Istiqomah Dalam Kebenaran

🔰 Rekap Kajian On Line Tholabul 'Ilmi 🔰

Oleh    : Ustadz Mukhtar Azizo
Hari    : Jum'at, 31 Maret 2017
Live dari : Group TI 11
Tema  : Istiqomah Dalam Kebenaran

Notulen : Ukhty Donna

#################
🍂🍃🍂🍃🍂🍃🍂🍃

Bismillahirrahmanirrahiim..

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Istiqomah dalam Memperjuangkan Kebenaran
Setiap muslim yang telah berikrar bahwa Allah Rabbnya, Islam agamanya dan Muhammad rasulnya, harus senantiasa memahami arti ikrar ini dan mampu merealisasikan nilai-nilainya dalam realitas kehidupannya. Setiap dimensi kehidupannya harus terwarnai dengan nilai-nilai tersebut baik dalam kondisi aman maupun terancam. Namun dalam realitas kehidupan dan fenomena umat, kita menyadari bahwa tidak setiap orang yang memiliki pemahaman yang baik tentang Islam mampu meimplementasikan dalam seluruh sisi-sisi kehidupannya. Dan orang yang mampu mengimplementasikannya belum tentu bisa bertahan sesuai yang diharapkan Islam, yaitu komitmen dan istiqomah dalam memegang ajarannya dalam sepanjang perjalanan hidupnya.
Maka istiqomah dalam memegang tali Islam merupakan kewajiban asasi dan sebuah keniscayaan bagi hamba-hamba Allah yang menginginkan husnul khatimah dan harapan-harapan surgaNya. Rasulullah saw bersabda:
“Rasulullah saw bersabda: “Berlaku moderatlah dan beristiqomah, ketahuilah sesungguhnya tidak ada seorangpun dari kalian yang selamat dengan amalnya. Mereka bertanya: “Dan juga kamu Ya … Rasulullah, Beliau bersabda: “Dan juga aku (tidak selamat juga) hanya saja Allah swt telah meliputiku dengan rahmat dan anugerahNya.” (HR Muslim dari Abu Hurairah)

Istiqomah bukan hanya diperintahkan kepada manusia biasa saja, akan tetapi istiqomah ini juga diperintahkan kepada manusia-manusia besar sepanjang sejarah peradaban dunia, yaitu para Nabi dan Rasul. Perhatikan ayat berikut ini;
“Maka tetaplah (istiqomahlah) kamu pada jalan yang benar, sebagaimana diperintahkan kepadamu dan (juga) orang yang telah taubat beserta kamu dan janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya Dia Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.”(QS 11:112)

Imam Muslim rahimahullah meriwayatkan di dalam Shahihnya;

Abu Bakar bin Abi Syaibah dan Abu Kuraib menuturkan kepada kami. Mereka berdua berkata; Ibnu Numair menuturkan kepada kami [tanda perpindahan sanad] demikian pula Qutaibah bin Sa’id dan Ishaq bin Ibrahim mereka semuanya menuturkan kepada kami dari Jarir [tanda perpindahan sanad] begitu pula Abu Kuraib menuturkan kepada kami. Dia berkata; Abu Usamah menuturkan kepada kami. Mereka semuanya meriwayatkan dari Hisyam bin Urwah dari ayahnya dari Sufyan bin Abdullah ats-Tsaqafi, dia berkata; Aku berkata, “Wahai Rasulullah, katakanlah kepada saya suatu ucapan di dalam Islam yang tidak akan saya tanyakan kepada seorang pun sesudah anda.” Sedangkan dalam penuturan Abu Usamah dengan ungkapan, “orang selain anda”, maka beliau menjawab, “Katakanlah; Aku beriman kepada Allah, kemudian istiqomahlah.” (HR. Muslim dalam Kitab al-Iman, lihat Syarh Nawawi [2/91-92])

Dari Ibnu Abbas R.A: Istiqomahitu memiliki 3 macam arti:Istiqomah dengan lisan (Bertahan terus dalam membaca Syahadat),istiqomah dengan hati (Melakukan segala sesuatu dengan niat dan jujur) danistiqomah dengan jiwa (Selalu melaksanakan ibadah dan ketaatan kepada Allah secara terus-menerus tanpa terputus).

