Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2017

HAKEKAT RUMAH YANG SERING DIKUNJUNGI TAMU

Diriwayatkan ada seorang lelaki yang senang kedatangan tamu. Namun isterinya menunjukkan sikap sebaliknya. Setiap kali ia membawa tamu kerumah, isterinya menunjukkan sikap yang tidak baik. Orang itu mengeluhkan keadaan ini kepada Rasulullah Saw. Mendengar itu, Rasulullah Saw bersabda : Katakan kepada isterimu, hari ini Aku dan beberapa orang sahabatku akan bertamu ke rumahmu. Rasulullah Saw berpesan kepada orang Itu : Dan katakan kepada isterimu supaya ia memerhatikan tamu saat masuk dan keluar rumah. Isteri laki-laki itu melakukan apa yang diperintahkan Rasulullah Saw. Pada saat tamu masuk, ia melihat mereka membawa daging dan buah-buahan yang banyak dan pada saat keluar mereka membawa keluar ular dan kala jengking yang begitu banyak. Rasulullah Saw Bersabda : KEDATANGAN TAMU kerumah MENDATANGKAN KURNIA YANG BANYAK ke dalam  rumah dan PADA SAAT PERGI, MEREKA MEMBAWA KELUAR BERBAGAI BENCANA. Dengan menyaksikan hal itu, wanita itu pun berubah menjadi orang yang suka menerima

Tunaikanlah Qadha’ (Tanggungan) Puasa Terlebih Dahulu

📖 📖 🍃 Lebih baik bagi seseorang yang masih memiliki qadha’ puasa Ramadhan untuk menunaikannya daripada melakukan puasa Syawal. Karena tentu saja perkara yang wajib haruslah lebih diutamakan daripada perkara yang sunnah. Alasan lainnya adalah karena dalam hadits di atas Nabi mengatakan, “Barangsiapa berpuasa Ramadhan”. Jadi, apabila puasa Ramadhannya belum sempurna karena masih ada tanggungan puasa, maka tanggungan tersebut harus ditunaikan terlebih dahulu agar mendapatkan pahala semisal puasa setahun penuh. 🍃 Apabila seseorang menunaikan puasa Syawal terlebih dahulu dan masih ada tanggungan puasa, maka puasanya dianggap puasa sunnah muthlaq (puasa sunnah biasa) dan tidak mendapatkan ganjaran puasa Syawal karena kita kembali ke perkataan Nabi tadi, “Barang siapa berpuasa Ramadhan.”(Lihat Syarhul Mumthi’, 3/89, 100) ‼ Catatan : Adapun puasa sunnah selain puasa Syawal, maka boleh seseorang mendahulukannya dari mengqadha’ puasa yang wajib selama masih ada waktu lapang untuk menunaik

Lelah Karena Ibadah

Lelah Karena Ibadah (Nasehat Indah Pasca Ramadhan) ------------------------------------------------ Bismillah was shalatu was salamu ‘ala Rasulillah, wa ba’du, Di penghujung Ramadhan, banyak kaum Muslimin yang mengalami kelelahan… lelah fisik, meskipun semangat tetap membara… Namun kita perlu igat, Semua manusia pasti mengalami kelelahan. Karena bagian dari Sunnatullah, setiap makhluk bernyawa – selain Malaikat – pasti mengalami kelelahan. Allah berfirman, menceritakan kondisi Malaikat, وَلَهُ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَمَنْ عِنْدَهُ لَا يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِهِ وَلَا يَسْتَحْسِرُونَ , يُسَبِّحُونَ اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ لَا يَفْتُرُونَ Dan Malaikat-malaikat yang di sisi-Nya, mereka tiada mempunyai rasa angkuh untuk menyembah-Nya dan tiada (pula) merasa letih. Mereka selalu bertasbih malam dan siang tiada henti-hentinya. (QS. al-Anbiya: 19-20) Manusia bukan Malaikat. Sehingga kita mengalami keletihan ketika beribadah. Sebenarnya kami hanya ingin menekanka

