JANDA, HARUSKAH MENIKAH LAGI?

••••••••••══✿❀✿❀✿══•••••••••••
    🔰WE ARE THOLABUL'ILMI 🔰
•••••••••••══✿❀✿❀✿══••••••••••

https://www.instagram.com/p/BnXGsuLBVCg/?utm_source=ig_share_sheet&igshid=dvri4l1dv6hb

Banyak kita jumpai seorang wanita yang ditinggal mati suaminya, sehingga akhirnya menjadi janda dan harus merawat anak anaknya sendiri.

Dalam kondisi semacam ini manakah yang lebih utama bagi wanita tersebut.. ?
Tidak perlu menikah lagi sehingga bisa fokus merawat anak anaknya atau lebih utama bagi mereka untuk menikah lagi ?

Yang lebih utama bagi wanita tersebut itu berbeda beda sesuai dengan kondisi masing masing wanita tersebut.

Jika wanita tersebut masih muda, masih memiliki syahwat biologis, khawatir terjadi fitnah pada dirinya ( yaitu zina ) dan masih membutuhkan suami yang bisa menjaga kehormatannya dan mencegahnya dari zina,
Maka dalam kondisi semacam ini hendaknya wanita tersebut menikah dengan seseorang yg bisa menjaganya dan bisa mewujudkan kebaikan bagi dirinya dan anak anaknya.

Demikian juga jika wanita tersebut tidak mampu membesarkan atau merawat anak anaknya sendiri.

Namun hal ini tentunya perlu dikomunikasikan dengan calon suami, karena pada asalnya
suaminya yang baru tersebut tidak memiliki kewajiban untuk menafkahi anak anak dari mendiang suaminya.

Dalam hal ini perlu dibuat perjanjian dengan calon suami agar tidak dipisahkan dari anak anaknya setelah menikah dan calon suami bersedia merawat anak anaknya secara bersama sama.

Adapun jika wanita tersebut sudah cukup tua tidak lagi memiliki hasrat atau kebutuhan terhadap laki laki, atau jika menikah justru akan menyibukkan dirinya sehingga tidak optimal dalam merawat anak anaknya.
Atau justru anak anaknya akan menjadi terlantar. Atau jika wanita tersebut tidak bisa menggabungkan antara hak suami dan hak anak anaknya, baik dalam hal perhatian dan kasih sayang maka dalam kondisi semacam ini wanita tersebut boleh untuk tidak menikah lagi dan tetap bertahan merawat anak anaknya sendiri

Semoga wanita tersebut mendapatkan pahala yang besar di sisi Allah Ta’ala.

Gambaran kasus semacam ini kita jumpai pada masa Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam.

Bahkan terdapat hadits yang berisi pujian kepada wanita yang rela bertahan menjanda karena sibuk merawat anak anaknya.

Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam bersabda :

خَيْرُ نِسَاءٍ رَكِبْنَ الإِبِلَ صَالِحُ نِسَاءِ قُرَيْشٍ، أَحْنَاهُ عَلَى وَلَدٍ فِي صِغَرِهِ، وَأَرْعَاهُ عَلَى زَوْجٍ فِي ذَاتِ يَدِهِ

“Sebaik baik wanita yang menaiki unta adalah wanita wanita shalihah dari orang Quraisy, yaitu wanita yang demikian sayang kepada anak di masa kecilnya  dan wanita yg paling perhatian dalam menjaga harta suami”
( HR . Bukhari no . 5082 dan Muslim no. 2527 )

Dalam riwayat Muslim disebutkan :

أَحْنَاهُ عَلَى يَتِيمٍ فِي صِغَرِهِ

“ Demikian sayang terhadap anak yatim di usia kecilnya ”

Dalam hadits riwayat Muslim disebutkan kisah awal mula sabda Nabi shalallahu ‘alaihi wa salam tersebut di atas Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu
beliau menceritakan :

أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، خَطَبَ أُمَّ هَانِئٍ، بِنْتَ أَبِي طَالِبٍ فَقَالَتْ: يَا رَسُولَ اللهِ، إِنِّي قَدْ كَبِرْتُ، وَلِي عِيَالٌ، فَقَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «خَيْرُ نِسَاءٍ رَكِبْنَ»

“ Nabi shalallahu ‘alaihi wa salam suatu ketika melamar sepupunya , Ummu Hani’ binti Abu Thalib. Ummu Hani’ berkata :
“ Wahai Rasulullah , sesungguhnya aku sudah tua dan aku memiliki anak anak ”

Lalu Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam bersabda :

خَيْرُ نِسَاءٍ رَكِبْنَ الإِبِلَ

“ Sebaik-baik wanita yg menaiki unta adalah : “ kemudian beliau mengucapkan hadits di atas "
(HR . Muslim no. 201)

Dalam hadits di atas Ummu Hani’ menolak lamaran Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam dengan alasan ingin berkonsentrasi dalam mengurus anak anak.
Lalu Nabi shalallahu ‘alaihi wa salam memuji Ummu Hani’ dengan hadits di atas . .