PENGERTIAN ISTIQOMAH

Keutamaan Orang yang Bisa Terus Istiqomah

إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَا

مُوا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلائِكَةُ أَلا

تَخَافُوا وَلا تَحْزَنُوا وَأَبْشِرُوا بِالْجَنَّةِ الَّتِي كُنْتُمْ تُوعَدُونَ

Yang dimaksud istiqomah adalah menempuh jalan (agama) yang lurus (benar) dengan tidak berpaling ke kiri maupun ke kanan. Istiqomah ini mencakup pelaksanaan semua bentuk  ketaatan (kepada Allah) lahir dan batin, dan meninggalkan semua bentuk larangan-Nya.[1]

Inilah pengertian istiqomah yang disebutkan oleh Ibnu Rajab Al Hambali.

Di antara ayat yang menyebutkan keutamaan istiqomah adalah firman Allah Ta'ala,

إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَا

مُوا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلائِكَةُ أَلا

تَخَافُوا وَلا تَحْزَنُوا وَأَبْشِرُوا بِالْجَنَّةِ الَّتِي كُنْتُمْ تُوعَدُونَ

"Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Rabb kami ialah Allah"  kemudian mereka istiqomah pada pendirian mereka , maka malaikat akan turun kepada mereka (dengan mengatakan): "Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu merasa sedih; dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan Allah kepadamu"." (QS. Fushilat: 30)

Menurut Tafsir Aisar, yang dimaksud istiqamah ialah mereka yang betul - betul yakin dengan kebenaran Islam, dengan tidak akan menukarnya dengan kepercayaan lain, serta tetap konsisten menjalankan ibadah dan menjauhi kemungkaran, maka malaikat akan turun kepadanya dua kali. Pertama, ketika hendak menghembuskan nafas terakhir Kedua, ketika bangkit dari kubur menuju akhirat. Malaikat itu berkata, kami akan temani kamu, higga berakhir ke surga, seperti yang telah dijanjikan Allah.( Jilid 4 :57 ).

Diperkuat oleh hadis, seorang sahabat bertanya: " ya Rasul tolong ajarkan sesuatu kepadaku yang paling penting dalam Islam, dan saya tidak akan bertanya lagi, kepada siapapun. Nabi menjawab " Katakanlah aku telah beriman kepada Allah, kemudian istiqamah (Konsisten menjalankan perintah,dan menjauhi larangan.).(HR.Tirmidzi).

Yang dimaksud dengan istiqomah di sini terdapat tiga pendapat di kalangan ahli tafsir:

[1] Istiqomah di atas tauhid, sebagaimana yang dikatakan oleh Abu Bakr Ash Shidiq dan Mujahid,

[2] Istiqomah dalam ketaatan dan menunaikan kewajiban Allah, sebagaimana dikatakan oleh Ibnu 'Abbas, Al Hasan dan Qotadah,

[3] Istiqomah di atas ikhlas dan dalam beramal hingga maut menjemput, sebagaimana  dikatakan oleh Abul 'Aliyah dan As Sudi.[2]

Dan sebenarnya istiqomah bisa mencakup tiga tafsiran ini karena semuanya tidak saling bertentangan.

Ayat di atas menceritakan bahwa orang yang istiqomah dan teguh di atas tauhid dan  ketaatan, maka malaikat pun akan memberi kabar gembira padanya ketika maut menjemput[3]

"Janganlah takut dan janganlah bersedih".