KELUARGA NABI SAW DI HARI RAYA

PADA saat malam Takbiran, Ali ibn Abi Thalib terlihat sibuk membagi-bagikan gandum dan kurma. Bersama istrinya, Sayyidah Fathimah az-Zahra, Ali menyiapkan tiga karung gandum dan dua karung kurma. Terihat, Sayyidina Ali memanggul gandum, sementara istrinya Fathimah menuntun Hasan dan Husein. Mereka sekeluarga mendatangi kaum fakir miskin untuk disantuni. Esok harinya tiba salat ‘Idul Fitri. Mereka sekeluarga khusyuk mengikuti salat jama’ah dan mendengarkan khutbah. Selepas khutbah ‘Id selesai, keluarga Rasulullah Saw. itu pulang ke rumah dengan wajah berseri-seri. Sahabat beliau, Ibnu Rafi’i bermaksud untuk mengucapkan selamat ‘Idul Fitri kepada keluarga putri Rasulullah Saw. Sampai di depan pintu rumah, alangkah tercengang Ibnu Rafi’i melihat apa yang dimakan oleh keluarga Rasulullah itu. Sayyidina Ali, Sayyidatuna Fathimah, Sayyidina Hasan dan Sayyidina Husein yang masih balita, dalam ‘Idul Fitri makanannya adalah gandum tanpa mentega, gandum basi yang baunya tercium oleh sahabat N

Kesedihan Orang Beriman Di Penghujung Ramadhan

🍃 Waktu seperti begitu cepat berlalu. Kita kini telah berada di penghujung Ramadhan, yang artinya tinggal beberapa hari lagi bulan suci ini akan pergi. Kalau kita perhatikan masyarakat di sekeliling kita, sebagian mereka bahkan mulai disibukkan dengan hiruk pikuk Idul Fitri. Luapan kegembiraan sudah terasa. Mall-mall menjadi padat. Lalu lintas lambat merayap. Banyak rumah berganti cat. Baju baru dan makanan enak juga telah siap. ☘ Jika demikian gempitanya masyarakat kita berbahagia di penghujung akhir Ramadhan, tidak demikian dengan para sahabat dan salafus shalih. Semakin dekat dengan akhir Ramadhan, kesedihan justru menggelayuti generasi terbaik itu. Tentu saja kalau tiba hari raya Idul Fitri mereka juga bergembira karena Id adalah hari kegembiraan. Namun di akhir Ramadhan seperti ini, ada nuansa kesedihan yang sepertinya tidak kita miliki di masa modern ini. 🌹 Mengapa para sahabat dan orang-orang shalih bersedih ketika Ramadhan hampir berakhir? Kita bisa menangkap alasan kesedih

Hukum Perpajakan

ﻳَﺎ ﺃَﻳُّﻬَﺎ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﺁﻣَﻨُﻮﺍ ﻻ ﺗَﺄْﻛُﻠُﻮﺍ ﺃَﻣْﻮَﺍﻟَﻜُﻢْ ﺑَﻴْﻨَﻜُﻢْ ﺑِﺎﻟْﺒَﺎﻃِﻞِ ﺇِﻟَّﺎ ﺃَﻥْ ﺗَﻜُﻮﻥَ ﺗِﺠَﺎﺭَﺓً ﻋَﻦْ ﺗَﺮَﺍﺽٍ ﻣِﻨْﻜُﻢْ “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka diantara kamu.” (Qs. An Nisa’: 29) Pajak dikenal dengan nama ﺍﻟْﻌُﺸْﺮُ (Al-Usyr) atau ﺍﻟْﻤَﻜْﺲُ (Al-Maks), atau bisa juga disebut ﻟﻀَّﺮِﻳْﺒَﺔُ (Adh-Dharibah), yang artinya adalah ; “Pungutan yang ditarik dari rakyat oleh para penarik pajak” Pajak atau yang dalam bahasa arab disebut dengan al muksu adalah salah satu pungutan yang diharamkan, dan bahkan pelakunya diancam dengan siksa neraka: ﺇِﻥَّ ﺻَﺎﺣِﺐَ ﺍﻟﻤُﻜْﺲِ ﻓِﻲ ﺍﻟﻨَّﺎﺭِ . ﺭﻭﺍﻩ ﺃﺣﻤﺪ ﻭﺍﻟﻄﺒﺮﺍﻧﻲ ﻓﻲ ﺍﻟﻜﺒﻴﺮ ﻣﻦ ﺭﻭﺍﻳﺔ ﺭﻭﻳﻔﻊ ﺑﻦ ﺛﺎﺑﺖ ﺭﺿﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻨﻪ ، ﻭﺻﺤﺤﻪ ﺍﻷﻟﺒﺎﻧﻲ “Sesungguhnya pemungut pajak akan masuk neraka.” (Riwayat Ahmad dan At Thobrany dalam kitab Al Mu’jam Al Kabir dari riwayat sahabat Ruwaifi’ bin Tsabit radhiallahu ‘anhu, dan hadi

