirkan generasi cemerlang.

✔️Di masa Islam menaungi banyak negeri, lahirlah cendekiawan dan ilmuwan yang ahli berbagai bidang. Semisal Al Khawarizmi, seorang ahli matematika, dikenal Barat dengan Algebra atau Aljabar. Dengan kecerdasannya, beliau merumuskan hitungan matematika jauh lebih mudah dengan angka nol ketika kala itu Peradaban Romawi masih menggunakan angka romawi yang susah dipelajari.

✔️Seorang ahli kimia, Jabir Ibnu Hayyan atau dikenal dengan nama Ibnu Geber hingga rumusan beliau menjadi dasar bagi ilmuwan Barat di bidang kimia. Bapak kedokteran dunia, Ibnu Sina atau dikenal Avicenna, Ibnu Rusyd, Al Farabi, dan lainnya menjadi bukti bahwa ulama di masa peradaban islam tak melulu lihai dalam ilmu agama, namun juga menguasai ilmu umum, sains dan teknologi.

✔️Kegemilangan Islam dan peradabannya di pentas dunia membuat Barat segan terhadapnya.  Karena faktor keberhasilan mereka adalah keimanan dan keilmuannya. Tak adakah rasa rindu kita mewujudkan generasi milenial menjadi generasi terbaik seperti pendahulu mereka? Sudah saatnya selamatkan generasi kita. Teladan sudah ada, contoh perwujudannya sudah tercatat dalam sejarah. Bahwa satu-satunya kunci ketinggian peradaban generasi terdahulu adalah menjadikan Islam sebagai jalan hidup.  Dengan kurikulum yang berlandaskan aqidah Islam dan Negara meriayah, bukan sebuah utopia lahir generasi yang tinggi akhlaknya, cerdas akalnya, dan kuat imannya.

✔️Berharap pada sistem kapitalisme yang beraqidah sekulerisme, bukanlah solusi mendasar menyelesaikan persoalan generasi yang kian brutal dan minus kepribadian. Hanya Islam yang mampu. Tentu saja, jika Islam dijadikan landasan dalam kehidupan individu, masyarakat, dan negara.

✔️Sistem pemerintahan islam tak sekedar sebagai juru selamat nusantara, tapi juga dunia. Sistem Khilafah sebutannya.  Selama 13 abad, sistem Khilafah mampu membangun generasi beriman dan berilmu.

✔️Ditopang oleh ekonomi Islam yang menyejahterakan dan kebijakan yang bersumber pada Syariat Islam, hak pendidikan dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat. Menjadi suatu keniscayaan lahirlah umat terbaik tatkala Khilafah yang dijanjikan terwujud kembali.

✔️Sebagaimana firman Allah subhanahu wa ta'ala yang berbunyi:

_هُوَ الَّذى أَرْسَلَ رَسُوْلَهُ بِا لْهُدَى وَدِيْنِ الْْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِِّيْنِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُوْن_

“Dia-lah yang telah mengutus Rasul-Nya (dengan membawa) petunjuk (Al-Qur’an) dan agama yang benar untuk dimenangkan-Nya atas segala agama, walaupun orang-orang musyrik tidak menyukai”. [At-Taubah/9 : 33]. Wallahu a’lam.

💟 💟 💟 💟 💟 💟 💟

••••••••••══✿❀✿❀✿══••••••••••
  TANYA JAWAB KAJIAN ONLINE
       JOMBLO SAMPAI HALAL
••••••••••══✿❀💟❀✿══•••••••••

💟GROUP AKHWAT 7⃣
MODERATOR: Andini Tsabita

📝PERTANYAAN:
•••••••✿❀✿❀✿•••••••

1⃣assalamu'alaikum ustadzah
afwan izin bertanya
1. bgmna mendidik anak yg tepat bagi ibu yg merupakan madrasah pertama bagi anak
2. bgmn cara mndidik siswa/i dmn guru jg ada di bawah naungan pmerintah dmn kurikulum sdah ada ,
3. Bgmn menanamkan ttg sistem pendidikan islam ke anak didik yg notabene usia remaja, dan sdah terkontaminasi dg lingkungan yg kurang baik
syukron jiddan ustadzah

2⃣ Assalamu'alaikum,, izin bertanya,, tpi afwan aga nyeleweng dri pembahasan,,,
Pentingn mna antara terus cari ilmu yg belum kita ketahui atah memanfaatkn ilmu yg tlah kita ketahui??!