Mujahid, 'Ikrimah, dan Zaid bin Aslam menafsirkan ayat tersebut: "Janganlah takut pada akhirat yang akan kalian hadapi dan janganlah bersedih dengan dunia yang kalian tinggalkan yaitu anak, keluarga, harta dan tanggungan utang. Karena para malaikat nanti yang akan mengurusnya." Begitu pula mereka diberi kabar gembira berupa surga yang dijanjikan. Dia akan mendapat berbagai macam kebaikan dan terlepas dari berbagai  macam kejelekan.[4]

Zaid bin Aslam mengatakan bahwa kabar gembira di sini bukan hanya dikatakan ketika maut menjemput, namun juga ketika di alam kubur dan ketika hari berbangkit. Inilah yang menunjukkan keutamaan seseorang yang bisa istiqomah.

Al Hasan Al Bashri ketika membaca ayat di atas, ia pun berdo'a, "Allahumma anta robbuna, farzuqnal istiqomah (Ya Allah, Engkau adalah Rabb kami. Berikanlah  keistiqomahan pada kami)."[5]

Yang serupa dengan ayat di atas adalah firman Allah subhanahu wa ta'ala,

إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا فَلا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلا هُمْ يَحْزَنُونَ, أُولَئِكَ أَصْحَابُ الْجَنَّةِ خَالِدِينَ فِيهَا جَزَاءً بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ

"Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Rabb kami ialah Allah",  kemudian mereka tetap istiqamah

🔰🔰 *TANYA JAWAB THOLABUL 'ILMI IKHWAN TI 1*🔰🔰

Pertanyaan:

1⃣Ukhty miela, ti 11
mau bertanya ustadz. Kalau istiqomah yg bisa diterapkan dalam keseharian kita apa saja ?jazakillah

✍🏻 Jawab:

1⃣Istiqomah memegang Islam tentu pada seluruh persoalan kehidupan. Sebab Islam itu mengatur seluruh aspek kehidupan manusia. Islam mengatur hubungan manusia dengan Allah SWT, Sang Pencipta dan Pemeliharan alam semesta. Dalam hal ini Islam memiliki perangkat peraturan tentang aqidah dan ibadah. Islam mewajibkan seorang muslim memegang keimanannya kepada Islam sampai akhir hayatnya dan mengharamkan murtad. Islam juga mewajibkan agar seorang muslim hanya beribadah kepada Allah semata. Allah SWT berfirman:

“Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya".(QS. Al Kahfi 110).

Islam memiliki seperangkat peraturan tentang makanan, pakaian, dan akhlaq untuk mengatur hubungan manusia dengan dirinya sendiri. Seorang muslim dituntut konsisten dengan aturan-aturan itu sehingga ia tetap lurus di jalan taqwa. Sekalipun untuk itu mungkin ia mengalami kerugian materi. Misalnya saja, seorang yang telah berjanji untuk datang tepat waktu harus menyewa taksi agar bisa memenuhi janji itu. Ketika seorang muslim dituntut adil, ia berlaku adil kepada semua orang, termasuk kepada diri sendiri. Ia menjauhkan diri dari sikap culas, yakni menuntut adil buat dirinya, tetapi melalaikan keadilan itu terhadap orang lain, lebih-lebih kepada orang yang dianggap musuh. Seorang yang tetap istiqomah, tetap pula keadilannya kepada orang lain, sekalipun kepada musuhnya. Ia hanya ingin memenuhi seruan Allah:

“Hai orang-orang yang beriman, hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al Maidah 8).

Dengan kesadaran bahwa Allah Maha Mengetahui segala perbuatannya, seorang muslim akan tetap istiqomah untuk segala persoalan hidup, baik ketika ia melihat dirinya, ia berhubungan dengan Rabb-nya, maupun ketika berubungan dengan manusia lainnya.  Dalam masalah muamalah misalnya, seorang muslim akan tetap memegang aturan Islam dalam masalah muamalah. Ia akan berjual beli menurut hukum syariah Islam. Ia akan meninggalkan riba, sekalipun dalam riba itu ada keuntungan materi. Jika ada perselisihan di antara dia dengan orang lain ia akan tunduk dengan petunjuk hukum Allah dan Rasul-Nya, sekalipun dengan hukum Allah itu mungkin dia akan kalah dalam perkara.
Contoh nya :
Sholat pada waktu nya,  menjaga perkara sunah dan rutin membaca Al-Qur'an.

