Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2015

Rejeki Anak Sholeh

Seharian ini tinggal nyanyiin lagunya Bella Sophie yang judulnya 'rejeki anak sholeh". Ceritanya semalam nonton acara di salah satu siaran tv swasta yang bintang tamunya Bella Sophie. Dia sekalian nyanyi juga sih. Akhirnya tanpa sadar jadi sering ngulang sepenggal lirik itu. Hehehe "... rejeki anak sholeh. rejeki anak sholeh..." 😁 Dari pagi sepertinya saya udah agak beda sih. Bangun tidur udah ada niatan mau nyelesaiin pekerjaan rumah sebelum ke kantor. Menyapu dan cuci piring (aih tumben banget). Tumben juga gak sarapan di rumah, jadinya bawa bekal saja. Sebelum siap-siap ke kantor, nyempatin waktu buat sholat dhuha dulu. Gatau kenapa, tapi tiba-tiba jadi ingat selama kerja gak pernah nyempatin diri buat ngucapin terima kasih sama Allah SWT lewat sholat dhuha. Padahal sering lihat orang kantor yang sholat dhuha pagi-pagi sebelum memulai aktifitas. Ah Eka! Lalu, sebelum pergi tumben banget minta difotoin sama mama. Hihhii. 😅 Tapi hari ini agak ribet, soalnya p

Buruh migran?

Layaknya orang awam, awalnya saya pun berpikir bahwa yang disebut dengan buruh migran itu adalah para pekerja atau buruh yang bekerja di Luar Negeri sebagai pembantu atau yang lebih sering disebut dengan Tenaga Kerja Indonesia (TKI). TKI pun sering disebut juga dengan pahlawan devisa. Tapi setelah dipikir kembali dalam bahasa Inggris, migrant yang berarti orang atau buruh yang pindah atau pekerja pengembara, pekerja yang berpindah, pekerja pendatang. Dan orang yang melakukannya biasanya disebut emigrant . Ini adalah definisi buruh migran yang dikutip dari website resmi buruhmigran.or.id . "Definisi buruh migran atau pekerja migran itu sangat luas meskipun lebih sering diartikan sebagai Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di Luar Negeri. Arti umumnya adalah orang yang bermigrasi atau berpindah dari wilayah kelahiran atau lokasi tinggal yang bersifat tetap untuk keperluan bekerja. Guna keperluan bekerja tersebut, pekerja migran akan menetap di tempat bekerja tersebut d

Layang-layang

Gambar
Ah, sedang musim layang-layang rupanya. Anak-anak kecil, bahkan remaja dan yang sudah dewasa pun memainkannya. Tapi tidak semua sih. Hehe Langit jadi ramai dengan adanya layang-layang. Beragam warna, corak, bentuk, dan ukuran ada di atas sana. Senang rasanya jika melihat layang-layang di langit. Menatapnya pun serasa puas, seperti tanpa beban mengikuti ke arah mana angin berhembus. Pernah sekali aku ingin seperti layang-layang di atas sana. Tetapi segera ku urungkan setelah tahu bahwa layang-layang tak sebebas itu. Dia tidak sepenuhnya mengendalikan dirinya atau bahkan dikendalikan oleh angin. Tapi oleh benang gelasan yang dipegang seseorang di bawah sana. Seseorang itu menarik-ulur benang yang membuat layang-layang itu bisa berada diketinggian tertentu, tapi dengan bantuan angin pastinya. Asal seseorang itu pintar mengendalikan layangannya, layang-layang itu akan tetap kokoh dan menari dengan indahnya di atas sana. Tetapi jika angin terlalu kencang, bersiaplah seseorang itu untuk keh

Kaca Yang Berdebu

Dia ibarat kaca yang berdebu Jangan terlalu keras membersihkannya Nanti ia mudah retak dan pecah Nanti ia mudah keruh dan bernoda Dia ibarat kaca yang berdebu Jangan terlalu lembut membersihkannya Ia bagai permata keindahan Sentuhlah hatinya dengan kelembutan Ia sehalus sutera di awan Jagalah hatinya dengan kesabaran Lemah lembut lah kepadanya Namun jangan terlalu memanjakannya Tegurlah bila ia bersalah Namun jangan lah lukai hatinya Bersabarlah bila menghadapinya Terimalah ia dengan keikhlasan Karena ia kaca yang berdebu Semoga kau temukan dirinya cahayakan iman