3⃣Pertanyaan titipan :
Assalamualaikum ustadzah
Mengenai kualitas pendidikan di Indonesia sndri, bagaimana kualitas pendidikan sperti di MI,MtS,MA ustadz/ustadzah?
Apakah itu bisa jd referensi utk memperbaiki kualitas calon anak didiknya? Syukron katsir.. 🙏

JAWABAN:
••••✿❀✿❀✿••••

1⃣Wa'alaikumsalaam ukhtiiy shalihah...
Thayyib....utk pertanyaan pertama...
Mari kita teladani apa yg ada dlm Al Quran sbgm  nasihat bagi anak manusia yang terdapat dalam surat lukman.
Maka ajarkan hal hal berikut...
1. untuk selalu bersyukur kepada Allah

وَلَقَدْ آَتَيْنَا لُقْمَانَ الْحِكْمَةَ أَنِ اشْكُرْ لِلَّهِ وَمَنْ يَشْكُرْ فَإِنَّمَا يَشْكُرُ لِنَفْسِهِ وَمَنْ كَفَرَ فَإِنَّ اللَّهَ غَنِيٌّ حَمِيدٌ

“Dan sesungguhnya telah Kami berikan hikmah kepada Lukman, yaitu: “Bersyukurlah kepada Allah. Dan barangsiapa yang bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan barangsiapa yang tidak bersyukur, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji”. (QS. Lukman: 12)

2. Jangan mempersekutukan Allah Azza wa Jalla
وَإِذْ قَالَ لُقْمَانُ لِابْنِهِ وَهُوَ يَعِظُهُ يَا بُنَيَّ لَا تُشْرِكْ بِاللَّهِ إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ“Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: “Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar”.” (QS. Lukman: 13).
Juga ditegaskan agar tidak mempersekutukan Allah sekalipun diperintah oleh orang tua, hal tersebut ada dalam ayat 15,

“dan jika keduanya (orang tua) memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya (orang tua), dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepadaKu, kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, maka kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan” (QS. Lukman: 15)

3.  Berbuat baik kepada Orang Tua
وَوَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ وَهْنًا عَلَى وَهْنٍ وَفِصَالُهُ فِي عَامَيْنِ أَنِ اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيَّ الْمَصِيرُ
“Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu- bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah- tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu” (QS. Lukman: 14).

4. Setiap perbuatan pasti ada balasannya dari Allah Ta’ala

 (Lukman berkata): “ Hai anakku, sesungguhnya jika ada sesuatu perbuatan seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau di dalam bumi, niscaya Allah akan mendatangkannya (membalasnya). Sesungguhnya Allah maha Halus lagi Maha mengetahui” (QS. Lukman: 16)

5. Mendirikan shalat, dan mengajak manusia untuk beramal ma’ruf nahi mungkar.
  “Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlan manusia mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah)” (QS. Lukman: 17).

6. Jangan sombong dan angkuh

 “Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri” (QS. Lukman: 18.

7. Sederhana dan lembut dalam bertutur kata

 “Dan sederhanakanlah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledei” (QS. Lukman: 19)
 Maha suci Allah yang melimpahkan karunia hikmah pada pribadi Lukman. Jangan sampai kita menjadi orang tua yang durhaka pada anak karena tak mengajarkan nasehat-nasehat yang dicontohkan Allah melalui Lukman. Karena sejatinya tujuan penciptaan manusia adalah hanya untuk menyembah-Nya, dan tujuan utama dari suatu pendidikan adalah menjadikan anak-anak kita sebagai manusia mulia, yakni manusia yang bertakwa pada Allah Ta’ala. Sebagaimana Allah Ta’ala berfirman,

إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ

“Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling takwa diantara kamu.” (QS. Al Hujurat: 13).
▶Untuk pertanyaan kedua dan ketiga ...maka konsep ini pun masih tetap bisa digunakan dg menyesuaikan kondisi anak....wallaahu a'lam...🌹👌✔

2⃣Wa'alaikumsalaam ukhtiiy shalihah...
Keduanya harus dilakukan...karena menuntut ilmu adalah wajib dan mengamalkannya juga adalah hal yg utama...karena ilmu tanpa amal itu binasa...
Amal tanpa ilmu itu bisu....
Wallaahu a'lam...🌹👌✔

3⃣Wa'alaikumsalaam ukhtiiy shalihah...
Untuk menjawab pertanyaan ini...tafadhaluu cermati konsep  kurikulum yg saya akan paparkan di bawah ini:
A.Konsep pertama adalah "Membangun Kemampuan Berfikir Kritis (Critical Thinking)".

Berfikir kritis adalah kemampuan untuk menganalisis ppersekitaran di sekitar kita melalui
pengamatan mendalam dan bukti yang jernih untuk menilainya. Al-Quran berulang kali memerintahkan kaum mukmin untuk berfikir secara mendalam tentang berbagai masalah agar mereka mampu memberikan kesimpulan tekait hal itu. Hal ini termasuk tentang pembuktian kewujudan Allah SWT dan kebenaran Islam. Allah SWT berfirman, 

﴿وَاخْتِلَافِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ وَمَا أَنزَلَ اللَّهُ مِنَ السَّمَاء مِن رِّزْقٍ فَأَحْيَا بِهِ الْأَرْضَ بَعْدَ مَوْتِهَا وَتَصْرِيفِ الرِّيَاحِ آيَاتٌ لِّقَوْمٍ يَعْقِلُونَ﴾

"Dan [pada] silih bergantinya malam dan siang dan [pada] hujan yang Allah turunkan dari langit, lalu dengan (air hujan) itu dihidupkan-Nya bumi setelah mati (kering); dan pada perkisaran angin terdapat pula tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang mengerti." [TMQ Al-Jatsiyah (45): 5]

Sebuah hal yang penting bagi kita untuk membangun kemampuan berfikir kritis pada generasi muda sehingga mereka memahami maklumat di sekitar mereka dan mampu membezakan kebenaran dan kebohongan. Cara berfikir seperti ini akan berkembang jika kita secara konsisten mendorong pemuda untuk bertanya dan berfikir mendalam tentang hal-hal di sekitar mereka.

B. Konsep kedua adalah membangun keyakinan yang kuat pada diri pemuda tentang kewujudan Allah dan bahawa al-Quran adalah wahyu-Nya. Sehingga, mereka tidak memiliki keraguan tentang kebenaran Islam. Tentu saja hal ini adalah kewajiban bagi seluruh muslim sebagaimana firman Allah: 

إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ آمَنُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ ثُمَّ لَمْ يَرْتَابُوا
"Sesungguhnya orang-orang mukmin yang sebenarnya adalah yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian mereka tidak ragu-ragu ..." [TMQ: Al-Hujuraat: 15]

Pada saat sekularisme mendominasi dunia seperti saat ini, agama menjadi topik tertawaan bagi banyak orang dan kita mesti melindungi pemuda muslim dari melakukan hal ini. Kita wajib memberikan anak kita pemahaman - dengan bukti konkrit dan rasional yang memberikan 100% keyakinan – tentang kewujudan pencipta dan bahawa al-Quran adalah wahyu-Nya.

C. Poin ketiga adalah memupuk kerinduan pada syurga dalam diri anak-anak muslim dan pemahaman bahawa kenikmatan di dunia ini sedikit dibandingkan kenikmatan di syurga kelak, juga membangun kesedaran bahawa dunia hanyalah sementara. Rasulullah SAW besabda, "Tidaklah dunia dibandingkan akhirat melainkan seperti salah seorang dari kamu yang mencelupkan jari tangannya ini ke lautan, lalu hendaklah dia perhatikan apa yang didapat pada jari tangannya." [HR. Muslim] 

Kita hidup di dunia yang mengaitkan kebahagiaan dan kejayaan dengan material. Semakin banyak yang kita miliki semakin bahagialah kita seharusnya. Pemuda kita wajar mampu melihat kerosakan tersebut.