💦💦💦💦💦💦💦💦💦💦

2⃣Ukhty desy ti 1
Maaf sya ingin bertnya.gimana caranya supaya bisa trus istiqomah.😊
Syukron.

✍🏻 Jawab:

2⃣Inilah 6 Tips yang bisa diterapkan untuk menjadi hamba Allah yang selalu beristiqomah, atau teguh pendirian dalam menjalankan segala perintah-Nya.

1. Selalu Memiliki Kiat Untuk Mengikuti Petunjuk Agama
Sebagai umat beragama, memang sudah semestinya jika kita selalu mengikuti  pada semua tuntunan yang telah diajarkan dalam agama. Dimana dalam Al-Quran, sabda Rasulullah SAW, serta bimbingan para ulama’ tetap menjadi panutan sebagai benteng dalam memupuk keimanan. Sehingga dari situ akan mampu menghantarkan kita semua untuk menuju jalan keistiqomahan dalam menjalani setiap aturan yang telah ditetapkan.

Bahkan adanya hawa nafsu setan yang selalu membisiki telinga untuk merusak hati dan pikiran akan sirna. Oleh karena itu, Selalu mengikuti apa yang telah termaktub dalam kitab suci Al-Quran, Berittiba’ atau mengikuti tuntunan Rasulullah dan para ulama, Memang menjadi cara yang bijak dalam memupuk keistiqomahan.

2. Memupuk Keilmuan Dan Keikhlasan
Ilmu merupakan jalan untuk menuju kehidupan dunia dan akhirat. Jika kita menginginkan urusan dunia menjadi lancar, maka tentu dengan menggunakan ilmu. Dan jika kita berkeinginan untuk mencapai urusan akhirat, maka ilmu juga menjadi jalannya. Selain itu, Dengan cara menguatkan keilmuan dengan penuh keikhlasan, maka memang sangat luar bisa manfaat yang kita dapatkan. Salah satunya yakni mudah untuk istiqomah dalam menjalankan segala perintah agama, dan benar-benar hanya mengharap ridho Allah SWT semata.

Oleh karena itu, selalu menguatkan keilmuan dan keikhlasan inilah yang menjadi salah satu cara yang bisa anda tempuh agar menjadikan diri tetap konsisten dan istiqomah dalam segala hal. Terlebih lagi dalam menunaikan ibadah kepada Sang Pencipta.

3. Memperbanyak Berdoa
Untuk menjadi hamba yang selalu memiliki jiwa dan raga istiqomah dalam beribadah, Tentu hal demikian juga harus diimbangi dengan do’a. Dimana doa memang merupakan senjata bagi setiap orang muslim.

Sehingga selalu memanjatkan do’a agar bisa diberikan keistiqomahan dalam menjalankan setiap perintah-Nya, dan dijauhkan dari hal-hal yang buruk memang sangat diperlukan. Oleh karena itu, selain usaha yang kita tempuh agar bisa istiqomah, Do’a juga menjadi salah satu hal yang bisa anda terapkan dalam kehidupan sehari-hari.

4. Mengambil Hikmah Dari Cerita Para Nabi Dan Orang Sholeh
Ketika kita mendengarkan kisah atau cerita yang telah dijalani oleh para Nabi dan orang-orang sholeh tentang kesabaran, keteguhan hati mereka, dan hal lainnya, Maka hal demikian akan menjadi motivator bagi kita untuk memberi semangat. Dengan begitu, kita bisa selalu berlomba-lomba beristiqomah dalam menjalankan semua amanat Allah SWT.
Sehingga dengan cara mengambil hikmah dari cerita Nabi dan orang-orang sholeh tersebut, menjadi cara untuk mendongkrak hati dan pikiran kita agar bisa istiqomah.