KESALAHAN YANG HARUS DIHINDARI SAAT IDUL FITRI

📝 KSI Kursus Studi Islam EDISI           : SUPLEMENT Judul            : FIQIH Sub Judul     : KESALAHAN YANG HARUS DIHINDARI SAAT IDUL FITRI ===📚=== Berikut ini adalah beberapa hal yang harus dihindari saat ‘Idul Fitri berdasar al-Qur’an dan Sunnah. 1. Terlalu sibuk keliling silaturrahmi sehingga mengabaikan Sholat 5 waktu. Silaturrahmi memang kewajiban dan berpahala, namun jangan sampai meninggalkan kewajiban yang lain, yakni Sholat 5 waktu. Sesibuk apapun kita tak diperbolehkan meninggalkan sholat. Bahkan sebagian besar ulama mengatakan bahwa meninggalkan sholat hukumnya Dosa Besar dan dapat menyebabkan seseorang keluar dari Islam. 2. Keluarnya para wanita dengan berbagai dandanan, perhiasan, dan model pakaian yang menampakan aurat atau transparan, serta aroma parfum yang menimbulkan syahwat Seorang wanita muslimah ketika hari raya bukan dilarang keluar rumah. Boleh keluar rumah untuk tujuan yang baik seperti silaturrahmi. Namun jangan sampai ketika keluar rumah justru me

HUKUM TAKBIR BERJAMA’AH

🔰We Are Tholabul'ilmi Oleh : Buya Yahya بسم الله الرحمن الرحيم  الحمد لله رب العالمين و الصلاة و السلام على رسول الله سيدنا محمد بن عبد الله و على أله و صحبه و من والاه. أما بعد 1. Ta kbir di Malam Hari Raya Bertakbir di malam hari raya adalah merupakan sunnah Nabi Muhammad  yang amat perlu untuk di lestarikan dalam menampakkan dan mengangkat syi’ar Islam.Para ulama dari masa kemasa sudah biasa mengajak ummat untuk melakukan takbir baik setelah sholat (Takbir Muqoyyad) atau di luar sholat (Takbir Mursal).  Lebih lagi takbir dengan mengangkat suara secara kompak yang bisa menjadikan suara semakin bergema dan berwibawa adalah yang biasa dilakukan ulama dan ummat dari masa ke masa. Akan tetapi ada sekelompok kecil dari orang yang hidup di akhir zaman ini begitu berani mencaci dan membid’ahkan takbir bersama-sama. Dan sungguh pembid’ahan ini tidak pernah keluar dari mulut para salaf (ulama terdahulu). Mari kita cermati riwayat-riwayat berikut ini yang menjadi sandaran para ula

Ramadhan Akan Berlalu

Menebar Kajian Sunnah: Saudaraku, masih ingatkah hadits berikut ini: "Celaka seseorang yang memasuki bulan Ramadhan kemudian Ramadhan itu berlalu namun dosanya tidak diampuni oleh Allah." (HR. Tirmidzi) Jika hilal terlihat, maka Ramadhan akan berlalu tepat dengan tenggelamnya mentari esok hari. Masihkah kita tenggelam dalam eforia kemenangan yang belum nyata?! Segarkan lagi ingatan kita... Berapa dosa yang kita lakukan di bulan suci ini?? Benar... kita berpuasa, namun apakah kita mempuasakan tubuh kita dari dosa? Benar... kita telah tarawih, namun berapakah tarawih yang kita lakukan dengan khusyu'? Benar... kita telah mengkhatamkan Al-Quran, tapi berapa ayat kah yang berhasil kita resapi dan tuangkan dalam kehidupan sehari-hari? Masih layakkah kita merayakan hari kemenangan di esok lusa? Saudaraku, jangan berkecil hati... Hidupkanlah malam terakhir ini dan yakinlah dengan sabda sang Nabi: "Sesungguhnya amal-amal itu tergantung akhirnya". (HR. Bukhari)