D. Konsep keempat adalah membangun pemahaman di dalam diri anak bahawa Islam adalah agama yang sempurna dengan prinsip, syariat dan solusi untuk berbagai masalah masa kini di berbagai bidang kehidupan - spritual, moral, sosial, politik, hukum, pendidikan, ekonomi dan lainnya. Allah swt berfirman:

مَّا فَرَّطْنَا فِي الكِتَابِ مِن شَيْءٍ
“… Tiadalah Kami alpakan sesuatupun dalam al-Kitab,” (TMQ An’am: 38)

Kita mesti mendidik mereka untuk mampu menggambarkan idea Islam dengan mempelajari solusi-solusi Islam atas berbagai pemasalahan yang dihadapi oleh manusia saat ini - seperti kemiskinan, ketidakadilan, kerosakan politik, perkauman, penjajahan, genocide, pembantaian golongan minoriti, keganasan terhadap perempuan, jenayah, krisis pelarian dan lainnya. Sebagaimana menanamkan kebanggaan pada diri mereka tentang keagungan sejarah Islam dengan memahami bagaimana permasalahan tersebut diselesaikan di bawah aturan Islam (Khilafah) pada masa lalu.

E. Poin kelima adalah membongkar godaan-godaan jalan hidup liberal sekular di hadapan pemuda dan membuat mereka mampu untuk melihat retorika anti-Islam. Kita mesti membuat pemuda kita memahami bahawa masalah yang kita hadapi di dunia ini bukanlah disebabkan oleh Islam namun disebabkan oleh sistem kapitalis sekular buatan manusia dan nilai-nilai seperti liberalisme, nasionalisme dan demokrasi. Kita mesti mampu membedah masalah dan menunjukkan pada mereka bahawa masalah seperti penyalahgunaan alkohol dan dadah, serangan seksual terhadap perempuan, tindakan jenayah pada umumnya, ego, individualistik adalah hasil dari cara hidup sekular.

F. Poin terakhir saudariku, kita mesti membangun rasa tanggungjawab pada diri pemuda kita terhadap agama mereka, umat Islam dan pada seluruh manusia. Kita mesti membuat pemuda kita benar-benar memahami tanggungjawab yang datang dari ayat: 

يا أيها الذين آمنوا استجيبوا لله وللرسول إذا دعاكم لما يحييكم
"Hai orang-orang yang beriman! Penuhilah (panggilan) Allah dan Rasul-Nya, apabila Dia menyerumu kepada sesuatu yang memberi kehidupan kepadamu." (TMQ: Al-Anfal: 24)

Maka...jika konsep di tingkat MI, MTS, MA tsb...in syaa Allaah bisa diterapkan utk memperbaiki kualitas pendidikan....
Wallaahu a'lam...🌹👌✔
•••┈┈•┈┈•⊰✿💟✿⊱•┈┈•┈┈•••

      💟JOMBLO SAMPAI HALAL💟

➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
Website :

Website Tholabul'ilmi: tholabulilmiindonesia.blogspot.com
Website Josh:
JOSHindonesia.blogspot.com
Website Laskar Subuh:
Laskarsubuhindonesia.blogspot.com
Telegram :
t.me/tholabulilmiWA
facebook FP :
m.facebook.com/TholabulilmiWhatsApp
facebook Group :
m.facebook.com/profile.php?id=183387271707797

Follow IG Tholabul'ilmi WA :
https://www.instagram.com/p/BfweMAflyYR/
▶ Gabung Komunitas Tholabul'ilmi :
Ketik : GabungTI#Nama#Domisili#Status#L/P
Kirim ke:
~ Ukh Petty nusaybah:
+6285266812579
~ Ukh Elma Daniyyah:
+6285778616216
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
💟JOMBLO SAMPAI HALAL💟

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MACAM MACAM IKHTILAF (Perselisihan Pendapat Ulama)

Praktek Kerja Lapangan (PKL) - bagian 2

I.M.M 2