5. Bersahabat Dengan Orang Sholeh
Bergaul dengan orang-orang sholeh, maka secara tidak langsung akan menjadi pengingat bagi kita. Sekaligus mampu menyuplai diri untuk tetap beristiqomah dalam menjalankan aturan yang telah ditetapkan agama. Demikian pula hal tersebut juga diperkuat dengan firman Allah SWT sebagai berikut :

“..Dan janganlah kamu cenderung kepada orang-orang yang zalim yang menyebabkan kamu disentuh api neraka…” (QS.Hud [12]:113)

Memang sudah sepantasnya jika kita memiliki kiat agar selalu beristiqomah, maka setidaknya kita bisa selalu bersanding dengan orang-orang sholeh. Sehingga mampu mendorong jiwa dan raga untuk tetap beriman dan taat kepada Sang Pencipta.

6. Mengingat Pahala Dan Keistimewaan Bagi Orang-orang Yang Istiqomah
Selain bersanding dengan orang-orang sholeh agar bisa beristiqomah, Maka mengingat pahala bagi  hamba Allah SWT yang sanggup beristiqomah, Hal tersebut juga menjadi penyemangat agar bisa selalu istiqomah dalam menjalankan sesuatu. Terlebih lagi dalam menjalankan aturan agama.

💦💦💦💦💦💦💦💦💦💦

3⃣Ukhty ismi, ti 11
ustadz saya mau tanya, bagaimana cara atau mempertahan kan istiqomah kita agar tidak goyah? Dan bagai mna cara membangun yg istiqomah dengan kokoh? Jazakillah

✍🏻 Jawab:

3⃣Cara mempertahankan istiqomah dengan bertekad dan sungguh-sungguh tidak mudah goyah dengan hal apa pun.. Istiqomah yang kokoh yaitu menyelami dan memahami Al-Qur'an secara utuh serta berkumpul dengan orang yang shalih.

💦💦💦💦💦💦💦💦💦💦

4⃣Ukhty Arkhan ti 11
Assalamualaikum ustadz..
Jika ad seseorang yg di ajak untk mghadiri majelis taklim..
Dmna dia adlh panitia dri majelis tsb..
Tp sejak menikah dia jarg taklim..
Dn jawaban nya selalu ga dpt ijin dri suaminy, in bs d sebut istiqomah ga ustadz?

✍🏻 Jawab:

4⃣Wa'alaikum salam
Seseorang yang istiqomah tidak terhalang oleh apa pun.. Maka suami ya bijak dan Alim tentu tidak akan melarang istri nya untuk mencari ilmu.

💦💦💦💦💦💦💦💦💦💦

5⃣ Akh wisnu
Assalamu'alaikum ustadz... Sy mohon di jabarkan mengenai Istiqomah, tawakal , sabar dan ikhlas... Dan bgm caranya itu bisa mjd satu paket yg secara konsisten bisa terus sy lakukan...

✍🏻 Jawab:

5⃣Wa'alaikum salam
Istiqomah : pelaksanakan secara konsisten dan sungguh-sungguh menjalankan ibadah hanya kepada Allah.
Tawakal : berserah diri hanya kepada Allah dengan penuh keyakinan.
Sabar : teguh setiap kosekwennya.
Ikhlas : menerima dengan tulus setiap ibadah yang di jalankan nya.
Ini semua nya dapat di jalankan bersamaan dengan sungguh-sungguh dan penuh keyakinan dalam menjalankannya.