LAILATUL QADAR Untuk WANITA HAID

🍃🎀 📩 Bagaimana cara wanita haid menghidupkan lailatul qadar? 📬 Jawaban: Untuk wanita haid yang ingin medapatkan malam lailatul qadar Wanita haid bisa melakukan banyak ibadah selain shalat. Juwaibir mengatakan bahwa dia pernah bertanya pada Adh-Dhahak, “Bagaimana pendapatmu tentang wanita nifas, haid, musafir, dan orang yang tidur; apakah mereka bisa mendapatkan bagian dari lailatul qadar?” Adh-Dhahak pun menjawab, “Iya, mereka tetap bisa mendapatkan bagian. Setiap orang yang Allah terima amalannya akan mendapatkan bagian lailatul qadar.”   (Lathaif Al-Ma’arif, hlm. 341) Keterangan ini menunjukkan bahwa wanita haid, nifas dan musafir tetap bisa mendapatkan bagian lailatul qadar. Hanya saja, wanita haid dan nifas tidak boleh melaksanakan shalat. Untuk bisa mendapatkan banyak pahala ketika lailatul qadar, wanita haid atau nifas masih memiliki banyak kesempatan ibadah. Di antara bentuk ibadah yang bisa dilakukan adalah: - Membaca Alquran tanpa menyentuh mushaf. - Berzikir de

Tips Menjelang 10 Malam Terakhir Ramadhan

🍀🌺🐝🍃 Oleh  Sheikh Tawfique Chowdhury💡 1. 🌺Mulailah dengan niat yang bersih  dan tulus. Jika sampai hari ini ibadah terasa belum maksimal, bersiaplah untuk memaksimalkannya. Jika kau benar2 ingin memperbaikinya, masih ada waktu! 2. 🌺Hari ini, bacalah tafsir surat AlQadr, dan pahami apa yg sesungguhnya terjadi pada malam laylatul qadr. Kau akan merasakan keagungan dan kekuatannya in syaa Allaah. 3. 🌺Jangan menunggu hingga malam ke 27 untuk mengerahkan segalanya.  Seluruh malam dari 10 malam terakhir seharusnya jadi targetmu. Bangunlah setiap malamnya. Jangan sampai laylatul qadr terlewati begitu saja. 4. 🌺Jangan ikut-ikutan dengan perayaan2 atau kegiatan2 yang diada2kan (bid'ah) oleh kelompok2 tertentu. Ikutilah sunnah nabi shalallaahu 'alayhi wasallam. Tuntunan beliau adalah : "barangsiapa yang berjaga (tdk tidur) dan berdoa pada malam laylatul qadr dengan iman dan pengharapan akan ganjarannya, dosa2nya yang telah lalu akan diampuni." 5. 🌺Hafalkan doa m

Malam Turunnya Al-Qur'an

Kita mengetahui bahwa al-Qur'an turun ke bumi bertahap. Dan awal mula turun ayat adalah di Bulan Ramadhan.. A. Bulan Turunnya Al-Qur'an. Allah ta'ala berfirman, شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ “Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) al-Qur-an..” [QS al-Baqarah: 185] Namun kemudian terjadi perbedaan.. Tanggal berapa Ramadhan kah? B. Malam Yang Diberkahi Dan Mulia. Allah Azza wa Jalla berfirman, إِنَّآ أَنزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةٍ مُّبَارَكَة "Sesungguhnya kami menurunkannya (al-Qur'an) pada suatu malam yang diberkahi.." [QS Adh-Dhukhan: 3] Lalu, apa itu malam yang diberkahi di Bulan Ramadhan..? Ayat lain memperjelas, إِنَّآ أَنْزَلْنَهُ فِى لَيْلَةِ الْقَدْرِ “Sesungguhnya kami Telah menurunkannya (Al Quran) pada malam (al-Qadar) kemuliaan.." [QS al-Qadr: 1] C. Kapan Lailatul Qadr. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, تَحَرَّوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِيْ الْوِتْرِ مِنْ الْعَشْرِ الْأَوَاخِرِ م

