ALASANYA HANYA TRADISI

••••••••••══✿❀✿❀✿══•••••••••••
    🔰WE ARE THOLABUL'ILMI 🔰
•••••••••••══✿❀✿❀✿══••••••••••

Ada yang mengamalkan suatu ibadah yang tidak ada tuntunan, alasannya, “ Ini kan sudah jadi tradisi yang turun temurun. ”

Alasan seperti ini dikemukakan pula oleh orang musyrik dahulu di masa silam.
Mereka beralasan dengan tradisi, sama dengan orang orang saat ini.

Inilah alasan orang musyrik :

ﺇِﻧَّﺎ ﻭَﺟَﺪْﻧَﺎ ﺁَﺑَﺎﺀَﻧَﺎ ﻋَﻠَﻰ ﺃُﻣَّﺔٍ ﻭَﺇِﻧَّﺎ ﻋَﻠَﻰ ﺁَﺛَﺎﺭِﻫِﻢْ ﻣُﻘْﺘَﺪُﻭﻥَ

“Sesungguhnya kami mendapati bapak bapak kami menganut suatu agama dan sesungguhnya kami adalah pengikut jejak jejak mereka”
(QS. Az Zukhruf: 22).

Sama halnya juga dengan penyembah berhala di masa Nabi Ibrahim. Ketika Ibrahim bertanya pada ayah dan kaumnya :

ﺇِﺫْ ﻗَﺎﻝَ ﻟِﺄَﺑِﻴﻪِ ﻭَﻗَﻮْﻣِﻪِ ﻣَﺎ ﻫَﺬِﻩِ ﺍﻟﺘَّﻤَﺎﺛِﻴﻞُ ﺍﻟَّﺘِﻲ ﺃَﻧْﺘُﻢْ ﻟَﻬَﺎ ﻋَﺎﻛِﻔُﻮﻥَ

( Ingatlah), ketika Ibrahim berkata kepada bapaknya dan kaumnya: “Patung-patung apakah ini yang kamu tekun beribadat kepadanya? ”
(QS. Al Anbiya’: 52).

Kaumnya malah menjawab :

ﻗَﺎﻟُﻮﺍ ﻭَﺟَﺪْﻧَﺎ ﺁَﺑَﺎﺀَﻧَﺎ ﻟَﻬَﺎ ﻋَﺎﺑِﺪِﻳﻦَ

“Mereka menjawab: “Kami mendapati bapak bapak kami menyembahnya.”
(QS. Al Anbiya’: 53).

Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab dalam kitabnya Masail Jahiliyyah berkata :
“Sifat orang jahiliyyah adalah biasa berdalil dengan tradisi nenek moyangnya dahulu. Sebagaimana kata Fir’aun :

ﻗَﺎﻝَ ﻓَﻤَﺎ ﺑَﺎﻝُ ﺍﻟْﻘُﺮُﻭﻥِ ﺍﻟْﺄُﻭﻟَﻰ

“Berkata Fir’aun: “Maka bagaimanakah keadaan umat-umat yang dahulu?”
(QS. Thaha: 51).

Begitu pula kata kaum Nuh :

ﻣَﺎ ﺳَﻤِﻌْﻨَﺎ ﺑِﻬَﺬَﺍ ﻓِﻲ ﺁَﺑَﺎﺋِﻨَﺎ ﺍﻟْﺄَﻭَّﻟِﻴﻦَ

“Belum pernah kami mendengar ajaran seperti ini pada masa nenek moyang kami yang dahulu”
(QS. Al Mukminun: 24).”

Kaum Quraisy pun beralasan seperti itu :

ﻣَﺎ ﺳَﻤِﻌْﻨَﺎ ﺑِﻬَﺬَﺍ ﻓِﻲ ﺍﻟْﻤِﻠَّﺔِ ﺍﻟْﺂَﺧِﺮَﺓِ ﺇِﻥْ ﻫَﺬَﺍ ﺇِﻟَّﺎ ﺍﺧْﺘِﻠَﺎﻕٌ

“Kami tidak pernah mendengar hal ini dalam agama yang terakhir; ini (mengesakan Allah), tidak lain hanyalah (dusta) yang diada adakan”
(QS. Shaad: 7)

Jadi semuanya beralasan ketika dituntut mengikuti ajaran Rasul
shallallahu ‘alaihi wa sallam, alasan mereka adalah bagaimana dengan ajaran nenek moyang yang sudah mentradisi. Itu saja alasannya.

Padahal watak seperti ini hanya mengekor beo dari ajarannya orang musyrik dan jahiliyyah.
Berdalil adalah dengan mengemukakan dalil Al Quran dan As Sunnah, bukan beralasan ini sudah jadi tradisi semata.

Beda halnya kalau yang jadi ajaran adalah nenek moyang yang shaleh. Seperti yang dialamai Nabi Yusuf ‘alaihis salam,

ﻭَﺍﺗَّﺒَﻌْﺖُ ﻣِﻠَّﺔَ ﺁَﺑَﺎﺋِﻲ ﺇِﺑْﺮَﺍﻫِﻴﻢَ ﻭَﺇِﺳْﺤَﺎﻕَ ﻭَﻳَﻌْﻘُﻮﺏَ ﻣَﺎ ﻛَﺎﻥَ ﻟَﻨَﺎ ﺃَﻥْ ﻧُﺸْﺮِﻙَ ﺑِﺎﻟﻠَّﻪِ ﻣِﻦْ ﺷَﻲْﺀٍ

“Dan aku pengikut agama bapak bapakku yaitu Ibrahim, Ishak dan Ya’qub. Tiadalah patut bagi kami (para Nabi) mempersekutukan sesuatu apapun dengan Allah.”
(QS. Yusuf: 38).

Yang Nabi Yusuf ‘alaihis salam ikuti adalah nenek moyang yang shaleh yang membawa ajaran tauhid dan ajaran Islam yang benar.

Wallahu a’lam .

•••┈┈•┈┈•⊰✿📚✿⊱•┈┈•┈┈•••
Website :

Website Tholabul'ilmi: tholabulilmiindonesia.blogspot.com
Website Josh:
JOSHindonesia.blogspot.com
Website Laskar Subuh:
Laskarsubuhindonesia.blogspot.com
Telegram :
t.me/tholabulilmiWA
facebook FP :
m.facebook.com/TholabulilmiWhatsApp
facebook Group :
m.facebook.com/profile.php?id=183387271707797

Follow IG Tholabul'ilmi WA :
https://www.instagram.com/p/BnpHrQXBDHx/?utm_source=ig_share_sheet&igshid=pidgpvecr8ak

▶ Gabung Komunitas Tholabul'ilmi :
Ketik : GabungTI#Nama#Domisili#Status#L/P
Kirim ke:
~ Ukh Susan Anisya :
+6285374450956
~ Ukh Petty Nusaybah :
+6285266812579

•••┈┈•┈┈•⊰✿🔰✿⊱•┈┈•┈┈•••
    🔰WE ARE THOLABUL'ILMI🔰

Komentar

Postingan populer dari blog ini

GANGGUAN JIN ASYIQ DAN PENYEBABNYA

TA'ARUF

Praktek Kerja Lapangan (PKL) - bagian 2