💦💦💦💦💦💦💦💦💦💦

6⃣ Ukhti Tuti ti 11
Assalamualaikum bagaimana cara agar lebih istiqomah lagi,soalnya kan kadang namanya manusia suka gk istiqomah baik hafalan atau ke sendirian nya ustadzah syukron😋😋

✍🏻 Jawab:

6⃣Wa'alaikum salam
Istiqomah ada dalam jiwa yang yakin dan tak terhalang oleh apa pun ketika sendiri maupun bersama.  Letak nya berada pada kuat nya iman dan taqwa nya di setiap menjalankan ibadah

💦💦💦💦💦💦💦💦💦💦

7⃣ukhti laras
asaalamualaikum ustadz ..
jika kita dihadapkan dlm 2 pilihan,msalkan org tua angkat tdk setuju dngan perubahan kita k yg lebih baik,maka apa yg hrus kt dahulukan antara orangtua angkat atau  istiqomah d jalan Allah.. apa yg hrus kita dahulukan?
jazakallah khair🙏🏻

✍🏻 Jawab:

7⃣Wa'alaikum salam
Istiqomah itu hanya kepada Allah. Bukan kepada makhluq.. Maka orang tua angkat yang bijak akan menerima kemuliaan islam

💦💦💦💦💦💦💦💦💦💦

8⃣ Akh dedy
Hijrah itukan mudah sedang  Istiqomah susah
Seperti yg kita tau bahwa iman itu naik dan turun

Adakah doa khusus ?

✍🏻 Jawab:

8⃣setiap muslim dan muslimah agar ia senantiasa sabar, tegar dan istiqomah di atas agama Islam dan dalam melaksanakan amal-amal ketaatan kepada Allah Ta’ala.

(*) DOA PERTAMA:

رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ
‘Robbanaa Laa Tuzigh Quluubanaa Ba’da Idz Hadaitanaa wa Hab Lanaa Min-Ladunka Rohmatan, innaka Antal-Wahhaab’

Artinya: “Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkau-lah Dzat yang Maha Pemberi (karunia).” (QS. Ali Imran: 8).

(*) DOA KEDUA:

رَبَّنَا أَفْرِغْ عَلَيْنَا صَبْرًا وَثَبِّتْ أَقْدَامَنَا وَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ

‘Robbanaa Afrigh ‘Alainaa Shobron wa Tsabbit Aqdaamanaa wanshurnaa ‘Alal Qoumil Kaafiriin’.

Artinya: “Wahai Tuhan kami, limpahkanlah kesabaran atas diri kami, dan teguhkanlah pendirian kami dan tolonglah kami terhadap orang-orang kafir.” (QS. Al Baqarah: 250).

(*) DOA KETIGA:

يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِى عَلَى دِينِكَ

‘Ya Muqollibal Quluubi Tsabbit Qolbiy ‘Alaa Diinika’.

Artinya: “Wahai Dzat yang Maha Membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu.” (HR. At-Tirmidzi no.3522, imam Ahmad IV/302, Al-Hakim I/525. Lihat Shohih Sunan At-Tirmidzi no.2792).

» Do’a ini merupakan doa yang paling sering dipanjatkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam.

(*) DOA KEEMPAT:

اللَّهُمَّ مُصَرِّفَ الْقُلُوبِ صَرِّفْ قُلُوبَنَا عَلَى طَاعَتِكَ

‘Allaahumma Mushorrifal Quluub, Shorrif Quluubanaa ‘Alaa Tho’atika’

Artinya: “Ya Allah, Dzat yang mengarahkan hati, arahkanlah hati-hati kami untuk selalu taat kepada-Mu.” (HR. Muslim).

🍂🍃🍂
- Facebook : Tholabul'ilmi Group
-  Instagram : Tholabulilmi_ig
- www.tholabulilmi.org
- Fp Tholabul'ilmi Fanpage
- tumblr tholabulilmiwa
- Telegram @kajiantholabulilmi

▶▶▶
Gabung Yuk
Caranya Ketik :
👉🏽Nama#L/P#Domisili#no.WA
Kirim ke :

[WhatsApp]
@dmin TI
081311285379
087822101289
🌷🐚🌷🐚🌷🐚🌷🐚🌷

Komentar

Postingan populer dari blog ini

GANGGUAN JIN ASYIQ DAN PENYEBABNYA

Praktek Kerja Lapangan (PKL) - bagian 2

TA'ARUF