Dilema memilih

Saat mengepost ini saya sudah keluar dari keadaan 'dilema untuk memilih'. Bukan bermaksud untuk dikasihani, hanya saja ingin berbagi cerita. Cerita tentang betapa sayangnya Dia yang harus disyukuri. Dan cerita tentang tidak tau bagaimana harus bersyukur dalam keadaan seperti ini. Ya, bersyukur. Jadi cerita tentang betapa sayangnya Dia itu adalah semenjak lulus kuliah, gak langsung nganggur karena ada kerjaan dari dosen. Setelah pekerjaan selesai, pulang ke ortu, tapi memang belum langsung nyari kerja karena masih ingin nganggur (nganggur kok ingin?), istilahnya masih ingin santai lah, belum mikir apa-apa sampai akhir tahun datang. Entah mungkin orang rumah bosan lihat saya berleha-leha di rumah, akhirnya saya disuruh kasih masuk lamaran ke berbagai tempat. Yaa mungkin memang sudah seharusnya. Berbagai tempat itu yang saya ajukan lamaran hanya satu, yaitu di salah satu bank syariah di sini. Hahaha kalau memang tidak ada niat yaa gini. Jadinya masih tetap santai sambil menunggu

Pertama dengan ponsel

Gambar
*telat posting* Tanggal 10 April 2015. Aku beli hape baru merek Samsung, tipenya Galaxy Grand Prime. 😊 Alhamdulillah belinya pake uang tabungan sendiri yang dikumpulin selama dua bulan pertama kerja. Hehee 😆 Dari dulu memang pengen sekali punya hape yang bisa upload postingan blog. Biar keliatannya gak hiatus terlalu lama. Kasian para pembaca (ah, kek punya pembaca aja). Jadi ini diposting pake hape sendiri untuk pertama kalinya. In sya Allah bisa sering-sering posting ketidakjelasan saya. Maafkeun 😌 Sampai jumpa dipostingan berikutnya. Oh iya, selamat sore menjelang malam ya. Mari ngeteh atau ngopi ditemani pisang goreng. ^^

Barangkali Cinta

Barangkali cinta. Jika darahku mendesirkan gelombang yang terungkap oleh darahmu dan engkau beriak karenanya. Darahmu dan darahku boleh terkunci dalam nadi yang berbeda namun berpadu dalam badai yang sama. Kau tahu kenapa? Karena kaulah hujan pertamaku. Barangkali cinta. Jika nafasmu merambatkan api dan memapatkan rongga paru-paruku. Aku terbakar karenanya. Meski nafasmu dan nafasku bangkit dari dada yang beda namun lebur dalam bara yang satu. Kau tahu kenapa? Karena kaulah sakura berbungaku. #SenjaKemerahan #HatiYangJungkirBalik. Dikutip dari wattpad "RDPB". *baru pertama kali posting lewat ponsel". ^^

Aku Suka Langit

Gambar
Aku sedang suka langit Entah Seperti ada perasaan tertarik yang berbeda sekarang Rupa-rupa warna ditampakkan Seakan berbicara Kau bisa dapatkan semangat dari langit pagi Seperti senyuman dari kesayangan Begitupun langit siang Tak kalah menarik Birunya luas Seolah-olah memberimu tempat bersandar, berpijak, bahkan melangkah Biarpun mendung Aku tetap suka langit Tak apa membawa air Bisa jadi menghidupkan Sedikit sendu bisa jadi bikin rindu Apalagi langit senja Jika kau lelah, didamaikan Manis sekali bukan Sayang aku belum sempat mengabadikan langit malam Tapi aku sudah suka Coba kau sempatkan berdiri di tanah lapang dengan langit luas di atas kepalamu Kau bisa seperti orang gila Senyum-senyum sendiri  Ah rasanya aku ingin ke pantai dan ke gunung Menunggu dan melihat matahari terbit dan terbenam Mungkin aku akan semakin jatuh cinta Ya, aku suka langit Maha Suci Allah Sang Pencipta

Rindu

Gambar
Rindu itu abstrak Entah seperti apa wujud, bentuk dan warnanya itu Rindu itu berarti tentang rasa Tentang rasa yang tidak ada tetapi ada, atau sebaliknya