Dalam hadits di atas . .
terdapat lafadz :

  أَحْنَاهُ

(sangat sayang) yg berasal dari kata :
الحانية

(Haniyah)

An-Nawawi rahimahullah menjelaskan pengertian :
“Haniyah”

والحانية على ولدها التي تقوم عليهم بعد يتمهم فلا تتزوج فإن تزوجت فليست بحانية قال الهروي

“ Yg dimaksud “Haniyah” (sangat sayang) terhadap anak anaknya adalah wanita yang mengurusi anak anak mereka setelah menjadi yatim, sehingga wanita tersebut tidak menikah lagi.
Apabila dia menikah lagi maka tidak lagi disebut “ haniyah ”
Hal ini dikutip dari Al-Harawi ” (Syarh Shahih Muslim , 5/388 )

Akan tetapi hal ini tidaklah bersifat mutlak, Karena Nabi shalallahu ‘alaihi wa salam Menikah dengan Ummu Salamah setelah beliau berstatus janda dan memiliki anak anak.

Ummu Salamah radhiallahu ‘anha menceritakan :
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam mengutus Khathib bin Abi Balta’ah tuk melamarku. Aku berkata kepadanya :
"Sesungguhnya aku memiliki anak dan aku juga seorang pencemburu"

Lalu Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam bersabda :

أَمَّا ابْنَتُهَا فَنَدْعُو اللهَ أَنْ يُغْنِيَهَا عَنْهَا، وَأَدْعُو اللهَ أَنْ يَذْهَبَ بِالْغَيْرَةِ

"Adapun anak anaknya, kami berdo'a kepada Allah agar mencukupinya. Dan aku berdo'a kepada Allah Ta’ala untuk menghilangkan cemburu yang berlebihan”
(HR.Muslim no. 918)

Demikian pula Asma’ binti ‘Umais radhiallahu ‘anha, menikah lagi dengan Abu Bakr Ash -Shiddiq radhiallahu ‘anhu setelah ditinggal mati suaminya, Ja’far bin Abi Thalib radhiallahu ‘anhu. Kemudian beliau menikah lagi dengan ‘Ali sepeninggal Abu Bakr radhiallahu ‘anhum.

Kesimpulan :
Masalah ini (menikah lagi atau tidak, ketika menjadi janda dan memiliki anak)
itu berbeda beda sesuai dengan perbedaan kondisi masing masing wanita tersebut

Dalam kondisi tertentu bisa jadi menikah itu lebih utama.

Wallahu a’lam . .

(Disarikan dari kitab Fiqh Tarbiyatil Abna’
karya Syaikh Musthafa Al-‘Adawi , hal. 63-64 penerbit Daar Ibnu Rajab , tahun 1423)

•••┈┈•┈┈•⊰✿📚✿⊱•┈┈•┈┈•••
Website :

Website Tholabul'ilmi: tholabulilmiindonesia.blogspot.com
Website Josh:
JOSHindonesia.blogspot.com
Website Laskar Subuh:
Laskarsubuhindonesia.blogspot.com
Telegram :
t.me/tholabulilmiWA
facebook FP :
m.facebook.com/TholabulilmiWhatsApp
facebook Group :
m.facebook.com/profile.php?id=183387271707797

Follow IG Tholabul'ilmi WA :

▶Gabung Komunitas Tholabul'ilmi :
Ketik : GabungTI#Nama#Domisili#Status#L/P
Kirim ke:
~ Ukh Susan Anisya :
+6285374450956
~ Ukh Petty Nusaybah :
+6285266812579

•••┈┈•┈┈•⊰✿🔰✿⊱•┈┈•┈┈•••
    🔰WE ARE THOLABUL'ILMI🔰

Komentar

Postingan populer dari blog ini

GANGGUAN JIN ASYIQ DAN PENYEBABNYA

TA'ARUF

Praktek Kerja Lapangan (PKL) - bagian 2