HATI-HATI BERKOMENTAR

🔰We Are Tholabul'ilmi🔰 HATI-HATI BERKOMENTAR Oleh Ustadz Nuzul Dzikri, lc Hati-hati memberikan komentar di sosmed. Dan ini saya tekankan, apalagi kita sudah belajar.  Walaupun orang itu jelas-jelas bersalah, apalagi sudah taubat, dan kita tidak tahu kapan dia taubat kepada Allāh Subhanahu wa Ta'ala. Ini yang ditakutkan oleh para ulama. Gampang memberikan komentar kepada saudaranya. Ulama besar, Ibrahim An Nakha'i, beliau mengatakan: " إني لأرى الشيء أكرهه، فما يمنعني أن أتكلّم فيه إلا مخافة أن أُبتلى بمثله". "Aku melihat sesuatu yang aku tidak suka, tidak ada yang menahanku untuk berkomentar dan membicarakan dirinya kecuali karena aku khawatir aku yang akan ditimpakan masalahnya dikemudian hari." Misalnya, kalau ada jama'ah pengajian berzinah, na'udzubillāh.. Kalau itu terjadi di jaman Ibrahim An Nakha'i, itu tidak ada yang membuat beliau tidak berkomentar kecuali beliau khawatir beliau terjatuh ke dalam zinah tersebut. Dan itu re

Istiqomah Dalam Kebenaran

🔰 Rekap Kajian On Line Tholabul 'Ilmi 🔰 Oleh    : Ustadz Mukhtar Azizo Hari    : Jum'at, 31 Maret 2017 Live dari : Group TI 11 Tema  : Istiqomah Dalam Kebenaran Notulen : Ukhty Donna ################# 🍂🍃🍂🍃🍂🍃🍂🍃 Bismillahirrahmanirrahiim.. السلام عليكم ورحمة الله وبركاته Istiqomah dalam Memperjuangkan Kebenaran Setiap muslim yang telah berikrar bahwa Allah Rabbnya, Islam agamanya dan Muhammad rasulnya, harus senantiasa memahami arti ikrar ini dan mampu merealisasikan nilai-nilainya dalam realitas kehidupannya. Setiap dimensi kehidupannya harus terwarnai dengan nilai-nilai tersebut baik dalam kondisi aman maupun terancam. Namun dalam realitas kehidupan dan fenomena umat, kita menyadari bahwa tidak setiap orang yang memiliki pemahaman yang baik tentang Islam mampu meimplementasikan dalam seluruh sisi-sisi kehidupannya. Dan orang yang mampu mengimplementasikannya belum tentu bisa bertahan sesuai yang diharapkan Islam, yaitu komitmen dan istiqomah dalam memega

LUKA INDONESIAKU : SO FEW HAVE SO MUCH, SO MANY HAVE SO LITTLE

Oleh : dr. Gamal Albinsaid (CEO Indonesia Medika) Kawan, dua tahun lalu ketika ada World Economic Forum, kami aktivis wirausaha sosial internasional bersama Oxfam launch World Equality Forum, kenapa? karena kekayaan 85 orang terkaya di dunia sama dengan kekayaan separuh populasi dunia. Lalu bagaimana dengan di Indonesia. Agaknya tidak jauh berbeda. Pada tahun 2008, kekayaan 40 orang terkaya di Indonesia sama dengan kakayaan 30 juta penduduk Indonesia. Tahun 2009, kekayaan 40 orang terkaya di Indonesia sama dengan kekayaan 42 juta penduduk Indonesia. Tahun 2010, naik lagi, kekayaan 40 orang terkaya di Indonesia sama dengan kekayaan 60 juta penduduk Indonesia. Tahun 2011 kian menyakitkan, kekayaan 40 orang terkaya di Indonesia sama dengan kekayaan 77 juta penduduk Indonesia. Tidak cukup sampai disitu, Bulan Februari kemarin, hati kita semakin tersayat, bayangkan kekayaan 4 orang, bukan lagi 40 orang, saya ulangi kekayaan 4 orang terkaya di Indonesia sama dengan kekayaan 100 juta pendud